ADELIA MARISTA SAFITRI, S.K.M
Ditulis oleh
ADELIA MARISTA SAFITRI, S.K.M
DR. KARTIKA MAYASARI
Ditinjau oleh
DR. KARTIKA MAYASARI

Heptasan 4mg Tablet: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 14, 2019 Update terakhir: Okt 24, 2020 Waktu baca: 5 menit

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Heptasan adalah obat mengandung siproheptadine yang digunakan untuk mengobati berbagai jenis alergi.
  • Manfaat Heptasan juga dapat mencegah migrain pada anak dan remaja, meringankan disfungsi seksual, hingga mengobati sindrom muntah siklik.
  • Dosis Heptasan untuk mengatasi alergi pada dewasa adalah 3 x sehari 4 mg, sedangkan untuk anak usia 7-14 tahun adalah 2-3 x sehari 4 mg.
  • Sebaiknya jangan digunakan untuk bayi prematur dan bayi baru lahir, pasien usia lanjut, hipertrofi prostat, porfiria, obstruksi leher kandung kemih, atau penderita asma akut.
  • Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakan Heptasan saat hamil atau menyusui.
  • Klik untuk mendapatkan Heptasan atau obat alergi lainnya ke rumah Anda di HDmall. *Gratis ongkir ke seluruh Indonesia & bisa COD.

Heptasan adalah obat yang digunakan untuk mengobati berbagai jenis alergi. Heptasan mengandung siproheptadin, suatu obat yang termasuk golongan antihistamin generasi pertama.

Cyproheptadine adalah obat yang digunakan untuk mengobati berbagai jenis alergi. Obat ini termasuk golongan antihistamin generasi pertama yang bermanfaat juga sebagai antikolinergik, antiserotonergik, dan sifat anestesi lokal. 

Histamin secara alami sudah ada dalam tubuh yang dapat menghasilkan berbagai reaksi alergi. Cyproheptadine bekerja dengan cara menghambat efek dari histamin sehingga berbagai reaksi alergi itu dapat dikurangi.

Mengenai Heptasan

Pabrik

Caprifarmindo

Golongan

Harus dengan resep dokter

Kemasan

Heptasan dipasarkan dengan kemasan sebagai berikut:

  • Dos 10 x 10 tablet 4 mg

Kandungan

Tiap kemasan heptasan mengandung zat aktif sebagai berikut:

  • Siproheptadin hidroklorida 4 mg / tablet

Manfaat Heptasan

Kegunaan Heptasan adalah untuk kondisi-kondisi berikut:

  • Mengurangi gejala-gejala alergi seperti, urtikaria (gatal-gatal), urtikaria idiopatik kronis, dan alergi kulit lainnya.
  • Mengobati rhinitis alergi (hay fever), efektif untuk mengurangi gejala baik pada mata maupun hidung seperti bersin, hidung meler, rasa gatal atau terbakar pada mata.
  • Mengobati edema mukosa vasomotor, termasuk vasomotor rhinitis dan edema tenggorokan.
  • Sebagai terapi kasus sedang sampai berat sindrom serotonin, suatu gejala yang kompleks akibat penggunaan obat serotonergik (seperti selective serotonin reuptake inhibitor dan monoamine oxidase inhibitor). Dan dalam kasus tingginya kadar serotonin dalam darah yang dihasilkan oleh serotonin-producing carcinoid tumor.
  • Mencegah migrain pada anak-anak dan remaja.
  • Meringankan disfungsi seksual yang diinduksi oleh penggunaan obat golongan selective serotonin reuptake inhibitor.
  • Menangani keringat berlebih akibat pemakaian obat tertentu.
  • Mengobati sindrom muntah siklik.
  • Selain berefek sebagai anti alergi, siproheptadin juga berefek sebagai antiserotonin. Efek ini menyebabkan meningkatnya nafsu makan sehingga dapat menyebabkan kenaikan berat badan, berguna untuk orang yang kekurangan berat badan. Namun, kegunaan tersebut sering disalahgunakan dengan menambahkan obat di produk-produk herbal penambah berat badan ilegal.
  • Heptasanmeningkatkan kualitas tidur, ketenangan, tingkat suasana hati dan energi, serta untuk meningkatkan gejala psikotik baik negatif ataupun positif dalam subkelompok penderita skizofrenia kronis yang tidak merespon terapi lain.
  • Meningkatkan akatisia pada pasien yang sedang diterapi dengan obat-obatan antipsikotik.

Kontraindikasi

  • Jangan menggunakan obat ini untuk pasien yang memiliki riwayat hipersensitif pada siproheptadin atau obat golongan anti histamin lainnya.
  • Sebaiknya jangan digunakan untuk bayi prematur dan bayi baru lahir, pasien usia lanjut, hipertrofi prostat, porfiria, obstruksi leher kandung kemih, atau penderita asma akut.

