Pandemi COVID-19 memang belum usai, tetapi program pemberian vaksin yang tengah berjalan menjadi angin segar. Salah satu vaksin COVID-19 yang digunakan oleh Indonesia adalah vaksin Sinovac yang berasal China.
Vaksin Sinovac telah mendapat izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) yang dikeluarkan oleh berbagai lembaga penelitian dan BPOM. Program vaksin COVID-19 di Indonesia masih dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan sebagai upaya mengurangi jumlah kasus COVID-19 di Indonesia serta membentuk herd immunity.
Paket Vaksin Hepatitis B Di NK Health Klinik
Cegah Penyakit Hepatitis B dengan Vaksin. Paket ini termasuk 3x suntik vaksin Hepatitis B, biaya registrasi, konsultasi dengan dokter, dan pemeriksaan tanda-tanda vital.
Baca juga: Update Virus Corona (Covid-19). Kapan Corona Berakhir?
Untuk tahap awal, pemberian vaksin COVID-19 diutamakan untuk para tenaga kesehatan dan petugas pelayanan publik yang berisiko tinggi terpapar virus corona. Setelahnya, secara bertahap vaksin COVID-19 diberikan kepada masyarakat luas, termasuk para lansia dan anak-sesuai dengan ketentuan masing-masing jenis vaksin. Sayangnya, hingga kini vaksin COVID-19 belum direkomendasikan kepada para penderita penyakit autoimun kecuali sudah mendapat izin dokter.
Baca juga: Kupas Tuntas Vaksin COVID-19: Efikasi, Syarat, dan Efek Samping
Mengapa penderita penyakit autoimun belum bisa menerima vaksin COVID-19?
Penelitian lebih jauh tentang pemberian vaksin COVID-19 kepada penderita autoimun harus dilakukan dengan mempertimbangkan sejumlah hal, termasuk pengaruh sistem kekebalan tubuh dan interaksi obat yang mungkin terjadi pasca vaksinasi.
Sistem imun yang terbentuk akibat vaksinasi justru dikhawatirkan akan melemahkan dan menyebabkan penderita autoimun lebih rentan terinfeksi virus corona itu sendiri. Kekhawatiran lainnya adalah obat imunosupresan yang rutin dikonsumsi para penderita autoimun dapat mengganggu efektivitas vaksin.
Vaksin COVID-19 yang beredar di masyarakat saat ini merupakan kandidat vaksin yang telah melalui berbagai tahapan, seperti tahap uji pra-klinis, uji klinis fase 1-3, hingga penetapan penggunaan. Meski berada dalam kondisi darurat, faktor keamanan dan efektivitas vaksin tetap menjadi prioritas utama dalam mengatasi virus corona terutama pada kondisi kesehatan tertentu.
Booking Klinik Pemeriksaan COVID-19 via HonestDocs
Dapatkan diskon hingga 70% paket covid-19 hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!
Oleh karena itu, kondisi yang ada saat ini memang belum memungkinkan penderita penyakit autoimun, seperti penderita penyakit Crohn, lupus, psoriasis, multiple sclerosis, rheumatoid arthritis, maupun penderita tiroid, atau penyakit komorbid lainnya untuk mendapatkan suntikan vaksin COVID-19.
Penelitian masih terus diupayakan agar vaksin COVID-19 juga dapat digunakan oleh penderita penyakit autoimun. Perlu dipastikan pula bahwa kandungan dalam vaksin tidak akan menimbulkan reaksi alergi yang parah atau kontraindikasi lain bagi penderita penyakit autoimun.
Mengutip laporan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) di Amerika Serikat, vaksin COVID-19 berupa mRNA virus corona mungkin bisa digunakan pada pasien autoimun, tetapi hingga saat ini belum ada data yang tersedia mengenai tingkat keamanan penggunaannya.
Baca juga: Fungsi Sistem Imun Tubuh dalam Melawan Virus Corona
Cara penderita penyakit autoimun agar terhindar dari COVID-19
Perlu diingat bahwa pemberian vaksin COVID-19 bukanlah bentuk pengobatan, tetapi langkah pencegahan untuk mengurangi gejala jika terjangkit virus corona. Pada dasarnya, vaksin bekerja untuk mendorong respons sistem imun tubuh dalam melawan virus penyebab penyakit tertentu jika di kemudian hari terpapar.
Oleh karena itu, penerapan protokol kesehatan 5M dengan rajin mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, dan menjauhi kerumunan tetap harus dijalankan secara ketat. Langkah-langkah tersebut sangat penting karena pandemi COVID-19 belum berakhir dan kita harus saling menjaga, mulai dari diri sendiri, keluarga, dan orang terdekat.
Baca juga: Protokol Kesehatan Covid 19 dalam Menghadapi Risiko Paparan Virus Corona
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.