Pada ulasan kali ini kita akan membahas berbagai masalah kulit akibat sengatan sinar matahari, mulai dari kulit yang menghitam, rasa terbakar hingga potensi timbulnya kanker kulit. Semua perlu kita waspadai dan diantisipasi jangan sampai hal buruk terjadi pada kulit kita.
Tak hanya membungkus keseluruhan tubuh, kulit juga bertugas melindungi organ dalam dari beragam bahaya yang terdapat di lingkungan luar. Oleh karena itu, kulit kerap berhadapan langsung dengan berbagai kondisi seperti polusi, benda tajam, api, hingga sakit-penyakit.
Namun lebih dari semua itu, jahatnya sengatan mataharilah yang paling berpotensi merusak kulit karena hampir setiap hari kulit terkena langsung paparan sinar ultraviolet.
Kenali Bahaya Sinar Matahari pada Kulit
Lantas apa yang terjadi bila kulit terlalu sering terkena sinar matahari? Setidaknya ada enam masalah kulit seperti di bawah ini:
- Kulit terbakar
- Suhunya meningkat (panas)
- Sunstroke
- Kanker kulit
- Kulit jadi rusak
- Rusaknya melanin
Guna mengetahui lebih detail mengenai masing-masing masalah, mari kita simak penjabaran berikut.
- Kulit terbakar
Kulit akan berubah warna menjadi kemerahan dan terasa terbakar/ perih bila terkena paparan sinar matahari. Meski demikian efek tersebut bisa jadi tergolong singkat saja karena akan lenyap dalam waktu beberapa hari ke depan. Untuk meredakan rasa perih tersebut, Anda bisa mandi dengan air dingin atau menggunakan losion tertentu yang sifatnya mendinginkan atau menyejukkan, seperti aloe vera gel misalnya.
- Suhunya meningkat (panas)
Masalah berikutnya terjadi ketika suhu tubuh meningkat dari normal (37°C) menjadi 40°C. Akibatnya kulit jadi terasa panas ketika disentuh, dan bila tidak ditangani segera, tubuh bisa menderita sakit, berkeringat lebih banyak, pusing, bahkan pingsan. Selain itu, tubuh juga akan mengalami dehidrasi akibat banyaknya air yang hilang.
Untuk mengatasinya, Anda perlu segera berteduh atau beristirahat di tempat yang sejuk, dan minum banyak air. Biasanya tubuh akan kembali pulih setelah 30 menit, namun bila tidak, maka saatnya pergi ke dokter untuk mendapatkan pengobatan lebih intens.
- Sunstroke
Masalah kulit berikutnya ini sering disebut serangan akibat sinar matahari atau heatstroke. Kondisi ini terjadi bila suhu tubuh berada di atas 40°C.
Bila ini sampai terjadi, maka sel tubuh biasanya akan berhenti bekerja, begitu pula dengan fungsi tubuh serta organ lainnya. Pada kasus tertentu, sunstroke bahkan dapat menyebabkan kematian.
Gejala lain yang menyertai heatstroke antara lain munculnya perasaan bingung, mual/ muntah, hilang kesadaran, serta hiperventilasi. Bila ada teman atau anggota keluarga yang mengalami gejala tersebut, segera bawa ke dokter atau rumah sakit terdekat guna mendapatkan penanganan lebih lanjut.
- Kanker kulit
Sebanyak 80-90% kasus kanker kulit disebabkan oleh paparan sinar matahari yang terlalu sering. Bila kulit terus-menerus terbakar di bawah sengatan sinar ultraviolet, maka itu bisa membuatnya rusak sekaligus meningkatkan resiko kanker. Baca: Kenali Gejala dan Ciri-ciri Kanker Kulit
- Kulit jadi rusak
Bila kulit tidak dilindungi dan selalu terkena sengatan matahari, maka kulit bisa rusak. Berbagai dampak seperti flek hitam, kerutan, penuaan dini, hingga kanker kulit mungkin baru terasa beberapa tahun kemudian.
- Rusaknya melanin
Saat tubuh terkena paparan sinar matahari, maka kulit akan memproduksi melanin, sejenis zat kimia yang melindungi tubuh dari jahatnya sinar UV. Dan karena membutuhkan waktu beberapa jam lamanya bagi kulit untuk memproduksi melanin, maka ada baiknya bila Anda tidak terlalu lama berdiri di bawah terik matahari langsung.
Melanin inilah yang membuat kulit berwarna lebih gelap sebagai respon pertahanan untuk melindungi kulit dari sinar UV yang terus menerus. Jadi efek langsungnya adalah membuat kulit menjadi hitam.
Akan tetapi, melanin yang dapat memberikan tampilan mengilap pada tubuh ini ternyata juga bisa melemah produksi serta fungsinya bila kulit terus-menerus terkena sinar matahari. Ini membuat melanin tak mempan lagi dalam melindungi kulit.
Ingat, paparan sinar matahari tetap diperlukan untuk kesehatan tulang karena ini merupakan sumber vitamin D. Namun pilihlah sinar mentari pagi dengan durasi tidak lebih dari 20 menit setiap harinya.
Cara Melindungi Kulit dari Sinar Matahari
Oleh sebab itu, agar terhindar dari berbagai masalah kulit akibat terpapar sinar matahari, ada baiknya Anda melakukan langkah perlindungan sebagai berikut.
Gunakan Sunscreen
Selalu gunakan sunscreen ketika Anda harus pergi atau bekerja ke luar ruangan setiap hari. Oleskan sunscreen ke seluruh area tubuh yang terbuka termasuk wajah, leher, telinga, hidung, rambut, bibir, dan lain sebagainya.
Aplikasikan itu 20-30 menit sebelum keluar rumah, dan bukannya saat Anda sudah berada di luar ruangan. Oleskan ulang setiap 3 jam sekali agar perlindungan tetap maksimal.
Anda harus tetap melakukannya meski produk sunscreen yang dibeli menyertakan janji longlasting atau dapat bertahan hingga sepanjang hari.
Dan bagi kaum wanita, tetap aplikasikan sunscreen sebelum membubuhkan makeup. Jangan menggunakan sunscreen hanya saat pergi ke pantai atau berenang saja.
Hindari Sinar Matahari Siang
Sedapat mungkin hindari keluar ruangan pada jam 10 pagi sampai 3 sore karena pada jam tersebut paparan sinar matahari sedang kuat-kuatnya. Akan tetapi bila memang tetap harus bekerja di luar ruangan, maka kenakan pakaian lengan panjang berwarna cerah, dan alat pelindung lainnya seperti topi, kacamata hitam, atau payung.
Soal jenis dan model topinya, ada baiknya Anda memilih topi yang memiliki lidah/ pinggiran lebar (wide brim). Menggunakan topi jenis baseball cap memang membantu, namun itu hanya mampu melindungi bagian wajah saja. Area lain seperti wajah bagian bawah, leher, atau telinga tak mendapat perlindungan maksimal melalui topi model ini.
Salah memilih jenis topi yang dikenakan khususnya saat siang hari inilah yang mungkin menjadi salah satu penyebab mengapa pasien pria kebanyakan menderita kanker kulit di bagian punggung, bahu, serta lehernya. Hal ini berbeda dengan wanita yang justru lebih banyak menderita kanker kulit pada area lengan dan kakinya.
Jadi, supaya berbagai masalah kulit akibat terpapar sinar matahari tersebut tak sampai menimbulkan gangguan di kemudian hari, maka selalu lakukan berbagai tips yang sudah kita bahas bersama di atas.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.