Glucovance Tablet: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 14, 2019 Update terakhir: Okt 24, 2020 Waktu baca: 5 menit

Glucovance adalah obat yang digunakan sebagai anti diabetes atau penyakit kencing manis. Obat Glucovance mengandung kombinasi Glibenclamide (obat diabetes tipe 2 yang termasuk ke dalam golongan sulfonilurea) dan Metformin (obat diabetes tipe 2 yang termasuk golongan biguanid).Berikut ini adalah informasi lengkap obat glucovance yang disertai tautan merk-merk obat lain dengan nama generik yang sama.

pabrik

Merck

golongan

Harus dengan resep dokter

kemasan

glucovance dipasarkan dengan kemasan sebagai berikut :

  • Dos 10 x 10 tablet
  • Dos 10 x 10 tablet
  • Dos 10 x 10 tablet

Kandungan

Tiap kemasan obat glucovance mengandung zat aktif (nama generik) sebagai berikut :

  • Glibenclamide 1.25 mg + metformin 250 mg
  • Glibenclamide 2.50 mg + metformin 500 mg
  • Glibenclamide 5 mg + metformin 500 mg

Sekilas tentang zat aktif (nama generik)

Metformin adalah obat anti diabetes tipe 2 yang termasuk golongan biguanid. Obat ini adalah satu dari hanya dua obat yang dimasukkan sebagai obat esensial anti diabetes oleh WHO. Metformin adalah obat diabetes lini pertama khususnya untuk orang-orang yang memiliki kelebihan berat badan atau obesitas. Metformin bekerja dengan cara menekan produksi glukosa oleh hati. Selain itu, obat ini juga meningkatkan sensitivitas insulin, meningkatkan penyerapan glukosa perifer, menurunkan penekanan insulin yang diinduksi pada proses oksidasi asam lemak, dan mengurangi penyerapan glukosa pada saluran pencernaan.Glibenclamide atau glyburide adalah obat anti diabetes tipe 2 yang termasuk ke dalam golongan sulfonilurea. Glibenclamide bekerja dengan cara meningkatkan kalsium intraseluler dalam sel beta pankreas sehingga menstimulasi produksi insulin. Dengan peningkatan rasio insulin, maka glukosa yang diubah menjadi energi bertambah sehingga kadar gula darah menurun.

Indikasi

Kegunaan glucovance adalah untuk terapi tahap 2 pada pengobatan penyakit diabetes mellitus tipe 2 jika diet, olahraga dan pengobatan awal dengan suatu sulfonilurea seperti glibenclamide dan metformin saja tidak menghasilkan kontrol gula darah seperti yang diharapkan. (Baca Penjelasan lengkap penyakit diabetes mellitus)

Kontra indikasi

  • Jangan diberikan pada pasien yang memiliki riwayat hipersensitif pada metformin atau obat golongan biguanid lainnya dan glibenclamide atau obat golongan sulfonilurea lainnya.
  • glucovance dikontraindikasikan untuk penderita gangguan ginjal, penyakit paru-paru, penyakit hati, penderita gagal jantung misalnya angina tidak stabil atau gagal jantung kongestif, dan kondisi-kondisi lain yang bisa menyebabkan peningkatan resiko asidosis laktat.
  • Jangan diberikan jika terjadi hipoksia jaringan misalnya kegagalan pernafasan, menderita infark miokardial, sepsis atau gangguan hati.
  • Jangan memberikan glucovance untuk wanita hamil atau ibu menyusui.
  • Saat menjalani pemeriksaan radiologi yang menggunakan media iodin, pemakaian harus dihentikan. Bisa dilanjutkan setelah fungsi ginjal normal.
  • Jika anda harus menggunakan obat anestesi umum misalnya pembedahan, pemakaian harus dihentikan. Bisa dilanjutkan bila kondisi ginjal telah normal kembali.

Efek Samping glucovance

Berikut adalah beberapa efek samping glucovance :

  • Efek samping glucovance yang paling umum adalah iritasi pada saluran pencernaan misalnya diare, kram perut, mual, muntah, perut kembung dan lebih sering kentut. Efek samping obat yang mengandung metformin pada saluran pencernaan lebih tinggi dibandingkan obat anti diabetes lainnya.
  • Efek samping yang lebih serius namun jarang terjadi adalah asidosis laktat. Kejadian lebih sering bila pasien juga menderita gangguan hati, ginjal paru, gangguan jantung kongestif atau mengkonsumsi alkohol secara berlebihan. Jika efek samping ini terjadi segera hentikan pemakaian obat dan hubungi pihak medis. Tanda-tanda asidosis laktat adalah : merasa sangat lemah, lelah, atau tidak nyaman, nyeri otot, kesulitan bernapas, gangguan perut, merasa kedinginan, pusing, detak jantung lambat atau tidak teratur, kadar laktat dalam darah > 5 mmol/L, penurunan pH, dan gangguan elektrolit.
  • Peda penggunaan jangka panjang, waspadai terjadinya malabsorpsi vitamin B12.
  • Efek samping lain eritema, pruritus, urtikaria dan bisa menyebabkan hepatitis jika diberikan pada dosis tinggi dan jangka waktu lama.
  • Glucovance juga membuat penderita rentan terkena infeksi saluran pernafasan bagian atas.

