Setelah melahirkan, setiap ibu pasti menginginkan bayinya tumbuh sehat optimal. Salah satu kuncinya adalah pada asupan nutrisi untuk sang bayi. Sudah diakui bersama bahwa ASI adalah satu-satunya sumber nutrisi terbaik bagi bayi yang baru lahir. Oleh karena itu ibu menyusui sebaiknya sudah mempersiapkan diri bahkan sebelum melahirkan untuk tugas penting ini.
Vitamin berperan penting pada proses perkembangan bayi. Agar tumbuh optimal bayi membutuhkan beragam jenis vitamin. Kekurangan jenis vitamin tertentu dapat meningkatkan risiko munculnya penyakit dan tentunya akan mengganggu tumbuh kembang bayi. ASI merupakan sumber vitamin utama yang diperoleh bayi di awal kehidupannya.
Mengingat pentingnya ASI untuk pertumbuhan bayi, para ibu menyusui sudah selayaknya mengusahakan yang terbaik agar kebutuhan ASI untuk bayinya terpenuhi. Salah satunya caranya dengan mengonsumsi vitamin untuk ibu menyusui agar ASI yang dihasilkan berkualitas dan mampu menunjang kebutuhan nutrisi sang buah hati.
Vitamin yang sebaiknya dipenuhi selama masa menyusui
Ibu menyusui yang rutin mengonsumsi makanan sehat kaya vitamin dan mineral sebetulnya sudah cukup untuk proses menyusui. Namun kondisi ibu menyusui bisa berbeda-beda, bahkan sebagian ibu ada yang mengalami defisiensi vitamin selepas persalinan, hal itu tentunya akan mempengaruhi kualitas ASI yang diproduksinya.
Dalam kondisi demikian sebaiknya konsultasikan pada dokter atau ahli gizi Anda agar kebutuhan nutrisi tetap terpenuhi. Umumnya dokter akan menambahkan suplemen makanan untuk menggantikan kekurangan vitamin yang dialami.
Berikut ini merupakan beberapa vitamin esensial yang sebaiknya dipenuhi dalam diet ibu menyusui agar mengahasilknya ASI yang berkualitas untuk bayinya.
1. Vitamin A
Ibu menyusui disarankan mengonsumsi lebih banyak vitamin A dalam dietnya, karena vitamin ini sangat penting untuk perkembangan penglihatan dan sistem imun bayi. Untuk orang dewasa, vitamin A yang disarankan sekitar 700 mcg/hari. Sementara untuk ibu menyusui ditambahkan menjadi sekitar 1.200 - 1.300 mcg per harinya.
2. Vitamin B1
Dalam proses awal perkembangan bayi, vitamin B1 atau thiamin sangat penting fungsinya dalam tingkatan sel untuk pembentukan energi. Vitamin ini juga berperan dalam banyak proses metabolisme tubuh serta membantu menjaga kesehatan sel saraf sehingga membantu meningkatkan kemampuan kognitif dan memori bayi.
3. Vitamin B2
Vitamin yang disebut juga riboflavin ini berperan penting dalam penyerapan zat besi di dalam tubuh. Memenuhi kebutuhan vitamin B2 berarti menjaga kadar hemoglobin bayi tetap optimal. Vitamin ini juga bekerjasama dengan antioksidan untuk meminimalisir kerusakan dan menjaga sel-sel tubuh tetap sehat. Produksi sel darah merah yang sehat juga sangat dipengaruhi ketersediaan vitamin ini.
4. Vitamin B12
Vitamin B12 sangat penting fungsinya dalam pembentukan material genetik sel berupa DNA dan RNA sehingga penting untuk perkembangan bayi. Vitamin ini juga berperan vital dalam pembentukan protein yang menjadi material penting pertumbuhan bayi. Perkembangan sel saraf yang sehat juga sangat dipengaruhi oleh terpenuhinya vitamin ini.
5. Vitamin B6
Vitamin ini membantu tubuh membentuk neurotransmiter yang berperan penting menyalurkan sinyal dari satu sel saraf ke sel saraf lainnya. Otak dan sumsum tulang belakang bayi yang sedang tumbuh juga sangat membutuhkan vitamin ini.
