Ataxanthin: Informasi Manfaat dan Cara Kerja

Dipublish tanggal: Apr 29, 2019 Update terakhir: Okt 26, 2020 Waktu baca: 4 menit

Astaxanthin adalah pigmen kemerahan yang dimiliki oleh sekelompok bahan kimia yang disebutkarotenoid. Warna kemerahan terjadi secara alami pada ganggang tertentu, salmon, trout, lobster,udang, dan makanan laut lainnya.

Astaxanthin diminum untuk mengobati penyakit Alzheimer, penyakit Parkinson, stroke, kolesterol tinggi, penyakit hati, degenerasi makula terkait usia (kehilangan penglihatan terkait usia), dan mencegah kanker. 

Selain itu, astaxanthin juga digunakan untuk mengobati sindrom metabolik, yang merupakan sekelompok kondisi yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke dan diabetes, untuk meningkatkan kinerja latihan, mengurangi kerusakan otot setelah latihan, dan mengurangi nyeri otot setelah latihan. 

Astaxanthin juga diminum untuk mencegah kulit terbakar, memperbaiki tidur, mengobati sindrom carpal tunnel, dispepsia, infertilitas pria, gejala menopause, dan artritis reumatoid. Astaxanthin diaplikasikan langsung ke kulit untuk melindungi dari sengatan matahari, mengurangi keriput, dan untuk memberikan manfaat kosmetik lainnya. 

Dalam makanan, astaxanthin digunakan sebagai pewarna pada produk salmon, kepiting, udang, ayam, dan telur. Di bidang pertanian,astaxanthin digunakan sebagai suplemen makanan untuk ayam yang memproduksi telur.

Bagaimana cara kerjanya?

Astaxanthin adalah antioksidan yang mungkin bisa melindungi sel dari kerusakan. Astaxanthin juga dapat meningkatkan fungsi sistem kekebalan tubuh.

Kegunaan & efektivitas

Tidak adanya cukup bukti untuk:

  • Hilangnya penglihatan terkait usia (degenerasi makula terkait usia; AMD). AMD terjadi ketika sebagian retina rusak. Penelitian awal menunjukkan bahwa mengonsumsi produk yang mengandung astaxanthin, lutein, zeaxanthin, vitamin E, vitamin C, seng, dan tembaga dapat memperbaiki kerusakan di pusat retina pada orang dengan AMD. 

Tetapi, kombinasi tersebut tidak memperbaiki kerusakan di daerah luar retina.

  • Sindrom terowongan karpal. Penelitian awal menunjukkan bahwa mengonsumsi produk kombinasi yang mengandung astaxanthin, lutein, beta-karoten, dan vitamin E tidak mengurangi rasa sakit pada orang dengan sindrom carpal tunnel.
  • Gangguan pencernaan (dispepsia). Penelitian awal menunjukkan bahwa mengonsumsi 40 mg astaxanthin setiap hari mengurangi gejala refluks pada orang dengan      gangguan pencernaan. Astaxanthin tampaknya bekerja paling baik pada orang dengan gangguan pencernaan karena infeksi H. pylori. 

Dosis yang lebih rendah dari 16 mg/hari tidak memperbaiki gejala refluks, tidak mengurangi sakit perut, tidak memperbaiki gangguan pencernaan, atau tidak mengurangi jumlah bakteri H. pylori di perut orang dengan gangguan pencernaan.

  •   Kerusakan otot yang disebabkan oleh olahraga. Penelitian awal menunjukkan bahwa mengonsumsi astaxanthin selama 90 hari tidak mengurangi kerusakan otot yang disebabkan oleh olahraga pada pemain sepak bola pria.
  • Nyeri otot disebabkan oleh olahraga. Penelitian awal menunjukkan bahwa mengonsumsi produk yang mengandung astaxanthin, lutein, dan minyak safflower tidak mengurangi nyeri otot atau meningkatkan kinerja otot 4 hari setelah berolahraga dibandingkan dengan hanya menggunakan minyak safflower.
  • Performa latihan. Penelitian mengenai efek astaxanthin pada kinerja olahraga memiliki hasil yang bertentangan. Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa mengonsumsi astaxanthin mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan latihan bersepeda pada atlet pria. 

Tetapi penelitian lain menunjukkan bahwa mengonsumsi astaxanthin tidak mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan latihan.

  •    Kolesterol tinggi. Penelitian awal menunjukkan bahwa mengonsumsi astaxanthin dapat mengurangi lemak dalam darah yang disebut trigliserida dan meningkatkan kolesterol high- density lipoprotein (HDL atau "baik") pada orang dengan kolesterol tinggi. 

