Ibu hamil, ibu menyusui, maupun calon ibu yang sedang melakukan program kehamilan umumnya membutuhkan lebih banyak vitamin dan mineral dibandingkan orang dewasa lainnya.
Beberapa ibu hamil mungkin dapat memenuhi kebutuhan nutrisi dan vitaminnya melalui makanan yang dikonsumsi, tetapi ada sebagian lainnya yang memilih untuk mengonsumsi vitamin prenatal. Hal ini bertujuan untuk melengkapi kecukupan berbagai kandungan vitamin dan mineral yang baik dalam menjaga kondisi kesehatan ibu hamil maupun janin dalam kandungan.
Walau begitu, vitamin prenatal hanyalah pelengkap nutrisi. Bukan pengganti nutrisi yang berasal dari sumber alami seperti buah, sayur, atau sumber makanan lainnya.
Daftar vitamin ibu hamil
Vitamin ibu hamil atau biasa disebut dengan vitamin prenatal terdiri dari berbagai multivitamin dan mineral yang dibutuhkan ibu hamil selama masa kehamilan. Vitamin ibu hamil ini berfungsi untuk membantu mencukupi kebutuhan nutrisi ibu dan anak.
Sejumlah kandungan penting yang perlu dikonsumsi selama hamil adalah asam folat dan zat besi. Pemenuhan asupan gizi yang cukup sangat membantu proses tumbuh kembang bayi dalam kandungan serta menjaga kesehatan ibu hamil.
1. Asam folat
Mengonsumsi asam folat sebelum hamil dan selama kehamilan dapat membantu mengurangi risiko cacat tabung saraf pada bayi. Tabung saraf sendiri merupakan struktur embrionik yang membentuk tulang belakang dan otak pada janin.
Jika hal ini mengalami masalah, maka kemungkinan risiko gangguan spina bifida (bagian tulang belakang tidak menutup dengan benar) bisa saja terjadi.
Asam folat atau vitamin B9 merupakan vitamin ibu hamil yang sangat penting dalam membantu ibu hamil memproduksi sel darah merah. Hal ini sangat baik untuk mengurangi risiko pada ibu hamil terhadap masalah anemia (kekurangan darah) yang dapat menyebabkan berat badan bayi lahir rendah, bayi lahir prematur, maupun anemia bawaan pada bayi.
Selain terdapat dalam bentuk suplemen, kandungan asam folat juga dapat ditemukan pada sayuran hijau, kacang-kacangan, maupun buah jeruk.
Baca juga: Pentingnya Mengonsumsi Asam Folat
2. Omega 3
Manfaat omega 3 sangat penting bagi kehamilan dan bayi dalam kandungan karena dapat membantu memberi struktur pada membran sel terutama pada otak dan retina mata. Omega 3 ini juga sangat baik untuk membantu meningkatkan perkembangan otak bayi.
Asam lemak omega 3 umumnya termasuk dalam vitamin prenatal tetapi dapat pula digantikan dengan suplemen nabati, termasuk chia seed, rumput laut, kacang walnut, maupun edamame sebagai penggantinya.
Beberapa makanan yang mengandung omega 3 adalah ikan dan makanan laut. Namun, sebelum mengonsumsinya, pastikan bahwa jenis makanan dan kualitas yang dipilih harus aman bagi kehamilan.
Masalahnya, beberapa ikan mengandung merkuri yang tinggi sehingga berbahaya bagi kandungan dan dapat meningkatkan risiko kelainan pada bayi. Ibu hamil dapat mengonsumsi ikan salmon maupun udang yang mengandung merkuri rendah, tetapi harus diolah hingga matang sempurna.
3. Vitamin C dan vitamin E
Vitamin C dan vitamin E juga termasuk dalam sumber vitamin ibu hamil yang juga penting dikonsumsi. Kedua jenis vitamin ini mengandung antioksidan yang tinggi sehingga dapat melindungi tubuh dari stres oksidatif.
Manfaat vitamin C bisa membantu memproduksi kolagen dan metabolisme folat serta zat besi, sementara vitamin E membantu meningkatkan daya tahan tubuh serta membantu perkembangan janin.
Mengonsumsi vitamin C dan vitamin E secara bersamaan dapat mengurangi stres oksidatif serta mencegah komplikasi yang dapat menyebabkan terjadinya preeklamsia, pecahnya ketuban sebelum persalinan, serta membatasi pertumbuhan intrauterin. Namun, kepastian hal ini masih perlu diteliti lebih lanjut.
Baca juga: Manfaat dan Sumber Makanan yang Kaya Antioksidan
4. Vitamin dan nutrisi lain
Beberapa nutrisi penting lainnya juga bermanfaat bagi kesehatan ibu hamil dan bayi dalam kandungan. Beberapa jenis vitamin dan nutrisi yang dibutuhkan selama kehamilan, antara lain:
- Zat besi
Ibu hamil membutuhkan zat besi 2 kali lebih banyak karena jika tidak tercukupi, ibu hamil dapat mengalami anemia defisiensi besi. Zat besi sendiri merupakan komponen penting lainnya yang terdapat dalam sel darah merah dan berfungsi untuk mendukung perkembangan dan pertumbuhan bayi serta membawa oksigen bagi bayi.