Vitamin B6 juga berperan penting dalam pembentukan hormon melatonin yang mengatur waktu tidur dan jam biologis bayi. Hal ini tentunya akan bepengaruh pada kualitas tidur bayi dan juga perkembangannya, mengingat bayi yang baru lahir butuh banyak tidur untuk memaksimalkan pertumbuhannya.
6. Vitamin B3
Vitamin yang disebut juga sebagai niasin ini berperan penting menjaga kesehatan sistem saraf serta membantu produksi kelenjar penting dan hormon tubuh. Vitamin ini juga membantu tubuh mengurangi inflamasi terutama saat terjadi infeksi pada bayi.
7. Vitamin B9
Vitamin yang lebih dikenal sebagai asam folat ini berperan penting pada pembentukan RNA dan DNA bayi. Hal ini memungkinkan sel-sel bayi bereplikasi lebih cepat dan tentunya memaksimalkan pertumbuhannya.
Sepertihalnya saat dalam kandungan, asam folat berfungsi membantu pembentukan otak dan sumsum tulang belakang sehingga membantu bayi memproses informasi lebih baik dan memaksimalkan kecerdasannya. Vitamin ini juga berperan penting dalam pembentukan sel darah merah dan penyerapan zat besi.
8. Vitamin B7
Vitamin yang disebut juga sebagai biotin ini berperan penting dalam metabolisme karbohidrat, lemak dan asam amino di tubuh bayi. Bayi baru lahir juga sangat membutuhkan vitamin ini untuk menjaga kesehatan kulit, rambut dan kuku.
9. Vitamin C
Vitamin C berperan penting dalam pembentukan kolagen, yang merupakan protein penting dalam pembentukan kulit, rambut dan pembuluh darah serta sangat dibutuhkan dalam proses penyembuhan luka. Vitamin ini juga membantu menstimulasi produksi laukosit pada sel darah putih yang membantu melindungi tubuh bayi dari patogen.
10. Vitamin D
Vitamin D berperan sangat penting dalam perkembangan tulang bayi, membuatnya lebih padat dan kuat. Vitamin in juga menjaga sistem imun tubuh tetap baik sehingga bayi tidak cepat sakit. Asupan vitamin D yang cukup pada bayi menghindarkannya dari penyakit autoimun seperti eksim dan penyakit chron.
Vitamin D diproses oleh hati dari sumber vitamin D2 dan D3. Vitamin D3 ini berasal dari kulit yang terkena sinar matahari pagi. Oleh karena itu selain dari asupan ASI, bayi sebaiknya juga mendapat asupan vitamin D3 dari berjemur di bawah sinar matahari pagi untuk memaksimalkan kebutuhan vitamin D nya.
11. Vitamin E
Vitamin E sangat penting untuk proses pergerakan otot-otot bayi sehingga dapat memaksimalkan kemampuan geraknya. Vitamin ini juga membantu sistem imun memerangi infeksi dan berperan dalam pembentukan sel darah merah yang sehat.
12. Vitamin K
Vitamin K memiliki fungsi utama untuk pembekuan darah. Vitamin ini akan membantu proses pembentukan tulang dan menjaga kepadatannya tetap baik serta menjaga sistem peredaran darah tetap berjalan baik.
Beragam vitamin di atas ternyata sangat baik untuk menunjang perkembangan optimal bayi. Karena itu ibu menyusui sudah sepatutnya juga mencukupi kebutuhan vitamin ini agar kualitas ASI nya baik dan dapat memenuhi kebutuhan vitamin untuk bayinya. Berikut ini kami rangkumkan kebutuhan harian vitamin untuk ibu menyusui beserta bahan makan yang menjadi sumbernya.
