Wanita umumnya hidup lebih lama daripada pria, namun penelitian baru menunjukkan bahwa ketika mereka terkena penyakit ginjal, pria cenderung lebih dapat bertahan. Itulah mengapa, mengenali setiap ciri dan gejala sakit ginjal pada wanita begitu penting guna mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat.
Secara umum, gejala sakit ginjal pada wanita dan pria memiliki kesamaan. Namun khusus untuk wanita, ada beberapa gejala spesifik seperti menstruasi yang tidak teratur, disfungsi seksual, komplikasi kehamilan, penyakit tulang dan depresi.
Berikut keseluruhan ciri-ciri dan gejala sakit ginjal pada wanita:
1. Menstruasi yang tidak teratur
Sakit ginjal kronis (CKD = Chonic Kidney Disease) pada wanita dapat ditandai dengan pendarahan haid yang berlebihan, tidak mengalami menstruasi sama sekali atau mungkin lebih cepat memasuki masa menopause (menopause dini). Untungnya hal ini dapat diatasi dengan obat-obatan yang membantu mengatur siklus menstruasi.
2. Disfungsi seksual
Merasa tidak memiliki minat terhadap seks bisa jadi akibat penyakit ginjal, terlebih ketika itu dibarengi dengan gejala sakit ginjal lainnya. Kondisi ini dapat disebabkan oleh faktor emosional, fisik dan psikologis akibat penyakit ginjal yang diderita.
Kondisi ini dapat diatasi dengan pengobatan atau pemberian terapi hormononal setelah dilakukan berbagai pemeriksaan yang menunjang.
3. Masalah kehamilan
Salah satu ciri khas atau gejala sakit ginjal pada wanita yaitu cenderung sulit hamil. Wanita dengan CKD yang hamil pun berisiko tinggi mengalami tekanan darah tinggi dan persalinan prematur. Bahkan hilangnya fungsi ginjal yang signifikan sehingga memerlukan tindakan cuci darah juga dapat terjadi.
Itulah mengapa, konseling prakonsepsi untuk wanita penderita diabetes dan hipertensi sangat penting untuk meminimalkan komplikasi pada ginjal.
4. Penyakit tulang
Salah satu fungsi utama ginjal adalah memproduksi hormon, seperti vitamin D aktif, yang penting untuk menjaga kekuatan tulang. Wanita dengan CKD mungkin memerlukan suplemen kalsium dan vitamin D tambahan untuk mencegah osteoporosis dan keropos tulang akibat penyakit ginjal.
5. Depresi
Depresi sering terjadi pada semua orang yang menderita penyakit kronis, termasuk sakit ginjal. Studi telah menunjukkan bahwa satu dari empat wanita yang menjalani dialisis akibat sakit ginjal ternyata positif mengalami depresi setelah dilakukan skrining kejiwaan.
Selanjutnya, gejala sakit ginjal pada wanita di bawah ini bersifat umum, karena pria juga mengalaminya.
6. Kelelahan - lelah sepanjang waktu
Ginjal yang sehat memproduksi hormon yang disebut eritropoietin, atau EPO, yang merangsang tubuh untuk membuat sel darah merah baru pembawa oksigen. Saat ginjal gagal, produksi EPO pun menurun.
Sebagai hasilnya, sel darah merah menjadi sedikit jumlahnya, atau disebut anemia yang membuat penderitanya lemah, mudah lelah, pucat, dan sebagainya. Baca: Ciri-ciri dan Gejala Kurang Darah (anemia) dan Pengobatannya
7. Merasa kedinginan
Anemia bisa membuat penderitanya juga merasa dingin sepanjang waktu, bahkan di ruangan yang hangat. Kecurigaan terhadap penyakit ginjal akan semakin kuat ketika gejala sakit ginjal lainnya turut hadir.
8. Nafas 'Ngos-ngosan' dengan sedikit aktifitas
Hal yang wajar jika nafas menjadi ngos-ngosan ketika tubuh melakukan aktifitas berat, seperti berlari atau angkat beban. Namun, ketika aktifitas ringan saja sudah nafas terengah-engah, maka sangat mungkin diakibatkan oleh masalah pada ginjal.
Napas pendek yang menjadi salah satu gejala sakit ginjal terjadi dalam dua cara. Pertama, akibat penumpukan cairan ekstra di paru-paru. Kedua, anemia atau kekurangan sel darah merah pembawa oksigen.
9. Pusing dan terasa mau pingsan
Masih terkait dengan anemia, kurang sel darah merah akibat gagal ginjal menyebabkan otak tidak mendapatkan cukup oksigen. Hal ini bisa menyebabkan rasa pusing, lemah, atau bahkan seperti mau pingsan.
10. Sulit konsentrasi
Alasannya masih sama dengan poin sebelumnya, ketika otak kekurangan oksigen, maka akan mempengaruhi fungsinya dalam hal konsentrasi dan fokus.
11. Terasa sangat gatal
Ginjal membuang limbah dari aliran darah. Bila ginjal gagal, penumpukan limbah dalam darah bisa menyebabkan gatal parah pada kulit. Sifat gatalnya merata di seluruh tubuh.
Ingat! gatal memiliki banyak penyebab, untuk itu ketahui di sini: Kenali Penyebab Gatal Pada Kulit Anda
12. Pembengkakan di wajah, tangan atau kaki
Gagal ginjal tidak dapat mengeluarkan cairan ekstra yang menumpuk di tubuh sehingga menyebabkan pembengkakan di kaki, pergelangan kaki, kaki, dan / atau tangan.
13. Lidah terasa logam
Penumpukan kotoran dalam darah (disebut uremia) dapat membuat fungsi indera pengecap atau lidah menjadi kacau, umumnya terasa seperti mengecap logam. Jika sudah begini, maka biasanya tidak suka makan daging, atau berat badan turun karena tidak nafsu makan.
Jika mulut terasa pahit, pelajari di sini:
Penyebab Mulut Terasa Pahit dan Cara Mengatasinya
14. Mulut bau amonia
Bau mulut ini tidak hanya menjadi gejala sakit ginjal pada wanita, tetapi berlaku umum. Hal ini terjadi ketika limbah dalam darah menumpuk (disebut uremia) maka nafas menjadi bau.
15. Gak enak perut, mual dan muntah
Masih terkait uremia, kadar limbah yang tinggi dalam darah ini juga dapat menyebabkan mual dan muntah. Lebih lanjut, kehilangan nafsu makan bisa menyebabkan penurunan berat badan.
16. Air seni berbusa
Karena fungsi utama ginjal adalah menghasilkan urin, maka ketika sakit ginjal, urin bisa berubah. Umumnya penderita akan melihat adanya busa atau buih dalam air urin. Hal ini mengindikasikan adanya sejumlah protein di dalam urin dengan kadar di atas normal.
Namun, tidak semua kasus urin berbusa mengindikasikan kerusakan ginjal, baca: Penyebab Air Kencing Berbusa dan Pengobatannya
17. Kencing berwarna coklat, merah, atau ungu
Penderita sakit ginjal dapat mengalami buang air kecil yang lebih jarang, atau dalam jumlah yang lebih sedikit dari biasanya, dengan urine berwarna gelap. Terkadang warna urin menjadi pink atau kemerahan karena mengandung darah.
Sekali lagi, cermatilah setiap tanda dan gejala sakit ginjal pada wanita, karena keberadaannya bisa tersamarkan dan bisa berakibat fatal jika tak segera dotangani.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.