Meskipun setiap foto bayi dengan gigi pertamanya tampak sangat imut, Tetapi mencapai tahap tersebut bukanlah hal yang mudah.
Saat seorang bayi akan mengalami tumbuh gigi pertamanya, akan ada banyak keributan, tangisan, dan gangguan di malam hari. Berikut beberapa hal yang perlu seorang ibu ketahui mengenai pertumbuhan gigi pada anak.
Kapan gigi bayi mulai tumbuh?
Biasanya, gigi pertama akan muncul saat berusia sekitar enam, tetapi pada beberapa anak, mungkin gigi bayi baru mulai tumbuh pada usia tiga belas bulan.
Sedangkan pada kasus yang lebih langka, mungkin gigi bayi sudah muncul pada usia empat bulan.
Bagaimana urutan munculnya gigi bayi?
Gigi seri depan biasanya muncul lebih dulu. Biasanya, gigi depan bawah akan muncul pertama kali, tetapi kadang-kadang dua gigi depan atas yang muncul pertama kali.
Selanjutnya, gigi taring akan muncul. Delapan gigi geraham biasanya muncul di antara ulang tahun pertama dan ketiga.
Bagaimana saya tahu jika bayi saya tumbuh gigi?
Pada usia dua atau tiga bulan, Anda akan melihat bayi Anda mulai ngiler dan menggerogoti berbagai hal, termasuk jari-jarinya, jari-jari Anda dan apa pun yang bisa ia raih dengan tangan mungilnya.
Ini adalah proses awal gigi akan tumbuh, tetapi proses tumbuhnya gigi adalah ketika Anda merasakan adanya gundukan kecil pada gusi.
Saat gigi mulai menusuk gusi, maka bayi Anda akan merasa kesakitan dan akan menjadi lebih rewel dan sering menangis.
Mungkin Anda pernah mendengar bahwa demam dan diare dapat menjadi tanda-tanda tumbuh gigi, tetapi hal ini sebenarnya kurang tepat. Tumbuh gigi dapat menyebabkan keluarnya air liur berlebih dan bayi menjadi rewel.
Alasan masyarakat berpikir bahwa gigi dapat menyebabkan demam, diare, dan gejala lainnya adalah karena pada saat yang bersamaan.
Bayi berada pada masa-masa dimana sistem kekebalan tubuh belum terbentuk sempurna, sehingga sering terserang penyakit akibat virus. Tapi tumbuh gigi tidak dapat menyebabkan demam secara langsung.
Ada dua tanda utama bayi tumbuh gigi:
1. Rewel
Anda tidak bisa menyalahkan bayi Anda karena rewel selama proses tumbuh gigi, karena hal itu sangat menyakitkan bagi bayi Anda. Iritabilitas adalah gejala utama tumbuh gigi.
Jadi wajar bila si kecil mudah marah dan sering menangis selama periode ini.
2. Mengiler
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Produksi air liur berlebih akan terjadi ketika bayi Anda tumbuh gigi. Hal ini disebabkan karena tumbuh gigi merangsang air liur.
Apa saja solusi perawatan saat bayi baru tumbuh gigi?
Berikut adalah beberapa perawatan gigi yang disetujui dokter anak:
1. Mengunyah sesuatu yang dingin
Para ahli merekomendasikan untuk meletakkan handuk yang bersih dan basah di dalam kantong plastik dan membiarkannya dingin di lemari es.
Handuk yang dingin dapat dikunyah oleh bayi saat mereka mengalami nyeri akibat tumbuh gigi.
2. Ring tumbuh gigi
Ring tumbuh gigi adalah suatu perangkat yang dapat memberi bayi Anda sesuatu untuk dikunyah, karena proses mengunyah dapat membantu mengurangi sensasi nyeri pada gusi.
Sepertinya halnya handuk, Anda dapat meletakkan ring tumbuh gigi di lemari es untuk mendinginkannya.
3. Mainan tumbuh gigi
Anda harus berinvestasi dalam beberapa mainan tumbuh gigi, tetapi tidak semua mainan tumbuh gigi sama.
Anda perlu mainan gigi yang dapat dengan mudah dibersihkan, karena bayi Anda akan meletakkan mainan ini di mulutnya.
Jadi Anda perlu memastikan bahwa mainan tersebut terbuat dari bahan yang aman dan mudah dibersihkan sehingga Anda dapat mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur.
4. Obat Anti Nyeri
Beberapa obat penghilang rasa sakit sangat aman digunakan sebagai obat tumbuh gigi untuk bayi enam bulan atau lebih.
Para ahli merekomendasikan penggunaan acetaminophen atau ibuprofen dan menyarankan agar Anda hanya memberikannya pada waktu tidur jika bayi Anda rewel.
Penggunaan obat anti nyeri, bekerja dengan sangat baik, tetapi yang perlu Anda ingat, penggunaan obat anti nyeri tidak dapat diberikan secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama.
Selalu periksa label kemasan untuk menentukan dosis yang aman untuk bayi Anda dan konsultasikan dengan dokter bila perlu.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.