Tuberkulosis (Tuberkulosis) adalah penyakit menular yang berhubungan dengan kemiskinan, kekurangan gizi dan fungsi kekebalan tubuh yang buruk. Tuberkulosis memiliki morbiditas dan mortalitas yang paling tinggi pada negara-negara berkembang.
Hubungan Antara Defisiensi Nutrisi dan Penyakit Tuberkulosis
Menurut WHO (Organisasi Kesehatan Dunia), kekurangan gizi adalah faktor risiko dari penyakit Tuberkulosis. Nutrisi, merupakan kontributor utama terhadap pemulihan dan pengelolaan penyakit tuberkulosis. Biasanya, pasien diberikan antibiotik dosis tinggi untuk jangka waktu lama dan ini berdampak signifikan pada penyerapan nutrisi vitamin B6 atau piridoksin, vitamin D (yang pada gilirannya berdampak pada penyerapan kalsium), dan beberapa mineral.
WHO juga menyatakan bahwa pasien Tuberkulosis memiliki konsentrasi mikronutrien yang rendah, seperti vitamin A, E dan D dan mineral besi, seng, dan selenium. Baik pencegahan dan pengobatan TuberkulosisC harus berfokus pada pencegahan dan penanganan kekurangan gizi. Karena kondisi kekurangan gizi dapat menurunkan kekebalan tubuh dan memperburuk kondisi tuberkulosis. Perbaikan gizi dapat dicapai dengan makan makanan seimbang secara teratur setiap hari.
Nutrisi dan Makanan yang Ideal Untuk Penderita Tuberkulosis
Makanan padat kalori
Makanan terbaik untuk pasien Tuberkulosis harus tinggi kalori dan kaya nutrisi untuk memenuhi permintaan metabolisme yang meningkat dan untuk mencegah penurunan berat badan lebih lanjut. Makanan padat kalori seperti pisang, bubur atau sereal, gandum, susu, daging, tahu dan sebagainya.
Makanan kaya protein
Peningkatan kebutuhan protein dapat dipenuhi melalui protein nabati yang dapat dipenuhi dengan mengkonsumsi kacang-kacangan dan melalui protein hewani yang dapat diperoleh dari mengkonsumsi daging, ikan, telur dan sebagainya. Biasanya penderita Tuberkulosis memiliki nafsu makan yang buruk.
Jika seorang penderita Tuberkulosis tidak dapat makan karena nafsu makan yang buruk, buah-buahan dan kacang-kacangan kering dapat diubah menjadi bubuk halus dan dicampur ke dalam susu.
Telur, tahu, dan potongan kedelai adalah makanan kaya protein yang mudah diserap oleh tubuh. Makanan-makanan tersebut dapat dipotong-potong kecil atau diparut dan ditambahkan ke dalam sup, bubur atau milkshake.
Vitamin A, E, C
Makanan yang mengandung vitamin sangat baik bagi penderita Tuberkulosis. Makanan yang banyak mengandung vitamin A contohnya adalah buah dan sayuran yang berwarna kuning-oranye seperti jeruk, mangga, pepaya, labu manis, dan wortel.
Sementara buah atau sayuran yang banyak mengandung Vitamin C meliputi jambu biji, jeruk , tomat, jeruk nipis, lemon, dan cabai. Vitamin E biasanya ditemukan dalam bibit gandum, kacang-kacangan, biji-bijian dan minyak nabati.
Vitamin B-kompleks
Sebagian besar vitamin B kompleks ditemukan dalam sereal, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Untuk non-vegetarian, vitamin B kompleks dapat diperoleh dari telur, ikan (terutama ikan laut seperti salmon, tuna, mackerel dan sarden), ayam, dan daging tanpa lemak.
Selenium dan seng
Selenium dan seng sangat baik untuk penderita Tuberkulosis karena memiliki khasiat dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan menangkal radikal bebas.
Sumber makanan yang mengandung tinggi selenium dan seng adalah telur yang sudah difortifikasi, jamur dan sebagian besar kacang-kacangan dan biji-bijian.
Biji bunga matahari, biji chia, biji labu, wijen dan rami, juga merupakan sumber selenium dan seng yang baik. Pilihan non-vegetarian makanan yang mengandung tinggi selenium adalah tiram, ikan, dan ayam.
Selain asupan nutrisi seperti di atas, seorang penderita Tuberkulosis juga perlu makan pada waktu yang tepat. Saat menderita suatu penyakit yang membutuhkan asupan nutrisi yang cukup besar seperti tuberkulosis, Anda perlu menyusun jadwal makan secara teratur. Makanlah dengan porsi sedikit namun sering sepanjang hari.
Makanan Apa yang Harus Dihindari Oleh Penderita Tuberkulosis?
Walaupun seorang penderita Tuberkulosis memerlukan asupan kalori yang banyak, namun ada beberapa makanan yang sebaiknya dihindari oleh penderita tuberkulosis. Misalnya:
- Alkohol dan tembakau
- Kopi dan minuman berkafein
- Produk olahan
- Daging merah tinggi lemak, tinggi kolesterol
- Makanan berminyak dan goreng
- Minyak Trans (periksa bahan-bahan dan hindari "minyak sayur terhidrogenasi parsial")
Obat-obatan yang Anda gunakan untuk Tuberkulosis mungkin memiliki efek samping yang menyebabkan hilangnya nafsu makan dan perasaan mual. Namun, mencukupi kebutuhan nutrisi harian, sangatlah penting. Konsultasikan dengan dokter lebih lanjut mengenai makanan apa yang perlu dimakan dan makanan apa yang perlu dihindari.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.