Vitamin K: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 3 menit

Sebagian besar dari kita pasti tahu kalau vitamin A itu baik untuk mata, vitamin E untuk kulit, dan vitamin D untuk tulang serta gigi. Namun tak banyak orang paham benar apa pentingnya vitamin K bagi tubuh. Oleh sebab itu, baca ulasan berikut agar pengetahuan Anda mengenai vitamin yang satu ini semakin bertambah.

Manfaat vitamin K

Berbeda dengan vitamin lainnya yang disarankan dikonsumsi secara rutin, vitamin K tidaklah demikian. Namun bukan berarti vitamin K tidak memiliki tugas penting bagi tubuh. Manfaat vitamin K bagi tubuh, antara lain:

  1. Mengatasi penggumpalan darah
  2. Mencegah pendarahan berlebih
  3. Melindungi jantung
  4. Membangun tulang
  5. Meningkatkan sensitivitas insulin
  6. Mencegah penyakit Alzheimer
  7. Mencegah diabetes
  8. Sumber antioksidan
  9. Memperkuat imun
  10. Meredakan nyeri haid

Beberapa orang bahkan menggunakan vitamin K2 untuk mengatasi osteoporosis yang dideritanya, namun untuk tujuan ini, masih terjadi perdebatan mengenai kebenarannya. Kondisi serupa juga berlaku untuk kegunaan vitamin K saat dikaitkan dengan kanker maupun mual pada ibu hamil (morning sickness).

Penjelasan lebih lengkap bisa Anda baca di sini: 11 Fungsi Vitamin K yang Tak Boleh Diabaikan

Sumber vitamin K

Pada dasarnya vitamin K terbagi 3 yaitu K1, K2 dan K3 (buatan manusia). Untuk K1 bisa kita peroleh dari sayuran berdaun hijau seperti kale, bayam, asparagus, brokoli, peterseli, basil, kubis, seledri, sage, maupun sayuran lainnya jenis kacang-kacangan dan kedelai. Sementara K2 bisa didapatkan dari keju-kejuan, daging, telur, atau makanan hasil fermentasi.

Vitamin K memiliki sifat larut dalam lemak, oleh sebab itu sebaiknya dikonsumsi bersama makanan yang mengandung lemak untuk memudahkan proses penyerapannya..

Vit. K juga dapat diperoleh dari minyak zaitun, kurma, miso sup, daun bawang, timun, oregano, merica hitam, wortel, cengkeh, cabe, paprika, serta terong. Buah-buahan yang mengandung vitamin K antara lain kiwi, tomat, blueberry, anggur, alpukat, raspberry, pear, cranberry, plum, hingga strawberry. Oleh sebab itu, tak heran jika dokter menyarankan perempuan yang datang bulan untuk mengonsumsi buah strawberry agar haidnya lebih lancar dan bebas nyeri.

Efek Kekurangan Vitamin K

Walau tidak dikonsumsi dalam bentuk suplemen setiap harinya, namun tubuh tetap memerlukan asupan vit. K yang cukup melalui makanan. Orang dewasa memang jarang kekurangan vitamin K, namun bukan berarti hal itu tak mungkin terjadi. Anda beresiko mengalami defisiensi vitamin K bila mengalami beberapa kondisi berikut:

  1. Menderita penyakit yang memengaruhi kemampuan saluran cerna dalam menyerap makanan seperti Crohn atau celiac.
  2. Dalam pengobatan. Obat-obatan tertentu dapat menghambat penyerapan vit. K, katakanlah seperti antasid, antibiotik, aspirin, obat kanker, kolesterol, dan lain-lain.
  3. Kurang gizi
  4. Mengonsumsi alkohol berlebihan
  5. Sakit liver (karena bisa menghambat penyimpanan vitamin dalam tubuh)
  6. Bayi baru lahir

Bila Anda berada dalam kondisi di atas, maka disarankan untuk mengonsumsi suplemen. Jangan biarkan tubuh kekurangan atau defisiensi. Jika seseorang kekurangan, maka pendarahan bisa terjadi, khususnya pada bayi baru lahir. Oleh sebab itu, tak heran bila bayi baru lahir kerap diberi injeksi vitamin K segera setelah lahir.

Lantas berapa banyakkah kadar vitamin K yang dibutuhkan tubuh setiap harinya?

Kelompok Usia Kebutuhan
Bayi 0-6 bulan 2 mcg
Bayi  7-12 bulan 2.5 mcg
Anak 1-3 tahun 30 mcg
Anak 4-8 tahun 5 mcg
Anak 9-13 tahun 60 mcg
Remaja 14-18 tahun 75 mcg
Wanita di atas 19 tahun 90 mcg
Pria dewasa 120 mcg
Ibu hamil dan menyusui 75-90 mcg

Apa yang Terjadi Bila Tubuh Kelebihan Vitamin K?

Walau tak ada efek merugikan dari vit. K namun tak berarti konsumsinya boleh berlebihan, apalagi jenis K3. Konsumsi vitamin K3 berlebihan bisa memicu munculnya berbagai gangguan berikut:

  1. Kesemutan hingga mati rasa
  2. Kerusakan sel tubuh (karena oksidasi)
  3. Kanker
  4. Merosotnya fungsi dan aktivitas tubuh
  5. Nafsu makan berkurang
  6. Sesak nafas
  7. Gangguan emosional seperti cemas, gampang marah atau tersinggung
  8. Organ hati atau wajah jadi bengkak
  9. Otot kaku
  10. Pingsan
  11. Susah menelan
  12. Muncul keringat berlebih
  13. Kulit menjadi kemerana
  14. Sakit kepala karena tekanan darah turun
  15. Melemahnya detak jantung

Oleh sebab itu, jika sudah mendapat asupan dari makanan, maka Anda tak perlu menambah kadarnya melalui suplemen (kecuali atas saran dokter). Demikianlah ulasan singkat mengenai vitamin K, semoga bermanfaat bagi kita semua.


11 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Vitamin K: Uses, Deficiency, Dosage, Food Sources, and More. WebMD. (https://www.webmd.com/vitamins-and-supplements/supplement-guide-vitamin-k#1)
dr. Azizah Retno K., Sp.A. DEFISIENSI VITAMIN K. (https://pspk.fkunissula.ac.id/sites/default/files/DEFISIENSI%20VITAMIN%20K.pdf)
Vitamin K (Class) (Oral Route, Parenteral Route) Description and Brand Names. Mayo Clinic. (https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/vitamin-k-class-oral-route-parenteral-route/description/drg-20069592)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app