Di dalam vagina wanita, hidup lebih dari 50 spesies bakteri baik yang bertugas untuk menjaga kesehatan vagina. Jika bakteri baik tersebut terganggu atau mati, maka vagina akan mudah terinfeksi.
Oleh karena itu, wanita perlu menjaga keseimbangan bakteri baik tersebut yang dapat dilakukan dengan mengkonsumsi makanan-makanan yang mengandung probiotik.
Selain menjaga kesehatan tubuh, wanita juga perlu menjaga vagina agar tetap dalam keadaan sehat dan terjaga.
Makanan-makanan Sumber Probiotik
Apa yang Anda konsumsi selalu berpengaruh terhadap kesehatan Anda. Berikut beberapa makanan yang mengandung probiotik untuk kesehatan vagina.
1. Alpukat
Seorang nutrisionis dan founder Just Add Water, Serena Poon, mengatakan bahwa alpukat adalah salah satu makanan kesukaannya, dan ternyata alpukat tidak hanya bermanfaat untuk lemak yang sehat bagi jantung, akan tetapi kandungan lemak dan vitamin yang ada dalam alpukat dapat meningkatkan lubrikasi dan memperkuat dinding vagina.
2. Sayuran berdaun hijau
Poon juga mengatakan bahwa sayuran berdaun hijau kaya akan nutrisi yang berguna untuk membersihkan dan meningkatkan sirkulasi darah serta mencegah kekeringan pada area vagina dan dapat meningkatkan sensitivitas dan stimulasi.
3. Cranberry
Buah cranberry dikenal dengan manfaatnya untuk mengatasi infeksi saluran kencing (UTI). Seorang farmasi dan wellness expert, Dr. Lindsey Elmore mengatakan bahwa cranberry terkenal dengan manfaatnya bagi kesehatan vagina karena buah cranberry memiliki kandungan PACs (A-type proanthocyanidins).
Kandungan PACs berfungsi untuk mencegah terjadinya infeksi saluran kencing dengan membunuh bakteri jahat yang menempel pada dinding kandung kemih. Namun disarankan untuk mengkonsumsi buah cranberry secara utuh karena kandungan PCAs di dalamnya tidak cukup banyak.
4. Kimchi
Kimchi adalah makanan yang sudah difermentasikan dan mengandung probiotik yang baik untuk kesehatan vagina. Dr. Elmore mengatakan bahwa makanan yang sudah difermentasi seperti kimchi, miso, dan tempe dapat membantu menyeimbangkan pH asam dalam vagina dan mengurangi resiko terkena infeksi.
5. Salmon
Salmon tidak hanya mengandung kandungan omega-3 yang baik untuk otak, akan tetapi juga mengandung lemak sehat yang membantu menyeimbangkan gula darah. Gula darah adalah salah satu penyebab kadar pH di vagina menurun. Salmon juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan hormon.
6. Air putih
Air putih dapat dengan mudah ditemukan dimana saja. Meminum air putih dalam jumlah yang cukup juga sebagai salah satu cara untuk menjaga kesehatan vagina karena dapat menjaga tubuh dari hidrasi. Menjaga tubuh dari hidrasi juga berarti menjaga terjadinya hidrasi pada vagina.
7. Yogurt
Yogurt adalah susu yang telah dicampur dengan bakteri Lactobacillus acidophilus. Vagina adalah tempat hidup bakteri lactobacillus yang bertugas untuk menyeimbangkan kadar pH dalam vagina. Mengkonsumsi yogurt dapat mencegah vagina dari infeksi jamur vagina.
8. Edamame, tahu, dan tempe
Makanan yang mengandung kedelai seperti edamame, tahu, dan tempe dapat mengontrol kelembaban vagina agar tetap berada pada kondisi yang pas. Edamame, tahu, dan tempe mengandung isovlafins yang memiliki peran hampir sama dengan estrogen yaitu untuk menjaga vagina tetap elastis dan lembab.
9. Bawang putih
Selain sebagai perasa pada makanan, ternyata bawang putih juga berfungsi untuk menghambat pertumbuhan jamur candida pada vagina. Selain itu, mengkonsumsi bawang putih juga menjauhkan Anda dari terkena keputihan dan infeksi vagina.
10. Apel
Sebuah penelitian yang dipublikasikan di Archives of Gynecology and Obstetrics mengatakan bahwa perempuan yang memakan apel lebih dari satu buah per hari sebagai kudapan lebih tinggi tingkat lubrikasi vaginanya daripada perempuan yang hanya memakan satu apel per hari.
Kandungan phloridzin dan polyphenol yang ada dalam apel berfungsi untuk meningkatkan aliran darah ke vagina sehingga Anda lebih mudah mencapai klimaks ketika berhubungan seksual.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.