Efek samping Heptasan

Berikut adalah beberapa efek samping Heptasan yang mungkin terjadi:

  • Efek samping yang paling umum dari obat golongan anti histamin termasuk Heptasan adalah sedasi, mengantuk dan retardasi psikomotor. Efek ini bersifat sementara dan akan segera hilang jika pemakaian obat dihentikan.
  • Efek samping yang jarang misalnya kebingungan, kegelisahan, gugup, tremor, kejang, dan halusinasi.
  • Efek samping yang lain misalnya mual, muntah, sakit kepala dan efek antimuskarinik seperti retensi urin, mulut kering, diare, anemia hemolitik, leukopenia, agranulositosis, trombositopenia penglihatan kabur, dan gangguan pencernaan.
  • Heptasan dapat meningkatkan nafsu makan sehingga dapat menyebabkan kenaikan berat badan, berguna untuk orang yang kekurangan berat badan namun akan merugikan bagi pasien yang kegemukan.

Dosis Heptasan

Heptasan diberikan dengan dosis sebagai berikut:

Dewasa

  • Reaksi alergi, rhinitis alergi, pruritus, dan urtikaria
    • Dosis awal: 3 x sehari 4 mg secara oral.
    • Pemeliharaan: 12-16 mg/hari, bisa ditingkatkan sampai 32 mg/hari tetapi tidak melebihi 0,5 mg/kg/hari.
  • Anorexia nervosa, sindrom Cushing
    • Dosis awal: 4 x sehari 2 mg secara oral.
    • Dapat ditingkatkan secara bertahap selama 3 minggu sampai 4 x sehari 8 mg secara oral.
  • Cluster headache: Dosis: 4 x sehari 4 mg secara oral.
  • Migrain: 3 x sehari 4-8 mg secara oral.

Anak-anak

  • Reaksi alergi, rhinitis alergi, pruritus, dan urtikaria
    • Usia 2-6 tahun: 2-3 x sehari 2 mg secara oral, tidak melebihi 12 mg / hari.
    • Usia 7-14 tahun: 2-3 x sehari 4 mg secara oral, tidak melebihi 16 mg / hari.
  • Anorexia nervosa
    • Usia > 13 tahun: 4 x sehari 2 mg secara oral. Dapat ditingkatkan secara bertahap selama periode 3 minggu sampai 4 x sehari 8 mg.
    • Dosis maksimum 32 mg / hari.
  • Migrain: 3 x sehari 4 mgsecara oral.

Interaksi Heptasan

Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.

Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter. Jenis obat yang dapat berinteraksi dengan Heptasan adalah:

  • Obat-obat inhibitor enzim CYP3A4 seperti ketoconazoleerythromycin, cimetidine, furanocoumarin (ditemukan dalam jeruk), dan amprenavir: meningkatkan kadar Heptasan dalam plasma.
  • MAO inhibitor: memperpanjang dan mengintensifkan efek antikolinergik dari antihistamin.
  • Antihistamin mungkin memiliki efek aditif dengan alkohol dan depresan sistem saraf pusat lainnya, misalnya, hipnotik, sedatif, obat penenang, dan agen anti ansietas.

Perhatian

Hal-hal yang perlu diperhatikan pasien selama menggunakan obat ini adalah sebagai berikut:

  • Heptasan memiliki aktivitas seperti atropin. Oleh karena itu, harus digunakan secara hati-hati pada pasien dengan asma bronkial, peningkatan tekanan intraokular, hipertiroidisme, penyakit kardiovaskular, dan hipertensi.
  • Obat ini menyebabkan sedasi, mengantuk, dan retardasi psikomotor. Sebaiknya anda tidak mengemudi atau menyalakan mesin selama menggunakan obat ini. Penggunaan alkohol akan meningkatkan efek sedasi obat ini.
  • Pemakaian antihistamin harus dihentikan sekitar 48 jam sebelum menjalani tes alergi kulit, karena dapat mengganggu hasil tes.
  • Karena risiko yang lebih tinggi dari antihistamin pada bayi terutama pada bayi yang baru lahir dan prematures, terapi antihistamin sebaiknya tidak dilakukan pada ibu menyusui.

Penggunaan Heptasan oleh wanita hamil

FDA di Amerika Serikat (setara BPOM di Indonesia) menggolongkan siproheptadin ke dalam kategori B dengan penjelasan sebagai berikut:

Penelitian pada reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada wanita hamil / Penelitian pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin, tapi studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada wanita hamil tidak menunjukkan resiko pada janin di trimester berapapun.

Penelitian pada hewan tidak selalu bisa dijadikan dasar keamanan pemakaian obat terhadap wanita hamil. Belum adanya penelitian klinis yang memadai dan terkendali dengan baik pada ibu hamil membuat pemakaian obat ini selama kehamilan tetap harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.

Artikel terkait:


13 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Noble RE. Effect of Cyproheptadine on Appetite and Weight Gain in Adults. JAMA. 1969;209(13):2054–2055. doi:10.1001/jama.1969.03160260058019. JAMA Network. (https://jamanetwork.com/journals/jama/article-abstract/348768)
Cyproheptadine tablets - antihistamine. Side effects. Patient. (https://patient.info/medicine/cyproheptadine-tablets-periactin)
Cyproheptadine - Side Effects, Dosage, Interactions. Everyday Health. (https://www.everydayhealth.com/drugs/cyproheptadine)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app