Makanan yang mengandung lemak trans memang terasa lebih enak dan gurih. Lemak trans biasanya mengendap pada makan cepat saji, gorengan, makanan kemasan, dan lain sebagainya. Walaupun sudah banyak produsen makanan cepat saji yang mengurangi jenis lemak ini, tetapi tetap saja itu membahayakan.
Para ahli kesehatan mengatakan bahwa nol lemak trans pada makanan adalah makanan yang paling baik untuk kesehatan. Oleh sebab itu, Anda sebagai konsumen harus lebih teliti lagi dalam membeli makanan atau jajan di luar. Penasaran makanan apa saja yang mengandung lemak trans? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini.
Jenis makanan yang mengandung lemak trans
Untuk mempermudah Anda dalam memilih makanan sehat, berikut makanan-makanan yang mengandung lemak trans (jahat) yang harus Anda batasi atau bahkan dihindari sama sekali.
1. Makanan yang digoreng
Makanan yang digoreng sangat berisiko mengandung lemak trans. Hal tersebut dikarenakan sebagian besar pedagang gorengan menggunakan minyak goreng yang digunakan berkali-kali alias minyak jelantah. Alasannya beragam, tapi biasanya karena banyak pedagang yang ingin menekan biaya modal dengan menggunakan minyak bekas pakai daripada minyak kemasan yang baru.
Itulah sebabnya, makanan yang digoreng merupakan makanan yang mengandung lemak trans paling tinggi. Maka dari itu, jauhi atau berhenti memakan makanan yang digoreng beralihlah untuk mengonsumsi sayur atau makanan yang direbus.
Baca selengkapnya: Awas, Ini 3 Bahaya Minyak Goreng Bekas Bagi Kesehatan
2. Pie
Kue pie belakangan ini sedang digemari oleh sebagian anak remaja, terutama kue pie apel atau pie susu khas Bali. Kue pie tersebut memang sangat enak dan renyah sehingga membuat semua orang yang mencicipinya pasti ingin memakannya lagi.
Namun, di balik kerenyahannya tersebut tersimpan lemak trans yang dapat membahayakan Anda. Pie merupakan salah satu jenis makanan yang dipanggang dan biasanya terkenal mengandung lemak trans. Jadi, bagi Anda pecinta kue pie, sebaiknya perlahan-lahan mulai membatasi konsumsi makanan tersebut.
3. Kentang goreng
Mungkin Anda sudah tidak asing dengan makanan instan yang satu ini, bahkan menjadi salah satu makanan favorit Anda saat di restoran. Namun, tahukah Anda bahwa untuk menggoreng kentang tersebut beberapa produsen makanan cepat saji menambahkan hidrogen ke minyak sayur.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, minyak terhidrogenasi tersebut merupakan sumber lemak trans yang berbahaya. Meskipun sekarang sebagian restoran cepat saji telah berhenti menggoreng menggunakan minyak tersebut, namun Anda harus tetap waspada.
Oleh karena itu, sebaiknya mulailah kurangi mengonsumsi kentang goreng cepat saji dari sekarang. Jika Anda ingin memakan kentang goreng, lebih baik Anda menggorengnya sendiri di rumah. Hal tersebut akan membuat Anda terhindar dari lemak trans.
4. Margarin
Banyak sekali produk margarin sehat yang rasanya tawar (unsalted) yang dijual di supermarket. Bedanya dengan margarin biasa, margarin tawar terbuat dari minyak sayur--bukan produk susu atau hewan.
Namun, margarin yang berbentuk padat (stick margarine) tetap saja mengandung banyak minyak, terlebih apabila minyak tersebut kaya akan lemak trans. Oleh karena itu, mulai sekarang gunakanlah margarin cair atau margarin yang bebas lemak. Hal tersebut merupakan cara yang efektif untuk tetap makan margarin, tapi tidak membahayakan kesehatan.
5. Muffin
Makanan khas Negara Inggris ini sedang digemari oleh para pecinta kuliner Indonesia. Bagaimana tidak, muffin menyajikan kelembutan dan kenikmatan yang membuat semua orang menyukainya.
Nyatanya, si lembut muffin ini ternyata diam-diam juga berbahaya bagi kesehatan Anda, lho! Tidak banyak yang tahu bahwa sebagian besar muffin mengandung lemak trans.
