Gel pembersih tangan atau hand sanitizer termasuk salah satu barang yang wajib ada di dalam tas Anda. Pasalnya, benda yang satu ini bisa menjadi penyelamat untuk membersihkan tangan saat tidak ada air maupun sabun ketika Anda bepergian jauh. Selain di saat-saat kepepet, ternyata ada kondisi penting lainnya yang mengharuskan Anda untuk segera cuci tangan dengan hand sanitizer.
Cuci tangan pakai hand sanitizer baik dilakukan saat...
Kuman ada di mana saja, bahkan di permukaan tangan yang sekilas tampak bersih. Jika Anda menyentuh mata, hidung, atau mulu tanpa mencuci tangan terlebih dahulu, bakteri yang menempel di tangan dapat berpindah dan masuk ke dalam tubuh hingga membuat Anda jatuh sakit.
Booking Klinik Pemeriksaan COVID-19 via HonestDocs
Dapatkan diskon hingga 70% paket covid-19 hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!
Itulah sebabnya, mencuci tangan sangat penting dilakukan untuk mencegah penularan penyakit. Berdasarkan rekomendasi CDC, setiap orang dianjurkan untuk cuci tangan pakai sabun dan air mengalir sesering mungkin, terutama:
- Sebelum, selama, dan setelah mengolah makanan
- Sebelum makan
- Sebelum dan setelah merawat atau menjengkuk orang sakit
- Sebelum dan sesudah merawat luka
- Setelah ke kamar mandi, mengganti popok, atau membersihkan tubuh bayi
- Setelah batuk atau bersin
- Setelah menyentuh hewan, baik makanan, kandang, hingga kotorannya
- Setelah menyentuh sampah
- Saat tangan terlihat sangat kotor atau berminyak
- Setelah memegang benda kotor
Baca selengkapnya: Waktu yang Tepat dan Cara Mencuci Tangan yang Benar
Jika tidak ada sabun maupun air bersih, Anda bisa menggunakan hand sanitizer pada kondisi-kondisi di atas. Gel pembersih tangan ini rata-rata mengandung setidaknya 60% alkohol yang efektif membilas bakteri maupun kuman di tangan.
Hand sanitizer dapat diandalkan dalam kondisi kepepet, misalnya saat bepergian jauh, di dalam mobil, berada di taman, atau lokasi lainnya yang tidak menyediakan tempat cuci tangan. Gel yang satu ini juga penting digunakan saat Anda menjenguk keluarga atau kerabat di rumah sakit.
Di beberapa sudut rumah sakit biasanya tersedia hand sanitizer yang dapat digunakan sebelum Anda mulai masuk ke kamar inap. Hal ini sangat bermanfaat untuk membantu mencegah penularan penyakit dari atau ke pasien.
Namun, manfaat hand sanitizer cenderung tidak efektif jika Anda menjenguk kerabat yang menderita penyakit akibat bakteri Clostridium defficile. Pasalnya, tidak semua kuman bisa dibasmi dengan gel pembersih tangan, contohnya bakteri Salmonella, E. coli, dan MRSA (methicillin-resistant Staphylococcus aureus).
Booking Klinik Pemeriksaan COVID-19 via HonestDocs
Dapatkan diskon hingga 70% paket covid-19 hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!
Sebaiknya segera cuci tangan pakai sabun agar lebih efektif membunuh banyak kuman berbahaya, seperti Cryptosporidium pemicu infeksi usus halus, norovirus penyebab radang pencernaan, dan Clostridium defficile penyebab diare.
Seberapa sering boleh pakai hand sanitizer untuk cuci tangan?
Penggunaan hand sanitizer dinilai lebih praktis dan mudah digunakan, karena bisa dibawa kemana pun Anda pergi. Ditambah lagi dengan kandungan alkohol di dalamnya yang ampuh membasmi kuman dan bakteri di tangan.
Atas dasar itulah, tidak sedikit orang yang mengandalkan hand sanitizer untuk menjaga kebersihan tangan ketimbang harus pakai sabun. Namun, apa boleh keseringan pakai hand sanitizer?
Menurut para ahli, memakai hand sanitizer ternyata bukanlah solusi jangka panjang untuk mencegah penularan penyakit. Meskipun banyak diklaim mampu membunuh 99,9% bakteri dalam waktu singkat, nyatanya tidak semua jenis kuman dan bakteri bisa diatasi dengan gel pembersih tangan.
Manfaat hand sanitizer juga tidak akan efektif jika tangan Anda dalam kondisi sangat kotor atau berminyak. Kandungan gel-nya hanya berfungsi untuk membunuh bakteri, tapi tidak membersihkan tangan Anda dari kotoran atau bahan kimia.
Dibandingkan cuci tangan pakai sabun, kemampuan hand sanitizer dalam mencegah infeksi tak menutup kemungkinan bisa jadi lebih besar. Menurut Pritish K. Tosh, MD, selaku dokter penyakit menular sekaligus peneliti dari Mayo Clinic, orang-orang akan lebih mudah menggunakan hand sanitizer daripada harus bolak-balik ke toilet untuk cuci tangan.
Booking Klinik Pemeriksaan COVID-19 via HonestDocs
Dapatkan diskon hingga 70% paket covid-19 hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!
Semakin sering digunakan, maka tangan akan terus terlindungi dari paparan kuman maupun bakteri dari benda-benda di sekitar. Hal ini tentu tak jauh berbeda dengan manfaat cuci tangan pakai sabun.
Lagipula, tidak ada patokan khusus mengenai seberapa sering Anda boleh pakai hand sanitizer. Yang terpenting, selama tersedia, lebih baik cucilah tangan Anda dengan sabun dan air mengalir agar bakteri terbilas dengan sempurna.
Bila tidak ada atau dalam kondisi kepepet, misalnya saat berada di mobil, naik transportasi umum, di rumah sakit, atau di tempat umum lainnya, gunakan hand sanitizer dengan benar guna mencegah risiko penularan penyakit.
Baca selengkapnya: Cuci Tangan Pakai Sabun vs Hand Sanitizer, Mana yang Lebih Baik?
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.