HPV atau Human papillomavirus merupakan salah satu virus yang terdiri dari banyak jenis dan menular, mulai dari menyebabkan kutil hingga kanker. Faktanya, meski sebagian besar orang telah menggunakan vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks sampai kutil kelamin, ada saja orang yang masih mengalami penyakit kutil kelamin. Kenapa bisa begitu? Yuk, simak ulasannya berikut ini.
Vaksin HPV dan manfaatnya mencegah kutil kelamin
Virus HPV dapat menyerang siapa saja melalui kontak langsung kulit selama berhubungan seksual. Apalagi ketika Anda berhubungan seks tanpa pengaman, risiko penularan virus ini lebih besar.
Kebanyakan jenis HPV ini umumnya tidak menimbulkan gejala yang berarti dan dapat hilang dengan sendirinya. Namun, ada juga jenis HPV yang dapat menyebabkan kanker serviks maupun kanker lainnya seperti kanker penis, kanker vagina, kanker vulva, sampai kanker anus.
Ada pula beberapa jenis HPV yang mampu menyebabkan kutil di area kelamin pria maupun wanita. Lebih parahnya, seseorang bisa ketularan mengidap kutil hanya dengan menyentuh alat kelamin pasangan saja yang memiliki kutil di area tersebut, baik melalui kontak tangan maupun lewat kotak cairan tubuh seperti cairan mani maupun cairan vagina.
Baca juga: Siapa Saja yang Berisiko Terkena Kutil Kelamin?
Oleh karena itu, vaksin HPV dikenal lebih efektif untuk mencegah penularan penyakit HPV seperti kutil kelamin akibat hubungan seksual dengan penderita.
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Boston University Medical Center, anak-anak dan remaja dapat diberikan 2 dosis vaksin HPV untuk melindungi diri dari penyakit kutil kelamin. Sedangkan untuk usia pemberian vaksinnya, disarankan bagi semua anak laki-laki maupun perempuan mulai usia 9-14 tahun.
Di sisi lain, menurut CDC, vaksinasi HPV disarankan bagi anak perempuan usia 11 atau 12 tahun. Jika belum mendapatkan vaksin di usia tersebut, sebaiknya lengkapi vaksinasi HPV pada usia 13-26 tahun.
Sudah divaksin HPV, tapi kenapa masih terkena kutil kelamin?
Meski disebut dapat membantu mencegah infeksi kutil kelamin, ternyata tidak sedikit orang yang masih bisa terkena penyakit yang sama walaupun sudah divaksinasi. Yang jadi pertanyaan, kenapa bisa begitu?
Vaksin HPV sebenarnya ampuh melindungi diri dari penyakit kutil kelamin akibat virus HPV sebesar 90%. Namun, saking banyaknya jenis virus HPV yang ada di lingkungan sekitar, maka satu vaksin pun tidak cukup melindungi tubuh Anda dari keseluruhan virus HPV. Jadi, jangan terkejut apabila risiko penyakit kutil kelamin oleh virus HPV masih dapat terjadi.
Selain itu, vaksin HPV ini dapat bekerja efektif dalam kurun waktu tertentu saja. Menurut penelitian, vaksin HPV dapat melindungi organ vital dari infeksi virus HPV selama 5 tahun.
Terlebih, vaksin HPV ini dirancang untuk mencegah terjadinya kanker sehingga wajar saja jika vaksin HPV tidak menjamin 100% melindungi diri dari kutil kelamin. Namun, dengan melakukan vaksin HPV, setidaknya Anda sudah mencegah tertularnya penyakit menular seksual.
Baca juga: Kenapa Wanita dan Anak-anak Perlu Mendapatkan Vaksin HPV?
Nah, terlepas dari usaha melakukan vaksin HPV, pastikan untuk tetap melakukan hubungan seksual secara aman. Mulai dari penggunaan kondom dan tidak gonta-ganti pasangan seks. Dengan demikian, risiko penularan penyakit kelamin pun dapat diminimalkan.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.