Influenza atau flu adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus influenza yang menyerang saluran pernapasan. Penyakit ini rentan menular dari satu orang ke orang lain. Sekilas, flu tampak seperti penyakit sepele yang umum diderita banyak orang. Padahal, ada beberapa kondisi yang membuat flu bisa berkembang menjadi parah dan perlu dicegah dengan vaksin influenza.
Kenapa setiap tahun tetap ada saja orang yang terpapar virus influenza?
Virus influenza terdiri dari 2 jenis subtipe, yakni subtipe A dan subtipe B. Virus influenza ini memiliki kemampuan untuk mengubah bentuknya.
Paket Vaksin Hepatitis B Di NK Health Klinik
Cegah Penyakit Hepatitis B dengan Vaksin. Paket ini termasuk 3x suntik vaksin Hepatitis B, biaya registrasi, konsultasi dengan dokter, dan pemeriksaan tanda-tanda vital.
Ketika seseorang pernah mengalami suatu infeksi, tubuh akan berupaya mengenali penyebabnya dan membentuk suatu pertahanan. Hal ini digunakan untuk berjaga-jaga ketika nantinya infeksi tersebut masuk lagi, tubuh sudah bisa melawannya dengan baik.
Sayangnya, virus influenza memiliki banyak jenis dan bentuk sehingga tubuh tidak akan selalu mengenai penyakit tersebut. Itulah kenapa setiap orang bisa terkena flu berulang kali dalam hidupnya.
Penyebaran virus influenza terjadi lewat kontak udara dan fisik. Apabila tidak diobati dengan benar, penyakit ini dapat memicu penyakit lain seperi asma atau infeksi sekunder dari bakteri. Bahkan, penyakit flu juga dapat mengakibatkan komplikasi lain dan ini sering terjadi pada lansia, wanita hamil, balita, pekerja medis, hingga penderita penyakit sistem kekebalan tubuh seperti HIV/AIDS, penyakit jantung, paru kronis, dan asma.
Baca selengkapnya: Penyebab Flu dan Cara Mencegahnya
Tanda dan gejala penyakit flu
Berdasarkan data dari WHO, angka kematian yang disebabkan oleh influenza mencapai 500.000 kasus per tahun dan kejadian influenza mencapai 5 juta kasus per tahun. Angka kematian tertinggi justru terjadi pada anak di bawah 5 tahun karena rentan mencapai infeksi paru-paru.
Para orangtua perlu lebih ekstra mengenali tanda dan gejala penyakit flu, umumnya berupa:
Booking Klinik Vaksinasi via HonestDocs
Dapatkan diskon hingga 70% paket vaksinasi hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!
- Demam
- Meriang
- Nyeri tenggorokan
- Batuk
- Pilek
- Lemas
- Nyeri otot dan kepala
Orang yang terlihat sehat bisa saja terserang flu dan diam-diam menyebarkannya ke orang lain. Oleh karena itu, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) sangat merekomendasikan pemberian vaksin influenza untuk meminimalisir risiko terserang flu dan penularannya.
Baca selengkapnya: Urutan Gejala Flu Pilek Biasa (Common Cold) dari Hari ke Hari
Jenis vaksin influenza yang perlu Anda ketahui
Vaksin influenza dianjurkan untuk bayi usia 6 bulan ke atas hingga orang dewasa. Terkecuali jika memiliki alasan atau kondisi medis khusus yang tidak dapat menerima atau mendapatkan vaksin flu.
Dilihat dari cara kerjanya, vaksin flu akan membangun antibodi atau sistem kekebalan tubuh yang dapat mengenali virus tersebut. Jika nantinya terkena virus yang sama di kemudian hari, tubuh sudah mampu mengenali dan melawan virus tersebut sebelum berkembang lebih lanjut. Biasanya, dibutuhkan waktu sekitar 2 minggu bagi tubuh untuk dapat membentuk antibodi ini.
Secara umum, vaksin influenza terdiri dari 2 jenis yakni:
1. Vaksin trivalent
Vaksin trivalent adalah vaksin yang dilengkapi dengan kandungan dua galur virus influenza A yakni H1N1 dan H3N2, serta satu galur virus influenza B. Jenis vaksin trivalent meliputi:
Booking Klinik Vaksinasi via HonestDocs
Dapatkan diskon hingga 70% paket vaksinasi hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!
- Dosis standar trivalent (IIV3) yang diproduksi dengan prosedur penanaman virus pada telur. Vaksin ini dapat diberikan melalui prosedur suntikan maupun jet injector untuk orang dewasa usia 18-64 tahun;
- Dosis tinggi trivalent khusus diperuntukkan bagi orang lanjut usia (lebih dari 65 tahun). Vaksin ini dibuat dengan kandungan tambahan sehingga lansia dapat menerima vaksin influenza trivalent;
- Trivalent kombinasi yang bebas telur, juga dapat diberikan pada orang berusia 18 tahun ke atas.
2. Vaksin quadrivalent
Vaksin quadrivalent adalah jenis vaksin influenza yang mengandung dua galur virus influenza A yakni berupa H1N1 dan H3N2, serta dua galur virus influenza B. Terdiri dari:
- Suntikan vaksin influenza quadrivalent diberikan untuk beberapa kelompok usia tertentu;
- Suntikan intradermal, yaitu suntikan yang dimasukkan ke dalam kulit (bukan ke otot) dan menggunakan jarum yang lebih kecil. Ditujukan bagi orang usia 18-64 tahun;
- Suntikan quadrivalent mengandung virus yang tumbuh dalam kultur sel, diberikan untuk anak-anak usia 4 tahun ke atas.
Selain ketiga jenis vaksin quadrivalent di atas, ada pula jenis vaksin flu hidup yang diberikan melalui semprotan di hidung. Vaksin ini ditujukan untuk orang-orang yang kondisinya sehat usia 2-49 tahun.
Efek samping vaksin influenza
Vaksin influenza dapat dilakukan kapan saja, mengingat Indonesia merupakan negara tropis yang rentan dengan penyakit flu. Namun, sebelum melakukan vaksin flu, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter. Dengan begitu, dokter dapat mengatur jadwal serta kondisi yang tepat bagi tubuh Anda untuk menerima vaksin tersebut.
Namun, waspadai juga risiko efek samping yang bisa muncul pada orang-orang yang menerima vaksin. Beberapa efek samping vaksin influenza yang dapat terjadi adalah:
- Demam
- Rasa sakit di area yang disuntik
- Sulit bernapas
- Sakit tenggorokan
- Perubahan perilaku
- Jantung berdebar
- Bengkak di sekitar mata atau bibir
- Sakit otot
- Muntah
- Pingsan
Apabila Anda mengalami salah satu dari efek samping tersebut, segera periksakan diri ke dokter. Jangan tunda lagi, terlebih jika Anda pernah mengalami reaksi alergi terhadap vaksin influenza sebelumnya dan pernah mengalami sindrom Guillain-Baree setelah menerima vaksin flu.
Namun, Anda tak perlu khawatir sebab manfaat vaksin influenza bagi kesehatan mayoritas masyarakat terbukti lebih banyak dibandingkan dari efek samping tersebut. Tak hanya mencegah flu, mendapatkan vaksin flu juga dapat meningkatkan kualitas kesehatan Anda secara keseluruhan.
Baca juga: Perbedaan Flu Biasa dan Flu pada Gejala Corona (Covid-19)
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.