Namun, Anda tak perlu khawatir karena ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghindari muffin yang mengandung lemak trans.
Ketika Anda membeli muffin di toko kue, cek terlebih dahulu kandungan bahan pada kemasannya. Apabila Anda menemukan kata "shortening" pada banyak bahan di daftar bahan, maka itu adalah tanda bahwa muffin tersebut mengandung lemak trans.
6. Ayam goreng
Mungkin rasanya tidak ada orang yang menolak ayam goreng. Ya, hampir semua orang menyukai rasa gurih dan krispi yang disajikan dari seporsi ayam goreng.
Dibalik rasanya yang lezat, Anda harus waspada karena sebagian besar ayam goreng di restoran cepat saji mengandung 1 gram lemak trans. Coba bayangkan, sudah berapa gram lemak trans yang masuk ke dalam tubuh Anda selama ini?
Oleh sebab itu, sebaiknya Anda mengurangi mengonsumsi makanan mengandung lemak trans tersebut demi kesehatan tubuh.
Baca juga: Kandungan Lemak dalam Makanan Favoritmu
7. Es krim
Makanan manis dan dingin yang satu ini memang digemari oleh semua usia, khususnya anak-anak. Es krim juga memiliki berbagai rasa dan bentuk sehingga membuat penikmatnya tak pernah bosan untuk selalu mencicipinya.
Akan tetapi, perlu diketahui bahwa sebagian besar produk es krim mengandung 0,5 gram lemak trans per porsi. Lagi-lagi, Anda perlu lebih teliti dalam membaca kandungan gizi yang tertera pada label kemasan.
Apabila pada daftar utama kata "minyak terhidrogenasi parsial" tidak ada, maka kemungkinan produk tersebut hanya mengandung lemak trans alami dan dianggap tidak berbahaya seperti lemak trans buatan. Walaupun produk ini kaya kalori, jadi Anda tetap harus memperhatikan asupan Anda.
8. Krimer
Bagi pecinta kopi, mungkin sudah tidak asing lagi dengan krimer. Krimer adalah produk emulsi lemak yang sering ditambahkan dalam secangkir kopi. Namun, hal tersebut sama saja dengan menambah lemak trans ke dalam minuman Anda.
Sebagian besar produk kopi bubuk kemasan atau instan yang menggunakan krimer mengandung minyak nabati terhidrogenasi. Walaupun bukan minyak terhidrogenasi parsial atau dianggap berbahaya bagi kesehatan, namun sebaiknya Anda tetap menghindari makanan tersebut karena minyak terhidrogenasi mengandung beberapa lemak jenuh .
9. Popcorn
Popcorn sebenarnya merupakan makanan ringan yang sehat karena terbuat dari biji jagung. Namun, lain ceritanya kalau popcorn yang Anda makan dilengkapi oleh topping lengket di atasnya, biasanya campuran mentega dan karamel.
Mentega bisa saja menimbulkan lemak trans. Itu artinya, popcorn dengan topping juga dapat saja mengandung lemak trans. Oleh karena itu, sebaiknya hindari mengonsumsi popcorn menggunakan topping yang lengket agar tidak menumpuk lemak trans dalam tubuh, ya.
10. Daging giling
Sama halnya dengan produk olahan susu, produk olahan daging juga bisa mengandung lemak trans alami. Salah satu produk olahan tersebut adalah daging giling atau daging kemasan.
Di pasar swalayan dan supermarket banyak sekali beredar produk daging sapi instan tersebut. Selain itu, para pedagang burger pinggiran juga sering menggunakan daging tersebut sebagai isi dari burger mereka.
Maka dari itu, untuk menghindari lemak trans sebaiknya Anda berhenti mengonsumsi makanan olahan daging, seperti daging burger (kemasan), sosis daging sapi, dan daging sapi.
11. Biskuit
Makanan yang mengandung lemak trans selanjutnya adalah biskuit. Makanan renyah ini ternyata dapat mengandung lemak trans sebanyak 0,5 gram per porsi. Jadi, selalu perhatikan kandungan bahan, terutama saat membeli biskuit di pasar.
