Wanita yang sering mengalami PMS (pre-menstruasi syndrome) derajat ringan hingga berat nampaknya memiliki risiko lebih besar menderita tekanan darah tinggi, demikian laporan para ilmuwan di University of Massachusetts Amherst dalam American Journal of Epidemiology.
Tim yang bekerjasama dengan Harvard School of Public Health, meneliti 1.257 wanita usia 25- 42 tahun dengan derajat ringan hingga berat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mereka memiliki risiko 40% lebih tinggi terkena hipertensi selama 20 tahun ke depan dibandingkan untuk 2.463 wanita yang tidak mengalami gejala pramenstruasi yang signifikan. Karena mereka berisiko lebih tinggi terkena hipertensi maka otomatis risiko gangguan jantung dan stroke juga lebih tinggi.
Meso Slimming Treatment di Reface Clinic
Meso Slimming merupakan teknik non-bedah kosmetik dimana mikroskopis kecil dari obat-obatan kelas medis, vitamin, mineral dan asam amino disuntikkan ke dalam lapisan kulit. Penyuntikan dilakukan pada bagian atas dan tengah untuk mengatasi berbagai jenis masalah penumpukan lemak. Suntikan akan diberikan ke dalam mesoderm, yaitu lapisan lemak dan jaringan di bawah kulit. Befungsi untuk menghilangkan lemak tubuh yang tidak diinginkan dan selulit.
Para peneliti mencatat bahwa hubungan antara tekanan darah tinggi dengan PMS paling menonjol terjadi di antara wanita yang usianya lebih muda dari 40 tahun.
"Akan sangat membantu jika di penelitian selanjutnya kami bisa menemukan apakah hubungan antara PMS dengan hipertensi juga terjadi pada wanita yang lebih muda," kata salah seorang peneliti.
Hampir tiga tahun lalu, tim yang sama dari University of Massachusetts menemukan bahwa konsumsi zat besi dapat meringankan gejala PMS. Menurut Mayo Clinic, PMS dapat ditandai dengan berbagai gejala, termasuk kecemasan, depresi, insomnia, sakit kepala, kelelahan, jerawat dan diare .
Pria dewasa (berat badan 75 kg), di dalam tubuhnya mengandung ±4.000 mg zat besi, sementara wanita dewasa (berat badan 55 kg) mengandung ±2.100 mg zat besi. Laki-laki memiliki cadangan zat besi di dalam limpa dan sumsum tulang sebanyak 500-1500 mg, itulah sebabnya anemia jarang dijumpai pada pria. Sebaliknya, wanita hanya mempunyai cadangan zat besi 0–300 mg sehingga rentan terhadap anemia, apalagi pada usia subur (usia wanita mengalami menstruasi).
Kebutuhan zat besi wanita dewasa usia subur adalah 18,9 mg perhari. Angka ini dihitung berdasarkan ketersediaan hayati (bioavailability) sebesar 15 persen.
Zat besi terbaik bisa didapat dari sumber alami seperti daging, telur, ikan, sereal, sayuran berwarna hijau gelap dan kacang-kacangan. (LT)
Ditinjau oleh: dr. Nina Amelia Gunawan
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.