Bursitis Bahu - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Apr 19, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Waktu baca: 3 menit

Bursitis adalah peradangan pada bursae. Bursae adalah kantong kecil berisi cairan yang ditemukan pada sendi. Bursa berfungsi sebagai bantalan antara bagian sendi yang bergerak untuk mengurangi gesekan antara otot, tulang, dan tendon.

Bursitis bahu adalah peradangan pada sendi bahu yang menyebabkan nyeri. Bursitis adalah kondisi yang umum dan biasanya sembuh dalam beberapa bulan dengan pengobatan. Istirahat dan olahraga ringan dapat mempercepat waktu pemulihan.

Iklan dari HonestDocs
Fisioterapi Pasca Stroke 5 Kali Visit di NK Health

Untuk Pemulihan Pasien, pasca pemulihan dari rawat inap stroke. Latihan termasuk Anamnesa dan Tes Khusus, dengan terapi Bobath Method, Breathing Exercise, PNF (Procioceptive Neuromuscular Stabilization), Modality dan Exercise Therapy. Paket in untuk single visit (5x) dan tidak termasuk konsultasi dokter & Pemeriksaan Penunjang ( Rontgen, MRI, CT-Scan).

Ketika bursa bahu teriritasi, bursa bahu akan meradang dan bertambah besar. Hal ini menyebabkan ruang pada sendi bahu menyempit dan mempersulit bagi otot dan tendon untuk bergerak. Oleh karena itu, selain  menyebabkan rasa sakit, gejala khas yang dapat Anda temukan pada bursitis adalah rentang gerak yang terbatas.

Penyebab dan faktor risiko Bursitis bahu

Penyebab paling umum dari bursitis bahu adalah gerakan berulang atau terlalu sering menggunakan sendi bahu. Cedera fisik, seperti kecelakaan mobil atau jatuh, juga dapat menyebabkan peradangan pada bursa.

Olahraga yang memberi tekanan berulang pada bahu, seperti baseball, tenis, merajut, dan latihan beban, juga dapat menyebabkan peradangan pada bursa. Orang dengan profesi seperti atlet, pelukis, dan musisi juga rentan mengalami peradangan pada bursa.

Kondisi medis lainnya juga dapat menyebabkan atau membuat seseorang lebih berisiko mengalami radang sendi bahu. Contohnya rheumatoid arthritis, diabetes, dan asam urat.

Gejala Bursitis bahu

Bursitis bahu dapat menyebabkan gejala-gejala seperti terbatasnya pergerakan di bahu, dan nyeri di ujung bahu. Gejala-gejala lain yang dapat timbul akibat bursitis bahu meliputi:

  • rasa sakit saat bahu disentuh
  • bengkak dan kemerahan di bahu
  • nyeri bahu saat mengangkat lengan , seperti saat menjangkau rak atau mencuci rambut

Rasa sakit mungkin menjadi lebih buruk di malam hari, terutama ketika berbaring pada bahu yang mengalami bursitis. Gejala juga memburuk setelah bahu didiamkan untuk sementara waktu.

Iklan dari HonestDocs
Fisioterapi Pasca Stroke 5 Kali Visit di NK Health

Untuk Pemulihan Pasien, pasca pemulihan dari rawat inap stroke. Latihan termasuk Anamnesa dan Tes Khusus, dengan terapi Bobath Method, Breathing Exercise, PNF (Procioceptive Neuromuscular Stabilization), Modality dan Exercise Therapy. Paket in untuk single visit (5x) dan tidak termasuk konsultasi dokter & Pemeriksaan Penunjang ( Rontgen, MRI, CT-Scan).

Bursitis bahu paling sering terjadi pada bursa subakromial. Bursa subakromial adalah bursa besar di ujung bahu. Bursa subakromial berfungsi untuk membantu gerakan halus ketika lengan diangkat di atas kepala.

Jika gejala di atas muncul bersamaan dengan demam, mungkin peradangan bursa diikuti dengan infeksi. Kondisi ini disebut septic bursitis. Jika Anda mengalami infeksi terkait dengan peradangan pada bursa, Anda harus segera memeriksakan diri ke dokter. 

Bagaimana cara mencegah terjadinya Bursitis bahu?

Kunci untuk mencegah terjadinya bursitis bahu adalah dengan mengurangi ketegangan pada sendi bahu. Berikut beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mencegah terjadinya bursitis bahu:

  • melakukan pemanasan dan peregangan bahu sebelum berolahraga atau menggunakan sendi bahu berulang kali.
  • memperkuat otot bahu.
  • mengistirahatkan bahu setelah melakukan aktivitas yang melibatkan penggunaan bahu berulang.
  • memperbaiki postur tubuh saat berdiri atau duduk untuk mengurangi tekanan pada sendi.

Bagaimana penanganan Bursitis bahu yang tepat?

Diagnosa

Ketika mendiagnosis bursitis bahu, dokter akan menanyakan mengenai faktor risiko, seperti riwayat medis, profesi, dan hobi. Selain itu dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mengevaluasi rentang gerak sendi bahu Anda. Untuk menegakkan diagnosis, dokter dapat melakukan beberapa pemeriksaan diagnostik yang meliputi:

  • X-ray dilakukan untuk melihat struktur sendi
  • Pemindaian MRI dapat menunjukkan adanya peradangan di bursa atau kerusakan pada tulang dan jaringan di sekitarnya. 
  • Aspirasi cairan sendi: Cairan sendi dapat diambil dari bursa dan diuji untuk menyingkirkan kemungkinan terjadinya infeksi. 

Pengobatan

Bursitis bahu dapat diobati di rumah atau oleh dokter. Gejala bursitis biasanya dapat ditangani dengan metode RICE: Rest / istirahat, Ice / es, Compression / kompresi, dan Elevate / memposisikan bahu pada posisi yang tinggi. Berikut adalah beberapa metode lain yang dapat dilakukan bersamaan dengan metode RICE:

  • Anti-inflamasi: Aspirin atau ibuprofen dapat mengurangi pembengkakan dan ketidaknyamanan di bahu. 
  • Suntikan steroid: Jika gejalanya menetap, dokter dapat menyuntikkan kortikosteroid pada bursa. Suntikan steroid dapat mengurangi pembengkakan dan ketidaknyamanan. Efeknya mungkin sementara, tetapi pengobatan ini dapat dilakukan secara berulang.
  • Pembedahan: Ketika bursitis terjadi dalam jangka waktu yang panjang dan tidak merespon pengobatan setelah 6 hingga 12 bulan, pembedahan mungkin disarankan sebagai pilihan terakhir. Pembedahan dapat memperbaiki kerusakan dan mengurangi tekanan pada bursa.

8 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Burger M, Africa C, Droomer K, et al. Effect of corticosteroid injections versus physiotherapy on pain, shoulder range of motion and shoulder function in patients with subacromial impingement syndrome: A systematic review and meta-analysis. S Afr J Physiother. 2016;72(1):318. doi:10.4102/sajp.v72i1.318 (https://doi.org/10.4102/sajp.v72i1.318)
Williams CH, Sternard BT. Bursitis. [Updated 2019 Sep 11]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2019 Jan-. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK513340/)
Varacallo M, Mair SD. Rotator Cuff Tendonitis. [Updated 2019 Jun 4]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2019 Jan-. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK532270/)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app