Perhatian

Berikut adalah hal-hal yang harus diperhatikan pasien jika menggunakan obat glucovance tablet :

  • Obat ini digunakan setelah makan atau dengan makanan. Obat harus ditelan utuh, tidak dihancurkan, tidak dilarutkan dalam air, atau tidak dikunyah.
  • Tidak boleh digunakan sebagai obat anti diabetes tipe 1 atau ketoasidosis diabetik, prekoma dan koma diabetes atau pasien yang dalam urinenya terdapat senyawa keton (ketoasidosis) dilarang menggunakan obat ini.
  • Orang-orang yang memiliki gangguan pada ginjal, hati, kelenjar adrenal atau kelenjar pituitari sebaiknya tidak menggunakan obat yang mengandung glibenclamide seperti glucovance.
  • Jika digunakan untuk terapi jangka panjang, fungsi ginjal dan hati sebaiknya diperiksa setidaknya setahun sekali.
  • Obat yang mengandung glibenclamide juga dikontraindikasikan untuk orang-orang dengan defisiensi G6PD (enzim yang melindungi sel darah merah), karena obat ini bisa menyebabkan hemolisis akut.
  • Jika anda ibu menyusui, sebaiknya tidak menggunakan obat ini mengingat efek hipoglikemik yang mungkin terjadi pada bayi. Sebaiknya anda menggunakan insulin untuk mengontrol gula darah anda.
  • Obat ini juga tidak disarankan jika anda akan menjalani operasi, memiliki infeksi berat, atau usia di atas 70 tahun.
  • kurangi atau hentikan konsumsi alkohol.
  • Karena resiko terjadinya hipoglikemia yang ditandai dengan tubuh yang lemah dan pusing, sebaiknya anda tidak menyalakan mesin atau mengemudi selama menggunakan glucovance.
  • Keamanan dan efektivitas pada anak usia di bawah 18 tahun belum bisa dipastikan.

Penggunaan obat glucovance untuk ibu hamil

FDA (badan pengawas obat dan makanan amerika serikat) mengkategorikan metformin dan glibenclamide dalam kategori B dengan penjelasan sebagai berikut :

penelitian pada reproduksi hewan tidak menunjukkan resiko pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada wanita hamil / Penelitian pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin, tapi studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada wanita hamil tidak menunjukkan resiko pada janin di trimester berapapun.

Hasil studi pada hewan tidak selalu equivalen dengan hasil pada manusia. Mengingat efek buruk yang mungkin terjadi, kebanyakan para ahli menyarankan untuk lebih memilih insulin.Wanita yang menderita diabetes gestasional yang diobati dengan metformin mengalami kekurangan berat badan selama kehamilan dibandingkan mereka yang diobati dengan insulin. Bayi yang lahir dari wanita yang diobati dengan metformin telah diketahui memiliki sedikit lemak visceral, yang menyebabkan mereka menjadi kurang rentan terhadap resistensi insulin di kemudian hari.

interaksi obat

Obat dengan kandungan zat aktif metformin berinteraksi dengan obat-obat berikut :

  • Cimetidine, antibiotik cefalexin mengurangi clearance metformin oleh ginjal sehingga menyebabkan peningkatan konsentrasinya dalam plasma.
  • Obat kationik misalnya amilorid, digoxin, morfin, procainamide, quinidine, kina, ranitidine, triamterene, trimetoprim, atau vankomisin, secara teoritik juga bisa menyebabkan peningkatan konsentrasi plasma metformin dengan mekanisme yang sama.

Obat dengan kandungan zat aktif glibenclamide berinteraksi dengan obat-obat berikut :

  • Alkohol, siklofosfamid,  antikoagulan kumarin, inhibitor MAO, fenilbutazon, penghambat beta adrenergik, sulfonamid dapat meningkatkan efek hipoglikemia glibenclamide.
  • Obat-obat kortikosteroid, diuretik tiazid, dan adreanalin dapat menurunkan efek hipoglikemia glibenclamide.

Dosis glucovance

Dosis obat ini ditentukan secara individual untuk setiap pasien berdasarkan manfaat dan tolerabilitas masing-masing pasien. glucovance umumnya diberikan dengan dosis sebagai berikut :

  • Dosis awal : (1.25 mg glibenclamide + 250 mg metformin) diberikan 1-2 x sehari. Dosis dapat ditingkatkan secara perlahan sampai didapatkan kontrol glikemik yang diinginkan.
  • Dosis maksimal dalam sehari : 20 mg glibenclamide dan 2 gram metformin.
  • Obat diberikan saat makan atau sesudah makan.

Terkait

  • merk-merk obat dengan kandungan metformin
  • merk-merk obat dengan kandungan glibenclamide
  • Merk-merk obat dengan kandungan kombinasi glibenclamide dan metformin
  • obat yang termasuk sulfonilurea
  • obat yang termasuk obat diabetes

Dalam pemilihan obat, manfaat yang diperoleh harus dipastikan lebih besar daripada risiko yang mungkin dialami pasien. Oleh karena itu, penggunaan obat glucovance tablet harus sesuai dengan yang dianjurkan.


5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Glucovance (glyburide/metformin) Side Effects, Dosage & Generic. MedicineNet. (https://www.medicinenet.com/glyburidemetformin_tablets-oral/article.htm)
Glucovance, (glyburide-metformin) dosing, indications, interactions, adverse effects, and more. Medscape. (https://reference.medscape.com/drug/glucovance-glyburide-metformin-342722)
Glucovance: Uses, Dosage & Side Effects. Drugs.com. (https://www.drugs.com/glucovance.html)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app