Kanker merupakan penyakit kronis yang muncul sebagai efek jangka panjang dari suatu penyebab. Karenanya, kanker bukanlah suatu penyakit tunggal, melainkan erat kaitannya dengan beragam penyebabnya.
Kanker yang bervariasi tentunya disebabkan oleh banyak hal yang berbeda-beda. Beberapa gejala awalnya ini dapat Anda pahami sebagai bentuk kewaspadaan.
Batuk atau Sesak Napas Berkepanjangan
Dalam sebagian besar kasus kanker, penderitanya tidak merasakan gejala awal. Umumnya, kanker akan terdeteksi ketika sudah parah. Akan tetapi, bisa saja penderita tidak mengenali gejala awal kanker tersebut hingga penyakit tersebut terlanjur parah.
Salah satu gejala awal yang dianggap biasa dan tidak ditindaklanjuti adalah batuk ataupun sesak yang berkepanjangan.
Bisa jadi batuk yang berkepanjangan tersebut merupakan gejala awal dari kanker paru-paru. Indikasi lainnya adalah bahwa menurunnya sistem imun akibat kanker dapat menyebabkan batuk atau sesak napas yang tak kunjung sembuh. Jika mengalami gejala tersebut, maka sebaiknya segeralah periksakan ke dokter untuk mengetahui kondisi sebenarnya.
Radang Tenggorokan dalam Waktu Lama
Radang tenggorokan adalah gejala awal sakit kanker berikutnya. Akan tetapi, peradangan di tenggorokan ini berlangsung dalam waktu lama. Pada umumnya, radang tenggorokan ini dialami ketika musim dingin.
Akan tetapi, berbeda artinya jika radang tenggorokan ini dialami dalam waktu lama. Anda harus mewaspadai hal tersebut. Menurut survei, lebih dari 78% penderita kanker tenggorokan mengalami radang tenggorokan sebelum dinyatakan positif terkena kanker.
Sulit Menelan
Gejala awal kanker yang tidak biasa adalah sulit menelan. Kondisi seperti ini harus diwaspadai. Penyebabnya adalah adanya penyempitan tenggorokan. Berkaitan dengan kondisi tersebut, Anda harus segera memeriksakan diri ke dokter agar mengetahui kondisi tubuh yang sebenarnya.
Perubahan pada Tahi Lalat
Gejala awal berikutnya yang sebaiknya perlu disadari adalah adanya perubahan pada tahi lalat. Jika Anda menemukan adanya kutil ataupun gangguan kulit aneh lainnya, maka harus waspada.
Menurut Whiteker, dokter ahli kanker, hanya 7% dari para penderita kanker yang menyadari adanya perubahan awal tersebut dan memeriksakan dirinya ke dokter.
Timbulnya Benjolan
Timbulnya benjolan merupakan tanda awal munculnya kanker yang sudah diketahui secara umum. Akan tetapi, tidak semua orang menyadari keberadaan benjolan tersebut sejak masih berukuran kecil.
Dalam sebuah studi, disebutkan bahwa terdapat 675 penderita kanker di Inggris yang mempunyai benjolan di tubuhnya. Benjolan ini bisa berada di bawah lapisan kulit dan di organ dalam tubuh. Benjolan yang tiba-tiba muncul di dalam tubuh ini dipercaya sebagai tanda ataupun gejala serius dari kemunculan penyakit kanker.
Tubuh Terasa Nyeri
Rasa nyeri yang tiba-tiba terasa, tentu saja mengganggu kenyamanan tubuh. Nyeri tersebut merupakan gejala umum kanker. Bukan hanya itu, penelitian mengungkapkan juga bahwa rasa nyeri yang diikuti rasa pegal-pegal juga terindikasi kanker.
Pendarahan Tidak Lazim
Saat seseorang tiba-tiba mengalami pendarahan, tentu saja akan bertanya-tanya apa penyebabnya. Jika sudah demikian, maka jangan sampai untuk menyepelekannya. Anda harus waspada jika mengalami hal tersebut. Segera periksakan ke dokter jika mengalami pendarahan tersebut.
Infeksi Saluran Kemih
Sebagian besar wanita sangat sering mengabaikan rasa nyeri atau sakit di area kandung kemih akibat infeksi. Menurut The American Cancer Society, keadaan tersebut merupakan salah satu gejala awal kanker ovarium atau serviks pada wanita.
Apabila Anda merasakan kondisi tubuh yang berbeda, maka janganlah segan untuk memeriksakan diri ke dokter.
Mengenali berbagai gejala awal kanker sangat diharapkan agar seseorang segera mendapatkan penanganan sejak awal. Pemeriksaan yang dilakukan secara intensif sejak kemunculan gejala awal tersebut akan lebih besar kemungkinannya untuk mematikan sel kanker.
Untuk itu, periksalah ke dokter setelah merasakan hal yang tidak biasa pada salah satu anggota tubuh.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.
