Rasa pahit atau rasa tidak enak di mulut bisa menjadi reaksi normal untuk makan makanan yang pedas atau asam. Namun, ketika rasa pahit bertahan lama atau terjadi tanpa diketahui penyebabnya, rasa pahit bisa menjadi kondisi yang mengkhawatirkan.
Rasa adalah hal kompleks yang dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk kebersihan gigi yang buruk, mulut kering, atau kehamilan.
Rasa pahit yang persisten dapat ditangani dengan mengobati kondisi yang mendasarinya, tetapi orang-orang dapat mengelola rasa pahit dengan melakukan beberapa pengobatan rumahan yang sederhana.
Dalam artikel ini, akan dibahas 8 kemungkinan penyebab rasa pahit di mulut.
Mulut kering
Mulut kering, juga dikenal sebagai xerostomia. Kondisi ini terjadi ketika mulut tidak menghasilkan air liur yang cukup. Karena air liur membantu mengurangi bakteri di mulut, penurunan produksi air liur dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri berlebih di dalam mulut.
Orang dengan xerostomia biasanya akan merasakan sensasi lengket, dan perasaan kering di mulut. Kondisi ini bisa disebabkan oleh faktor-faktor seperti obat-obatan, gangguan yang sudah ada sebelumnya, atau penggunaan tembakau. Seseorang juga bisa mengalami mulut kering jika hidungnya tersumbat karena bernapas melalui mulut.
Orang dengan gejala mulut kering yang berlangsung secara terus-menerus harus memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Kehamilan
Rasa pahit atau rasa logam di mulut adalah keluhan umum selama trimester pertama kehamilan. Hormon dalam tubuh dapat berfluktuasi selama kehamilan. Variasi ini dapat mempengaruhi indera, yang dapat menyebabkan ngidam dan membuat beberapa makanan atau aroma tampak menjijikkan.
Walaupun kondisi ini bisa sangat mengganggu, tetapi biasanya kondisi ini akan hilang pada tahap lanjut kehamilan atau setelah melahirkan.
Sindrom Mulut Terbakar
Sindrom mulut terbakar adalah suatu kondisi yang menyebabkan sensasi terbakar di mulut. Sensasinya bisa beragam, tetapi banyak yang menggambarkannya mirip dengan makan cabai pedas. Di samping itu, beberapa orang mungkin juga merasakan rasa pahit atau tengik di mulut mereka.
Gejala-gejala sindrom mulut terbakar mungkin muncul secara sporadis, tetapi bisa juga kronis dan berlangsung lama. Beberapa orang dengan sindrom ini mungkin mengalami kesulitan makan atau minum, sementara bagi penderita lain, kondisi ini dapat membaik seiring berjalannya waktu.
GERD atau Refluks Asam
Gastroesophageal reflux disease (GERD) atau acid reflux dapat menjadi sumber rasa pahit yang tidak diinginkan di mulut. Kondisi ini terjadi ketika otot atau sfingter di bagian atas perut menjadi lemah dan memungkinkan asam atau empedu naik ke kerongkongan.
GERD cenderung dapat mengiritasi kerongkongan dan dapat menyebabkan sensasi terbakar di dada atau perut. Kondisi ini juga dapat menyebabkan rasa busuk atau pahit di mulut, yang dapat muncul bersama dengan gejala lainnya.
Stres dan Kecemasan
Tingkat stres dan kecemasan yang tinggi dapat merangsang respons stres dalam tubuh, yang seringkali mengubah indera perasa seseorang. Kecemasan dapat menyebabkan mulut kering, yang seringkali menghasilkan rasa pahit.
Kerusakan Saraf
Seperti indera kita yang lain, indera perasa terhubung langsung ke saraf otak. Kerusakan saraf dapat menyebabkan perubahan pada indera perasa. Kerusakan saraf dapat disebabkan oleh cedera kepala atau kondisi lain seperti:
- epilepsi
- multiple sclerosis
- tumor otak
- bell’s palsy
- demensia
Obat-Obatan dan Suplemen Oral
Pada beberapa orang, obat-obatan tertentu, suplemen, atau perawatan medis dapat menyebabkan rasa pahit di mulut. Hal ini mungkin disebabkan karena rasa dari obat-obatan yang pahit atau karena bahan kimia di dalamnya masuk ke dalam air liur.
Seseorang harus berkonsultasi dengan dokter mereka untuk mengetahui apakah obat mereka dapat menyebabkan rasa pahit. Obat-obatan yang dapat menyebabkan rasa pahit termasuk:
- antibiotik tertentu
- beberapa obat jantung
- vitamin yang mengandung mineral atau logam, seperti tembaga, besi, atau seng
- obat lithium
Pengobatan Kanker
Seseorang yang sedang menjalani perawatan kanker mungkin mengalami rasa tidak enak di mulut ketika makan atau minum. Kemoterapi dan perawatan radiasi dapat mengurangi selera makan pada beberapa orang.
Efek dari kemoterapi dapat menyebabkan makanan atau minuman yang tawar seperti roti tawar atau air putih, memiliki rasa yang pahit atau tidak enak.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.