- Zinc
Kandungan zinc dapat membantu menjaga sistem kekebalan tubuh ibu hamil, membantu tubuh memproduksi protein, serta membelah sel dan membentuk sel-sel baru. Kekurangan zinc juga bisa menimbulkan risiko gangguan kehamilan seperti bayi lahir prematur.
- Vitamin A
Vitamin ibu hamil berupa vitamin A ikut membantu meningkatkan pertumbuhan sel baru yang sangat baik bagi penglihatan mata dan berbagai organ penting dalam tubuh, seperti jantung, paru-paru, ginjal, dan juga tulang.
- Vitamin B6
Vitamin B6 bermanfaat dalam perkembangan kognitif, metabolisme glukosa, fungsi kekebalan tubuh, serta pembentukan darah. Selain itu, vitamin B6 juga dapat membantu mengurangi mual selama kehamilan.
- Vitamin B12
Vitamin ini membantu tubuh memproduksi sel darah merah dan neuron yang sehat yang ditemukan pada sumsum tulang belakang dan otak dan membantu agar sel-sel dapat berfungsi dengan baik.
- Iodium
Salah satu nutrisi vitamin ibu hamil yang juga dibutuhkan adalah iodium. Manfaat iodium dapat membantu meningkatkan perkembangan sistem saraf pusat, otak, dan sistem kerangka tulang. Kekurangan yodium pada ibu hamil dapat memperlambat pertumbuhan janin serta menyebabkan cacat saraf, keguguran, atau mati dalam kandungan.
- Kalsium dan vitamin D
Kedua mineral ini dapat membantu pertumbuhan serta menguatkan tulang dan gigi pada bayi. Vitamin D baik untuk menjaga kesehatan mata dan kulit, begitupun dengan kalsium yang dapat mengurangi risiko preeklamsia yang menjadi salah satu penyebab kematian pada ibu hamil dan bayi baru lahir.
Baca juga: 3 Sumber Vitamin D yang Penting Untuk Menjaga Sistem Imun Tubuh
Kapan waktu yang tepat untuk mengonsumsi vitamin ibu hamil?
Calon ibu yang sedang mempersiapkan diri atau sedang melakukan program kehamilan sebaiknya sudah mulai mengonsumsi vitamin prenatal sebelum hamil dan terus mengonsumsinya hingga masa menyusui.
Wanita yang mengonsumsi asam folat sebanyak 400-800 mcg setiap hari selama 3 bulan sebelum hamil dan selama kehamilan dapat membantu mengurangi risiko cacat tabung saraf pada bayi.
Namun, sebelum mengonsumsi vitamin ibu hamil, ada baiknya untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk memastikan kondisi kesehatan ibu hamil dan risiko komplikasi yang mungkin terjadi. Vitamin prenatal juga dapat menimbulkan beberapa efek samping terutama pada sistem pencernaan, seperti mual, mulas, diare, sakit perut, maupun sembelit.
Suplemen prenatal yang mengandung berbagai vitamin dan mineral tertentu baik bagi kehamilan karena dapat mengurangi risiko kelainan cacat lahir yang serius serta menghindari komplikasi penyakit. Akan tetapi vitamin ibu hamil juga tidak boleh dikonsumsi secara berlebihan karena dapat menimbulkan efek samping yang lebih berat dan membahayakan kondisi janin dalam kandungan.
Vitamin untuk ibu hamil dapat dikonsumsi 1-2 kali setiap hari tetapi tidak disarankan untuk mengonsumsinya sesaat sebelum tidur. Jika Anda mengalami mual hebat di pagi hari, Anda pun dapat mengonsumsi vitamin prenatal di siang hari. Saat mengonsumsi vitamin ibu hamil sebaiknya diimbangi dengan minum air putih yang cukup untuk mengurangi risiko efek samping ringan pada perut.
Selain itu, ibu hamil perlu menyesuaikan vitamin prenatal dengan kandungan serat dalam makanan, minum air putih yang cukup, dan tetap melakukan aktivitas fisik ringan di keseharian sehingga kondisi fisik selama kehamilan tetap dapat terjaga dengan baik.
Baca juga: Hati-Hati, Ibu Hamil Rentan Alami 7 Keluhan Ini!
Interaksi vitamin prenatal dengan obat lain
Mengonsumsi suplemen multivitamin selama masa kehamilan atau menyusui secara tepat dapat membantu menjaga kesehatan ibu hamil maupun ibu menyusui. Namun, dalam kondisi tertentu, misalnya ibu hamil yang merupakan seorang vegetarian dan vegan mungkin membutuhkan dosis nutrisi yang lebih tinggi.
Beberapa kandungan nutrisi, seperti vitamin B2 dan vitamin B12, kalisum, vitamin D, dan yodium, mungkin sulit didapat hanya dari sumber nabati saja sehingga butuh vitamin prenatal tambahan untuk membantu mencukupi kebutuhan nutrisi ibu hamil.
Baca juga: Jenis Makanan yang Wajib Dikonsumsi Ibu Hamil
Jika ingin mengonsumsi vitamin prenatal, ibu hamil sebaiknya berdiskusi dulu dengan dokter kandungan karena beberapa suplemen herbal dapat berinteraksi secara negatif dengan vitamin prenatal, termasuk obat pengencer darah, antibiotik, anti epilepsi, obat pernapasan (theophilin), retinoid, metformin, ACE inhibitor, maupun obat kortikosteroid.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.