Penelitian awal lainnya menunjukkan bahwa mengonsumsi kombinasi astaxanthin, berberin, policosanol, ragi beras merah, koenzim Q10, dan asam folat meningkatkan kadar kolesterol HDL dan menurunkan total kolesterol, kolesterol low-density lipoprotein (LDL atau "buruk"), dan trigliserida pada orang dengan kadar kolesterol abnormal.

  •     Infertilitas pria. Penelitian awal menunjukkan bahwa mengonsumsi astaxanthin dapat meningkatkan tingkat kehamilan pasangan pria yang dianggap tidak subur.
  • Gejala menopause. Penelitian awal menunjukkan bahwa mengonsumsi produk yang mengandung astaxanthin, vitamin D3, lycopene, dan jeruk bioflavonoid setiap harinya dapat mengurangi gejala menopause seperti rasa kepanasan, nyeri sendi, kemurungan, dan masalah kandung kemih.
  • Rheumatoid arthritis (RA). Penelitian awal menunjukkan bahwa mengonsumsi produk yang mengandung astaxanthin, lutein, vitamin A, vitamin E, dan minyak safflower mengurangi rasa sakit dan meningkatkan perasaan nyaman pada orang dengan RA.
  • Terbakar sinar matahari. Astaxanthin dapat mengurangi kerusakan kulit yang disebabkan oleh matahari. Mengonsumsi astaxanthin selama 9 minggu tampaknya mengurangi kemerahan dan hilangnya kelembaban kulit yang disebabkan oleh sinar UV.
  • Kulit keriput. Penelitian awal menunjukkan bahwa mengonsumsi astaxanthin dapat meningkatkan kecepatan kulit memantul kembali (elastisitas) dan mengurangi garis-garis halus dan kerutan pada wanita dan pria paruh baya. Selain itu, astaxanthin juga tampaknya meningkatkan kadar air di kulit. 

Penelitian lain menunjukkan bahwa mengonsumsi astaxanthin bersamaan dengan mengoleskan krim astaxanthin ke wajah dua kali sehari dapat meningkatkanpenampilan kerutan kulit.

  •     Kondisi lainnya. Dibutuhkan lebih banyak bukti untuk menilai efektivitas penggunaan royal jelly pada kondisi diatas.

Efek samping & keamanan

Astaxanthin MUNGKIN AMAN ketika dikonsumsi dalam jumlah yang ditemukan dalam makanan. Astaxanthin MUNGKIN AMAN bila diminum sebagai suplemen. Astaxanthin telah digunakan dengan aman dalam dosis 4-40 mg/hari selama 12 minggu, atau 12 mg/hari selama 6 bulan.

Astaxanthin telah digunakan dengan aman dalam kombinasi dengan karotenoid, vitamin, dan mineral lainnya dalam dosis 4 mg/hari selama 12 bulan. Efek samping dari astaxanthin mungkin termasuk peningkatan buang air besar dan tinja berwarna merah. Dosis tinggi astaxanthin dapat menyebabkan sakit perut.

Pencegahan & peringatan khusus:

Ibu hamil dan menyusui: Tidak ada informasi yang cukup tentang penggunaan astaxanthin pada Ibu
hamil dan menyusui. Hindari penggunaannya agar tetap aman.

Interaksi

Sampai saat ini kami tidak memiliki informasi terkait interaksi astaxanthin.

Dosis

Dosis astaxanthin yang tepat bergantung pada beberapa faktor seperti usia pengguna, kesehatan, dan beberapa kondisi lainnya. Pada saat ini tidak ada informasi ilmiah yang cukup untuk menentukan kisaran dosis astaxanthin yang tepat. 

Perlu diingat bahwa produk alami tidak selalu aman dan dosisnya merupakan hal yang penting. Pastikan untuk mengikuti petunjuk pada label produk dan konsultasikan dengan apoteker atau dokter Anda atau profesional kesehatan lainnya sebelum mengkonsumsinya.


14 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Tominaga K. (2012). Cosmetic benefits of astaxanthin on human subjects. (http://www.actabp.pl/pdf/1_2012/43.pdf)
Teo I, et al. (2005). Antiproliferation and induction of cell death of Phaffia rhodozyma (Xanthophyllomyces dendrorhous) extract fermented by brewer malt waste on breast cancer cells. (http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/16211266)
Naguib Y. (2000). Antioxidant activities of astaxanthin and related carotenoids. (http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/10775364)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app