Lari merupakan olahraga yang paling banyak diminati. Selain mudah dilakukan, olahraga lari juga tidak membutuhkan biaya. Lari biasanya dilakukan untuk menambah energi, menjaga kesehatan, menghilangkan stres, dan untuk menurunkan berat badan.
Lari yang dilakukan secara rutin akan efektif menjaga kebugaran. Selain itu, lari juga dapat membuat mood berubah menjadi lebih baik. Namun, banyak orang yang melakukan kesalahan saat berlari, sehingga menyebabkan cedera. Berikut beberapa kesalahan yang sering dilakukan saat berlari.
Sepatu tidak nyaman
Kaki merupakan tumpuan saat berlari, sehingga dibutuhkan bantalan atau sepatu yang nyaman. Menggunakan sepatu yang usang saat berlari justru berbahaya dan dapat menyebabkan cedera. Pilihlah sepatu lari yang sesuai dengan ukuran dan memiliki bantalan yang empuk, sehingga nyaman digunakan.
Terlalu memaksakan berolahraga
Memaksakan olahraga terlalu sering juga dapat mengganggu kesehatan. Banyak orang yang memaksakan lari setiap hari agar berat badan cepat turun. Memaksakan lari ketika tubuh tidak sehat justru membahayakan dan dapat menyebabkan cedera seperti nyeri dan inflamasi di ankle, cedera lutut, atau sakit di bagian luar lutut.
Daripada memaksakan lari setiap hari, lebih baik Anda berlari secara rutin dengan intensitas yang meningkat secara bertahap. Memberikan jeda waktu tubuh untuk beristirahat sangat penting untuk mengembalikan tenaga.
Overstriding
Banyak orang yang terbiasa melakukan overstriding untuk menambah kecepatan berlari. Overstriding berarti memanjangkan langkah saat berlari sehingga tumit mendarat terlebih dahulu diikuti dengan telapak kaki.
Terbiasa melakukan overstriding justru dapat menyebabkan cedera. Oleh karena itu, sebaiknya perhatikan cara berlari agar tetap normal, serta jaga keseimbangan tubuh saat berlari.
Tidak mengatur kecepatan berlari
Berlari terlalu kencang akan menyebabkan tubuh tidak terkendali, sehingga dapat menimbulkan cedera. Sebaiknya mulailah dengan berlari secara perlahan, sehingga tubuh akan memiliki energi yang cukup untuk berlari lebih kencang.
Hanya fokus pada kaki
Saat berlari banyak orang yang hanya fokus pada kaki saja. Padahal menjaga tangan sejajar dengan pinggang juga penting untuk dilakukan. Kebanyakan, para pelari pemula sering mengayunkan lengan setinggi dada, sehingga menyebabkan sesak dan ketegangan pada bahu dan leher.
Saat berlari sebaiknya jaga lengan agar membentuk sudut 90 derajat, jaga tatapan lurus ke depan, dan biarkan punggung lurus dan tegak.
Dehidrasi
Semua orang tahu pentingnya minum air untuk menjaga kesehatan. Namun banyak orang yang sering menunda meminum air padahal tubuh telah kekurangan cairan atau dehidrasi. Selain itu, setelah berlari banyak orang yang lupa untuk meminum air putih, padahal saat berlari tubuh kehilangan banyak cairan. Biasanya banyak orang yang menunda meminum air setelah berlari karena takut mengalami kram. Kram setelah minum air merupakan mitos yang tidak perlu dipercaya.
Ketika berlari pastikan tubuh mendapatkan cairan yang cukup baik sebelum, saat, dan setelah berlari. Minumlah air sekitar 160-180 ml sebelum berlari dan minum kembali setelah 15-20 menit berlari. Setelah berlari, lebih baik minum air putih daripada air isotonik.
Kurang memperhatikan asupan makanan
Asupan makanan sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh. Banyak orang yang menunda makan setelah berolahraga, karena takut badan tidak cepat terbentuk. Padahal mengkonsumsi makanan setelah berlari penting untuk mengembalikan energi tubuh.
Sebaiknya pilihlah makanan sehat dengan gizi yang seimbang, serta hindari mengkonsumsi makanan yang digoreng dan berlemak. Konsumsilah makanan 60 atau 90 menit sebelum berlari. Setelah berlari, biarkan tubuh menjadi rileks kembali selama 30 atau 45 menit, kemudian konsumsilah makanan yang bernutrisi.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.