Vitamin D termasuk ke dalam vitamin-vitamin yang larut lemak. Di dalam tubuh, vitamin D berperan dalam pembentukan struktur tulang dan gigi. Dua bentuk aktif dari vitamin D ini adalah vitamin D2 (erkalsitriol) dan vitamin D3 (kalsitriol).
Sumber vitamin D 80% berasal dari matahari, namun vitamin D juga dapat didapatkan dari konsumsi makanan sehari-hari, seperti jamur, kacang almond, kacang kedelai, kelapa, kuning telur, daging merah (seperti daging sapi), sarden, salmon, tuna, hati sapi, keju, dll.
Sinar matahari yang direkomendasikan adalah pada pukul 10 pagi. Tanda bahwa tubuh mengalami kekurangan vitamin D adalah sering sakit (terutama saluran pernapasan, seperti batuk, flu), cepat merasa lelah, tulang dan sendi sakit, luka yang lama sembuh, depresi, sulit berpikir jernih, otot lemas, dan rambut rontok.
Kekurangan vitamin D juga dapat menyebabkan osteoporosis (tulang keropos).
Terdapat beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan kekurangan vitamin D, seperti kulit berwarna gelap, usia, obsesitas, diet yang terlalu ketat, jarang terpapar sinar matahari, gangguan pada saluran pencernaan (seperti penyakit Chron’s atau celiac), memiliki penyakit tertentu (misalnya diabetes, hipertensi, kanker, autoimun yang berkaitan dengan kadar vitamin D), dan bayi menyusui tanpa susu formula karena susu ibu memiliki kadar vitamin D yang rendah.
Cara kerja Vitamin D
Vitamin D di dalam tubuh bermanfaat untul membentuk struktur tulang dan gigi yang kuat. Vitamin ini akan meningkatkan absorbs kalsium di saluran pencernaan. Vitamin D3 (kalsitriol) berperan dalam metabolisme absorpsi kalsium ke dalam tulang, fungsi otot, sekaligus meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Vitamin D diserap di usus dengan bantuan senyawa empedu hati dikarenakan vitamin ini tidak larut air. Setelah diserap, vitamin D akan disimpan di jaringan lemak (adipose) dalam bentuk yang tidak aktif.
Vitamin D merupakan satu-satunya vitamin yang diproduksi tubuh ketika tubuh terkena sinar matahari dimana senyawa kolekalsiferol akan diubah menjadi senyawa kalsitriol yang diproduksi di ginjal kemudian diedarkan ke bagian-bagian tubuh yang membutuhkan, terutama tulang dan gigi.
Manfaat dan efek Samping Vitamin D
Vitamin D bermanfaat dalam pembentukan struktur tulang dan gigi, serta mengobati defisiensi vitamin D (kekurangan vitamin D). Vitamin D3 juga dapat mengurangi risiko penyakit jantung, kanker pankreas, kanker payudara, kanker kulit, nyeri sendi, dan depresi.
Meskipun vitamin D didapatkan dari matahari, namun anda juga tidak disarankan untuk berlama-lama dibawah sinar matahari. Menurut WHO, anda dapat terpapar sinar matahari 5-15 menit, 2-3 kali seminggu tanpa menggunakan tabir surya.
Efek yang didapatkan apabila paparan sinar UV berlebihan adalah dapat meningkatkan risiko kulit terbakar matahari, kanker kulit melanoma, hingg heat stroke yang dapat berakibat fatal.
Konsumsi suplemen vitamin D tidak sesuai aturan dapat menyebabkan efek samping, seperti mual dan muntah, mulut kering, tidak nafsu makan, sensasi rasa logam dalam mulut, sakit kepala, kelebihan kalsium di dalam tubuh, serta kerusakan ginjal dan jantung.
Dosis dari Vitamin D
Rekomendasi asupan harian vitamin D adalah 400-800 IU/hari.
Defisiensi vitamin D dapat diberikan dosis setidaknya 25 mikrogram/hari atau 1000 IU.
Dosis akan disesuaikan oleh dokter dengan pertimbangan terhadap keparahan defisiensi, kondisi kesehatan, serta umur pasien.
Peringatan penggunaan Vitamin D
Rakitis atau pelunakan dan melemahnya tulang pada anak-anak serta osteomalasia (melemahnya tulang) pada orang dewasa dapat disebabkan oleh kurangnya vitamin D pada tubuh.
Beberapa kategori yang rentan mengalami kekurangan vitamin D adalah ibu hamil dan menyusui, bayi dan balita, lansia (di atas 65 tahun), orang yang mengalami obesitas, orang yang jarang terpapar sinar matahari, dan orang berkulit gelap.
Hati-hati penggunaan nya pada pasien yang menderita sakit kepala, memiliki gangguan jantung, hati, dan ginjal, gangguan perut, serta tiroid.
Suplemen vitamin D yang dikonsumsi secara berlebihan dapat menyebabkan keracunan. Keracunan dapat ditandai dengan gejala mual, muntah, nafsu makan menurun, sembelit, lesu, berat badan turun. Bahkan jangka panjang dapat menyebabkan kebingungan dan disorientasi, kerusakan ginjal, serta ritme jantung bermasalah.
Penyimpanan
Vitamin D dapat disimpan pada suhu kamar, di tempat yang kering, dan terhindar dari sinar matahari langsung.