Eritrosit tinggi adalah kondisi terjadinya peningkatan sel darah merah dalam tubuh. Sel darah merah memiliki peran yang sangat penting yaitu mengedarkan oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.
Meskipun perannya yang sangat penting, kelebihan sel darah merah ternyata juga berbahaya jika dibiarkan.
Kadar sel darah merah yang berada dalam kondisi normal berbeda-beda sesuai dengan jenis kelamin dan usia.
Perlu diketahui bahwa kadar eritrosit (sel darah merah) dalam keadaan normal berkisar dari 700.000 hingga 5, 2 juta per microliter, sedangkan wanita dari 500.000 hingga 4, 6 juta per microliter.
Produksi sel darah merah akan semakin meningkat bila ketersediaan oksigen di dalam tubuh semakin menipis. Kondisi ini akan memicu sel darah merah diproduksi lebih banyak untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Peran sel darah merah dalam membawa oksigen ke seluruh tubuh diakibatkan oleh kandungan protein dalam sel darah merah yang disebut hemoglobin.
Tolak ukur hemoglobin dikatakan normal bila mencapai 13 sampai 18 gram per desiliter untuk pria, kemudian untuk wanita berkisar 12 sampai 16 gram per desiliter.
Satuan perbandingan jumlah sel darah merah dan total volume darah dalam tubuh disebut hematokrit. Kondisi normal hematokrit untuk pria dewasa dari 42% sampai 52%, kemudian pada wanita 37% sampai 48%.
Segala sesuatu yang berlebihan memang tidak akan baik, contohnya eritrosit. Kadar eritrosit yang tinggi akan mengakibatkan kondisi kesehatan yang tidak baik.
Oleh karena itu, Anda disarankan untuk mengecek sel darah merah untuk mencegah dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Pergilah ke dokter dan periksalah kadar sel darah merah Anda. Bila diketahui hasil tes darah tidak normal maka langkah selanjutnya yang diambil dokter adalah biopsi sumsum tulang atau melakukan USG untuk memastikan kesehatan Anda.
Mencermati penyebab Eritrosit Tinggi
Sebelum mengenal penyebab terjadinya eritrosit tinggi. perlu diketahui gejala yang bisa dialami oleh orang yang mengalami kelebihan maupun kekurangan darah.
Memang gejala ini tidak dipastikan dengan jelas, namun bagi yang mengalami kelebihan eritrosit biasanya mengalami otot nyeri, gangguan tidur, kulit gatal terutama setelah mandi, kelelahan hingga sesak napas.
Namun untuk gejala seseorang mengalami kekurangan darah biasanya akan mengalami lemas, kebingungan, pusing saat merubah posisi tubuh secara mendadak, resah, sesak napas, dan kulit berwarna kebiruan.
Mengingat gejala yang akan dialami, kondisi kadar sel darah merah yang normal perlu terus dijaga.
Penyebab eritrosit tinggi dipengaruhi oleh jenis eritrosit tinggi yang dialami. Eritrosit tinggi atau polisitemia terdiri dari dua jenis yaitu polisitemia primer dan polisitemia sekunder.
Untuk masalah dalam kegiatan produksi sel darah merah disebut dengan polisitemia primer. Contohnya penyakit polisitemia vera.
Kemudian untuk jenis polisitemia sekunder terjadi akibat penyakit lain yang memicu produksi sel darah merah meningkat. Eritrosit ini dapat disebabkan oleh beberapa akibat yaitu:
- Dehidrasi. Kondisi ini terjadi akibat darah kekurangan cairan plasma, sehingga produksi sel darah merah perlu ditambah
- Penyakit paru contohnya fibrosis paru
- Sleep apnea
- Berada di dataran tinggi membuat tubuh membuat eritrosit dalam jumlah yang besar untuk tetap mengendalikan kadar oksigen yang sedikit.
- Penyakit jantung
- Penyakit ginjal seperti tumor ginjal
- Transfusi darah
- Mengalami kondisi di mana sel darah merah mengalami kekurangan kapasitas untuk mengedarkan oksigen. Kondisi ini yang merupakan bawaan lahir disebut dengan hemoglobinopati
- Merokok
- Penggunakan obat-obatan, contohnya gentamicin
Untuk menjaga kesehatan tubuh terutama sel darah merah, maka rutinlah mengecek kadar darah. Hal ini karena saat eritrosit mengalami kelebihan maka akan terjadi penyumbatan pembuluh darah dan dapat memicu penyakit lain seperti stroke dan serangan jantung.
Sebenarnya kelebihan sel darah merah dapat diatasi dengan beberapa cara seperti donor darah, pemberian obat aspirin dosis rendah untuk mencegah penyumbatan pembukuh darah dan mengonsumsi obat hydroxycarbamide.
Pola hidup sehat seperti makan makanan yang bergizi, konsumsi air putih secara teratur, berolahraga secara rutin, mengurangi konsumsi daging merah dan zat besi serta menghindari rokok.
Selain itu hindari konsumsi minuman beralkohol. Menjaga tubuh agar tetap sehat sebenarnya bukan hal yang sulit dan yang terpenting adalah adanya niat serta tindakan yang nyata dari Anda untuk menerapkan pola hidup sehat.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.