Lari maraton merupakan olahraga yang berbeda dengan olahraga lari biasa. Lari marathon merupakan perlombaan lari jarak jauh yang dimana seorang pelari maraton harus memiliki stamina fisik dan mental yang kuat karena lari maraton biasanya memakan waktu berjam-jam.
Pelari maraton harus mampu mengelola tenaga, stamina dan pernapasan saat berlari agar mampu menyelesaikan pertandingan hingga garis finish. Kebanyakan pelari maraton pemula masih salah dalam melakukan hal-hal yang tepat dalam berlari khususnya setelah berlari maraton.
Berikut anjuran dan pantangan setelah lari maraton yang perlu Anda ketahui. Selamat membaca.
Hal yang Perlu Dilakukan Setelah Berlari Maraton
Minum banyak air
Prioritas nomor satu setelah Anda menyelesaikan lari maraton yaitu pastikan tubuh Anda terhidrasi dengan baik. Idealnya Anda harus berusaha banyak minum setelah melakukan lari maraton yang menguras tenaga selama perlombaan.
Anda harus minum sekitar 500- 600 ml air atau mengkonsumsi minuman elektrolit segera setelah selesai lari maraton. Kemudian, minum lagi untuk 500- 600 ml dalam satu jam berikutnya, dan lanjutkan setiap jam sampai Anda terhidrasi kembali.
Ganti pakaian kotor Anda setelah berlari
Penting untuk mempersiapkan pakaian ganti setelah melakukan lari maraton. Pakaian yang kotor setelah berkeringat jika tidak diganti dapat menjadi sumber bakteri di pakaian Anda dan dapat menyebabkan kulit berjerawat atau bahkan infeksi jamur pada kulit.
Peregangan kedua kaki
Peregangan statis pada kedua kaki setelah melakukan lari maraton seperti peregangan khusus pada paha depan dan paha belakang juga penting untuk membantu meningkatkan aliran darah yang lebih baik ke daerah tersebut.
Cobalah lakukan peregangan dasar dengan memegang sesuatu untuk menopang diri Anda, lipat kaki Anda ke belakang, pegang pergelangan kaki, dan perlahan tarik ke arah pantat Anda, tahan selama 5 detik. Lalu ulangi beberapa kali di setiap sisi kaki Anda.
Konsumsi makanan berkarbohidrat dan berprotein
Setelah berlari maraton disarankan untuk makan makanan yang mengandung karbohidrat dan protein dalam waktu dua jam setelah selesai lari. Makanan berkarbohidrat dapat membantu memulihkan glikogen di hati dan otot.
Beberapa orang biasanya tidak mentoleransi makanan padat setelah lari maraton, jadi cairan yang mengandung karbohidrat seperti susu coklat atau jus buah sangat juga dapat dikonsumsi. Sedangkan protein dapat membantu memperbaiki dan membangun kembali otot setelah lari maraton.
Hal yang Perlu Dihindari Setelah Berlari Maraton
Mengkonsumsi minuman beralkohol
Minuman beralkohol tidak dianjurkan dikonsumsi setelah berlari maraton setidaknya 24 jam sampai tubuh Anda kembali normal. Mengkonsumsi minuman beralkohol setelah lari maratoh hanya dapat membuat tubuh Anda tambah dehidrasi, belum lagi minuman beralkohol juga dapat mempengaruhi pemulihan otot secara negatif dan menyebabkan susah tidur.
Makan makanan yang asam (atau makanan yang tinggi lemak atau serat).
Banyak orang tidak bisa mentolerir makanan yang tinggi lemak atau serat segera setelah lari maraton.
Selama lari maraton, terdapat lebih sedikit aliran darah yang digunakan untuk proses pencernaan,aliran darah difokuskan untuk memasok energi ke otot-otot yang bekerja saat berlari, dan dibutuhkan beberapa waktu bagi tubuh untuk pulih dan kembali ke alokasi aliran darah normal setelah lari maraton .
Untuk menghindari gangguan pencernaan, gunakan makanan rendah serat dan mudah dicerna. Dan hal yang sama berlaku juga untuk makanan dan minuman yang bersifat asam. Hindari mengkonsumsi kopi dan jus jeruk saat makan siang karena dapat menyebabkan masalah perut saat perut kosong.
Jangan segera kembali berlatih
Banyak pelari maraton percaya bahwa lari ringan beberapa hari setelah menyelesaikan lari maraton merupakan cara yang baik untuk menjaga otot tetap longgar dan hangat. Namun hal tersebut sebaiknya tidak dilakukan dan tidak dianjurkan.
Butuh setidaknya dua hingga tiga minggu untuk pulih sebelum kembali berlari maraton lagi. Gunakan waktu istirahat setelah ber maraton untuk mengevaluasi kemungkinan terjadinya cedera, seperti keseleo atau tendonitis.
Mencoba berlari lagi dalam waktu yang terlalu cepat walaupun hanya sekedar jogging ringan biasanya sering menyebabkan ketegangan jaringan lunak karena otot belum sembuh sempurna.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.