Sulfasalazine ialah salah satu jenis obat berbentuk tablet dan bersifat antiinflamasi non steroid yang banyak digunakan untuk meredakan berbagai gejala rasa sakit akibat terjadinya inflamasi.
Obat jenis sulfasalazine ini merupakan obat yang hanya meredakan dan meringankan gejala inflamasi dan rasa sakit seperti demam, diare, sakit perut, kekakuan pada sendi dan tulang, pembengkakkan sendi, pembengkakkan pada usus besar, iritasi dan pendarahan pada rektum namun obat ini tidak dapat menyembuhkan suatu penyakit.
Kelebihannya selain itu ialah obat ini mampu untuk memperpanjang jangka waktu datangnya gejala berikutnya pada penyakit yang diderita oleh si pasien misalnya bila umumnya gejala penyakit datang lagi dalam waktu 3 jam sekali maka dengan mengkonsumsi obat sulfasalazine, gejala berikutnya mungkin akan datang sekitar 4 – 6 jam berikutnya atau lebih lama waktunya dari interval waktu pada gejala penyakit yang biasa terjadi.
Kegunaan obat jenis sulfasalazine biasanya digunakan pada para pasien dengan penyakit usus jenis tertentu seperti penyakit kolitis ulserativa, penyakit crohn dan penyakit rheumatoid arthritis.
Untuk kasus penyakit rheumatod arthritis, pengobatan dini dengan obat Sulfasalazine dapat membantu pasien untuk mencegah pasien dari kerusakan sendi dan tulang sehingga dengan mengkonsumsi obat ini sedari awal akan membantu para pasien dapat melakukan kegiatan normalnya sehari hari.
Dosis dalam mengkonsumsi Sulfasalazine
Dikarenakan obat berjenis Sulfasalazine ialah obat resepan dari dokter maka dengan itu dosis dari pengkonsumsian obat Sulfasalazine pun harus didasarkan pada hasil pemeriksaan dari penyakit setiap pasien.
Umumnya dosis akan diberikan berdasarkan penilaian dokter mengenai tingkat keparahan penyakit pasien, usia pasien, kondisi tubuh dan kesehatan pasien dan respon tubuh pasien terhadap pemberian obat Sulfasalazine.
Oleh sebab itu pada awalnya dokter hanya akan memberikan dosis yang lebih rendah yaitu sekitar 500 mg per hari yang diminum pada malam hari. Setelah satu minggu pengkonsumsian obat Sulfasalazine, maka dokter biasanya akan meminta pasien untuk kembali mengecek kesehatannya dan akan menambahkan atau mengurangi dosis Sulfasalazine untuk dikonsumsi pasien dalam masa pemeliharaan kesehatan pasien.
Standarnya obat Sulfasalazine dikonsumsi pasien per harinya hanya sekitar 2 gram saja per hari dan maksimal ialah 3 gram yang harus diminum dalam beberapa kali konsumsi per harinya.
Untuk pasien yang usianya masih dibawah 12 tahun atau anak anak maka pemberian dosis obat harus berdasarkan berat badan si pasien.
Peringatan dalam mengkonsumsi Sulfasalazine
Diharapkan pasien yang mau mengkonsumsi obat jenis Sulfasalazine dapat mengkonsumsi obat ini setelah makan dan setelahnya bisa meminum air putih dalam jumlah yang banyak untuk mencegah terjadinya kerusakan pada organ ginjal.
Selalu usahakan untuk rutin meminum obat ini sesuai anjuran dokter dan di jam yang sama agar efek yang dirasakan juga dapat terasa lebih maksimal.
Ingat untuk tidak sembarangan menghentikan pengkonsumsian obat ataupun menambah dosis semaunya karena obat ini merupakan obat resepan dokter yang dosis dan takarannya sudah disesuaikan dengan kondisi kesehatan si pasien itu sendiri.
Jangan lupa untuk juga rutin mengontrol kondisi kesehatan mu ke dokter setiap minggu atau sesuai jadwal yang sudah diberikan oleh dokter.
Untuk para pasien yang menggunakan soft lens atau lensa kontak, diharapkan memberitahukan kondisi ini ke dokter saat konsultasi karena pengkonsumian obat Sulfasalazine dapat menimbulkan efek samping berupa munculnya bintik putih pada lensa kontak sehingga dengan berkonsultasi dengan team dokter terlebih dahulu dapat membantu pasien memilih jenis lensa kontak yang tidak meninggalkan reaksi obat.
Jangan lupa untuk memberitahukan juga pada team dokter mengenai alergi, obat obatan dan riwayat penyakit yang pernah atau sedang diderita oleh pasien sehingga dapat menghindari terjadinya reaksi kimiawi obat dalam tubuh yang akan memberikan efek buruk bagi tubuh saat pasien mengkonsumsi obal sulfasalazine.
Terutama untuk mereka yang mengidap penyakit gangguan hati, gangguan ginjal, menderita pofiria, asma, alergi terhadap aspirin, salisilat, atau sulfonamide, serta defisiensi G6PD.
Ibu hamil dan menyusui dilarang keras mengkonsumsi obat jenis Sulfasalazine.
Karena obat ini dapat menyebabkan efek samping berupa sakit kepala dan pusing, maka dengan itu setelah meminum obat ini, pasien dilarang untuk mengemudikan kendaraan atau melakukan aktivitas berat.