12. Keripik atau makanan ringan
Keripik biasanya memiliki rasa gurih dan asin. Nah, tambahan garam tersebut memiliki kadar trans-lemak di bawah 0,5 gram per porsi,
Meskipun memang tidak semua makan ringan mengandung hal tersebut. Jika Anda ingin tetap mengonsumsi keripik atau makan ringan, maka perhatikan daftar bahannya sebelum membeli.
13. Mi instan
Dibalik rasa mi instan yang gurih dan lezat, ternyata ada kandungan lemak hingga 1,5 gram di dalamnya. Hal ini tentu perlu diwaspadai agar jangan sampai Anda kebanyakan makan mi instan dan diam-diam menumpuk lemak trans dalam tubuh.
Ada baiknya Anda mengganti kebiasaan mengonsumsi mi instan dengan mengonsumsi sayur atau buah-buahan. Tentu saja makan buah dan sayur jauh lebih baik untuk kesehatan.
Baca selengkapnya: Ini yang Terjadi Dalam Perut Anda Saat Mengonsumsi Mie Instan
14. Sambal atau saus botolan
Sebagian besar masyarakat Indonesia umumnya sangat menyukai masakan pedas sehingga produk sambal atau saus botol sangat laris di pasaran. Hal tersebut membuat beberapa produsen cabai atau saus botol berlomba menciptakan variasi jenis sambal atau saus botol, mulai dari jenis sambal lokal hingga luar negeri.
Namun, beberapa sambal atau saus botol ternyata dapat mengandung 0,5-1,5 gram lemak trans per porsi. Jadi, apabila Anda penggemar makanan pedas, sebaiknya kurangi konsumsi sambal atau saus botol dan mulai menggantinya dengan sambal rumahan bikinan sendiri.
15. Puding kemasan
Puding merupakan makanan kecil yang biasanya dijadikan sebagai makan penutup. Seiring berjalannya waktu muncul beberapa produk puding kemasan yang memiliki varian rasa dengan saus (fla) yang beraneka ragam. Produk ini menjadi sangat diminati karena pembuatannya yang mudah dan rasanya yang sangat manis.
Namun, seperti halnya makanan kemasan atau instan lainnya, puding kemasan juga dapat mengandung 1 gram lemak trans dan 8-10% lemak jenuh.
16. Susu kaleng
Pada dasarnya, susu merupakan minuman yang sehat dan memiliki banyak manfaat bagi kesehatan karena mengandung protein yang tinggi. Namun, mengonsumsi susu secara berlebih juga dapat berbahaya bagi kesehatan akibat kelebihan protein.
Seperti halnya produk olahan susu lainnya, susu juga bisa mengandung lemak trans, terutama susu kaleng. Banyak sekali produk susu kaleng mulai dari yang tidak berasa sampai memiliki macam-macam varian rasa.
Anda boleh saja meneruskan kebiasaan minum susu, namun perhatikan juga kandungan bahan pada kemasan agar terhindar dari susu kaleng yang mengandung lemak trans.
17. Pizza
Makanan khas Italia ini merupakan makanan yang sudah akrab dengan lidah orang Indonesia. Maka dari itu beberapa produsen pizza menciptakan berbagai inovasi pemesanan untuk memudahkan konsumen, seperti pesan antar dan drive thru.
Hal tersebut yang membuat banyak orang memesan dan menyimpan sisa pizza-nya di dalam lemari es. Pizza yang beku bisa jadi mengandung sekitar 1 gram lemak trans pada tiap irisan atau sajian.
Ada baiknya, bagi penggemar makanan ini untuk tidak terbiasa menyimpan pizza dalam lemari es dan mengonsumsinya pada hari berikutnya. Dengan begitu, Anda tetap bisa menikmati makanan favorit Anda dan juga terhindar dari bahaya lemak trans.
18. Makanan beku
Frozen food alias makanan beku kerap menjadi andalan bagi ibu-ibu pekerja yang tidak sempat memasak di pagi hari. Meski sangat praktis, Anda perlu berhati-hati karena makanan beku cenderung mengandung lemak trans tambahan sekitar 0,5 gram.
Nah, ternyata ada banyak makanan mengandung lemak trans yang mungkin tidak Anda sadari. Maka dari itu, sebaiknya berhati-hatilah dalam memilih makanan, terutama yang bentuknya makanan kemasan. Baca dulu kandungan gizi yang tertera pada kemasan sebelum membeli, ya.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.