Tabel kebutuhan vitamin untuk ibu menyusui
VITAMIN | KEBUTUHAN HARIAN | SUMBER |
A | 1.300 µg/hari | Ikan, telur, hati, ubi kuning, wortel, labu, bayam, keju dan mangga |
B1 (Thiamin) | 1,4 mg/hari | Biji-bijian utuh terutama gandum dan beras merah, daging, kacang, ikan, kedelai, telur dan kacang hijau |
B12 (Cobalamin) | 2,8 µg/hari | Ikan, telur, daging, kerang, susu dan produk susu lainnya. Vitamin B12 hanya diperoleh dari sumber hewani |
B2 (Riboflavin) | 1,6 mg/hari | Susu murni, gandum utuh, beras merah, almond, telur, bayam, kedelai, brokoli, daging dan jamur |
B3 (Niacin) | 17 mg/hari | Daging unggas, wijen, buah bit, ikan, biji bunga matahari, kacang, kacang lima, susu dan telur |
B5 (Pantothenic acid) | 7 mg/hari | Polong-polongan, kembang kol, daging, biji bunga matahari, ikan, alpukat, ubi kuning, telur, keju dan lentil |
B6 (Pyridoxine) | 2 mg/hari | Ikan, sereal, daging, buah plum, pisang, lentil, wortel, bayam dan kentang |
B9 (Folic acid/Folate) | 500 µg/hari | Bayam, asparagus, lobak, buah bit, beras, jeruk, alpukat, susu, gandum. Asam folat juga banyak ditemukan pada sayuran berwarna hijau gelap |
C (Ascorbic acid) | 120 mg/hari | Jambu biji, jeruk, kiwi, stroberi, tomat, brokoli, kentang dan bayam |
Vitamin D | 15 µg/hari | Beberapa jenis ikan berlemak (sarden, tuna, makarel dan salmon), putih telur, sereal susu dan roti serta suplemen vitamin D |
Vitamin E | 19 mg/hari | Minyak bunga matahari, minyak kedelai, minyak zaitun, almond, kacang, alpukat dan bayam |
Vitamin H/Vitamin B7 (Biotin) | 35 µg/hari | Daging, telur, keju, gandum utuh, ikan, kembang kol, alpukat, kacang polong, kacang kenari, kacang tanah dan almond |
Vitamin K | 90 µg/hari | Bayam, brokoli, minyak kedelai, minyak zaitun, kubis, kembang kol, selada hijau dan anggur |
Suplement vitamin untuk ibu menyusui yang ada di apotik
Untuk ibu menyusui yang merasa diet hariannya belum mencukupi seluruh kebutuhan vitamin yang dibutuhkan, ada baiknya mengonsumsi suplemen vitamin tambahan. Namun disarankan untuk mengkonsultasikannya dahulu dengan dokter agar vitamin apa yang dibutuhkan dan dosis yang tepat untuk mencukupi kekurangan vitamin dari makanan.
Beberapa jenis suplemen vitamin untuk ibu menyusui sudah banyak tersedia di apotik-apotik. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Asifit
Asifit suplemen penambah ASI
Suplemen makanan khusus untuk ibu hamil ini merupakan kombinasi ekstrak daun katuk dan vitamin B1, B2, B6 serta B12 yang diformulasikan untuk meningkatkan produksi ASI ibu menyusui. Baca ulasan lengkapnya di sini: Asifit
2. Laktafit
Suplemen vitamin untuk ibu menyusui satu ini adalah kombinasi plasenta ekstrak, vitamin B12 dan kalsium yang dapat membantu meningkatkan produksi ASI dan memenuhi kebutuhan vitamin untuk ibu dan bayinya.
Folami Genio merupakan suplemen makanan dengan kandungan vitamin dan mineral yang cukup beragam mulai dari asam folat, vitamin B komplek, kalsium hingga AHA dan DHA yang baik untuk ibu menyusui. Baca ulasan lengkapnya di sini: Folamil Genio.
4. Lactamor
Lacatamor merupakan suplemen untuk melancarkan ASI yang diformulasikan dari biji fanugreak, biji daun katuk serta vitamin B12 yang baik untuk ibu menyusui.
5. Cavit D3
Ibu menyusui yang kekurangan kalsium sebaiknya mengonsumsi suplemen Cavit D3 yang diformulasikan dari kalsium dosis tinggi yang mudah diserap.
6. Calmin AF
Suplemen vitamin untuk ibu hamil Calmin AF merupakan yang cukup lengkap komposisinya karena selain vitamin A, D, B komplek, dan C, suplemen ini juga dilengkapi beragam mineral seperti kalsium, Fe, dan iodine yang baik untuk ibu menyusui dan bayinya.
Beberapa merek suplemen vitamin untuk ibu menyusui di atas sebaiknya dikonsultasikan dahulu dengan dokter Anda agar fungsinya maksimal tanpa harus berlebihan mengonsumsinya.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.