Kanker serviks merupakan salah satu jenis kanker mematikan yang menghantui kaum wanita, bahkan jumlah penderitanya kian meningkat dari tahun ke tahun. Namun, kabar baiknya, kanker ini masih bisa dicegah sedini mungkin. Upaya pencegahan sangatlah penting mengingat biaya pengobatan yang tidak sedikit. Semakin cepat dideteksi, maka perkembangan kanker serviks dapat diminimalisir sedini mungkin.
Cara mencegah kanker serviks
Kanker serviks terjadi akibat infeksi human papillomavirus (HPV) yang menular lewat hubungan seksual. Mengetahui cara mencegah kanker sangat penting guna melindungi diri dari jenis kanker mematikan ini.
Berikut ini berbagai cara mencegah kanker serviks yang bisa Anda lakukan mulai sekarang, antara lain:
1. Lakukan pap smear secara rutin
Pap smear adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi perubahan pada leher rahim (serviks) sedini mungkin sebelum sel-sel serviks berubah menjadi kanker. Jenis pemeriksaan ini termasuk skrining (saringan awal) terhadap kanker serviks.
Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists, jadwal pemeriksaan pap smear yang direkomendasikan adalah sebagai berikut:
- Wanita usia 21-29 tahun: baiknya melakukan pap smear tiap 3 tahun sekali
- Wanita usia 30-65 tahun: dilakukan pemeriksaan rutin pap smear tiap 3-5 tahun sekali.
Agar lebih jelas, konsultasikan lagi dengan dokter kandungan Anda mengenai kapan Anda perlu melakukan pap smear sesuai dengan usia dan faktor risiko Anda.
Baca Juga: Pemeriksaan Pap Semar, Aman Gak Sih?
2. Menindaklanjuti hasil pap smear yang abnormal
Jika ditemukan tanda-tanda abnormal pada hasil pap smear, dokter akan langsung menindaklanjuti temuan tersebut. Semakin cepat terdeteksi, maka semakin cepat pula perawatan dilakukan dan risiko keparahan penyakit juga bisa ditekan.
3. Hindari gonta-ganti pasangan
Penelitian telah menunjukkan wanita yang memiliki banyak pasangan lebih berisiko terkena kanker serviks. Sering gonta-ganti pasangan akan memungkinkan seorang wanita lebih mudah terkena HPV.
Tanpa disadari, pria bisa menjadi pembawa atau carrier virus HPV yang dapat menularkan kanker serviks pada wanita. Melakukan hubungan seksual sesama jenis juga dapat meningkatkan risiko terkena kanker serviks.
4. Gunakan kondom saat berhubungan seks
Menggunakan kondom merupakan salah satu cara mencegah kanker yang paling penting. Hal ini terutama pada wanita yang sudah aktif secara seksual apalagi sering gonta-ganti pasangan.
Kondom tidak hanya berfungsi sebagai alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan, tapi juga mampu mengurangi risiko HIV dan penyakit menular seksual lainnya.
Baca Selengkapnya: Awas Bocor, Begini Langkah-Langkah Memakai Kondom yang Benar
5. Berhenti merokok dan hindari asap rokok
Tak hanya kanker paru, paparan asap rokok diam-diam juga dapat meningkatkan risiko kanker serviks. Risikonya bisa jadi lebih besar apabila dikombinasikan dengan masuknya infeksi HPV, maka hal ini benar-benar bisa mempercepat terjadinya kanker serviks.
Karena itulah, berhentilah merokok dari sekarang untuk mencegah kanker serviks. Hindari juga paparan asap rokok karena bisa memberikan efek serupa.
6. Vaksinasi HPV
Vaksin HPV adalah salah satu jenis vaksin yang ampuh mencegah kanker serviks. Jenis vaksin ini akan merangsang tubuh membentuk antibodi terhadap virus HPV, sehingga virus yang masuk akan dibunuh dan tidak sampai menimbulkan kanker serviks.
Vaksin HPV paling efektif jika diberikan kepada wanita muda yang belum aktif secara seksual, atau dengan kata lain belum menikah. Efektivitas vaksin akan berkurang jika diberikan pada wanita yang sudah aktif secara seksual.
Baca Selengkapnya: Cegah Kanker Serviks dengan Vaksin HPV
Berikut ini jadwal pemberian vaksin HPV berdasarkan rekomendasi CDC:
- Wanita usia < 15 tahun: diberikan 2 dosis dengan jarak antar suntikan 6-12 bulan
- Wanita usia > 15 tahun: diberikan 3 dosis dengan jadwal pada bulan ke-0, ke-1 atau 2, dan bulan ke-6.
Ada 2 jenis vaksin HPV yang beredar di Indonesia, yaitu merek Cervarix dan Gardasil. Konsultasikan lebih lanjut pada dokter mengenai vaksin HPV mana yang terbaik untuk Anda guna mencegah kanker serviks sejak dini.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.