Untuk menjaga kualitas dan kesegaran makanan, biasanya makanan tersebut diberi bahan pengawet. Hal ini dilakukan guna mencegah dan menghambat fermentasi, pengasaman, penguraian, dan juga kerusakan lainnya yang disebabkan oleh jamur, bakteri, juga mikroba yang ada dalam makanan.
Pengawetan makanan pada umumnya dilakukan dengan dua metode proses, yakni metode tradisional dan metode modern.
Metode tradisional biasanya dilakukan dengan cara pendinginan, fermentasi, dan pengeringan. Sedangkan metode modern dilakukan dengan cara pembekuan, iradiasi pangan, pasteurisasi, pengalengan, dan penambahan bahan kimia.
Terdapat dua macam pengawet makanan dengan bahan kimia yang digunakan, yaitu yang aman dikonsumsi dan yang dapat membahayakan kesehatan tubuh.
Pengawet makanan berbahan kimia yang berbahaya misalnya seperti boraks dan formalin, yang mungkin sudah sering Anda dengar dalam beberapa kasus digunakan dalam mengawetkan bakso, tahu, dan juga mie.
Jika Anda mengkonsumsinya dalam jangka panjang, dapat mengakibatkan gangguan pada kesehatan tubuh, seperti gangguan sistem pernapasan, jantung, kulit, ginjal, bahkan bisa juga gangguan pada otak anda.
Anda perlu berhati-hati ketika membeli makanan yang menggunakan bahan pengawet. Hal ini dikarenakan ada beberapa jenis pengawet makanan yang sangat membahayakan tubuh Anda.
Tidak hanya boraks dan formalin saja, tetapi masih ada beberapa jenis pengawet makanan lainnya yang harus Anda hindari karena berbahaya. Berikut beberapa jenis pengawet makanan tersebut:
TBHQ
TBHQ (Teritiary Butylhydroquinone atau Tert-Butylhydroquinone) adalah bahan pengawet yang digunakan untuk makanan olahan.
Bahan pengawet TBHQ ini biasanya ditemukan pada makanan beku, mie, biskuit, minyak nabati, ataupun makanan cepat saji. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah bau tengik dan memperpanjang usia simpan produk tersebut.
Sering kali penggunaan bahan pengawet TBHQ ini bersamaan dengan zat aditif lain, seperti Butylated Hydroxytoluene (BHT), Butylated Hydroxyanisole (BHA), dan Propyl Gallate.
Penelitian menunjukkan bahwa TBHQ memungkinkan bisa mengganggu kesehatan saraf, hati, dan bisa juga meningkatkan pertumbuhan tumor.
Tidak hanya itu, pengawet ini diduga juga dapat mempengaruhi perilaku yang menjadi hiperaktif dan juga tidak bisa fokus pada satu hal (ADHD).
Natrium Nitrat (Sodium Nitrate)
Natrium Nitrat merupakan bahan pengawet yang digunakan pada jenis daging olahan, seperti daging asap, daging ham, dendeng, sosis, ataupun ikan.
Diduga bahan pengawet ini bisa meningkatkan risiko penyakit jantung. Hal ini dikarenakan, natrium nitrat ini dapat merusak pembuluh darah hingga membuat arteri cenderung menyempit dan juga mengeras.
Selain itu, bahan ini juga bisa mempengaruhi cara tubuh dalam menggunakan gula. Oleh sebab itu, tubuh akan rentan terserang diabetes.
Natrium Benzoat (Sodium Benzoate)
Natrium Benzoat adalah bahan pengawet tambahan atau biasa dikenal dengan sebutan zat aditif, yang digunakan dalam berbagai macam produk minuman dan juga makanan olahan.
Berdasarkan penelitian, bahan pengawet ini diduga bisa menyebabkan kanker dan juga meningkatkan risiko terjadinya perilaku hiperaktif.
Jika natrium benzoate ditambahkan ke dalam jenis minuman yang mengandung rasa asam atau vitamin C buatan, dapat menghasilkan zat benzene. Zat kimia memiliki sifat yang bisa memicu beberapa jenis kanker (Karsinogenik) dan juga Leukemia.
Dengan mengetahui ketiga jenis pengawet makanan berbahaya tersebut, disarankan agar anda bisa membaca komposisi jenis dan bahan pengawet makanannya terlebih dahulu sebelum membelinya.
Biasanya komposisi tersebut tertera pada label produk kemasan. Sehingga ketika anda cermat dalam memilih penanganan, itu akan menjadi satu langkah untuk menjaga kesehatan tubuh. Baik untuk keluarga, maupun untuk diri Anda sendiri.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.