Pernahkah Anda mengalami pilek yang berkepanjangan yang tak kunjung sembuh dengan ingus berwarna kuning atau hijau? Kepala sering sakit bahkan terkadang badan demam? Apabila demikian, bisa jadi itu merupakan gejala sinusitis.
Penyakit sinusitis merupakan peradangan pada sinus. Sinus sendiri merupakan rongga udara di daerah wajah yang terhubung dengan hidung. Ketika terjadi sinusitis, maka rongga yang normalnya berisi udara dan sedikit lendir ini meradang sehingga lapisan mukosanya menebal atau membengkak dan menghasilkan banyak lendir (ingus).
Ingus ini tidak dapat keluar dengan lancar atau dengan kata lain produksi ingus lebih banyak dari pengeluarannya sehingga banyak ingus terperangkap di dalam rongga sinus. Hal ini menjadi media yang baik untuk pertumbuhan bakteri hingga timbullah berbagai gejala sinusitis.
Ciri-ciri dan Gejala Sinusitis
Gejala awal infeksi sinus (sinusitis) berupa ingus yang berwarna hijau atau kuning disertai nyeri wajah di sekitar pipi, mata atau dahi. Sinusitis biasanya terjadi setelah infeksi saluran pernapasan atas, seperti pilek atau flu. Berdasarkan dimensi waktunya, sinustis dibagi menjadi kronis dan akut.
Sinusitis akut berlangsung dalam jangka waktu yang singkat yang biasanya merupakan bagian dari pilek atau alergi. Sedangkan sinusitis kronis biasanya berlangsung lebih dari 12 minggu, atau terus terulang kembali.
Ciri-ciri dan gejala sinusitis yang perlu Anda waspadai antara lain:
1. Ingus
Jika Anda mengalami infeksi sinus, maka gejala yang sering muncul adalah ingus yang keluar dari hidung berwarna kuning atau hijau serta berbau tajam. Ingus juga dapat mengalir ke belakang ke arah tenggorokan sehingga akan merasa gatal dan tak nyaman di bagian belakang tenggorokan. Inilah yang disebut dengan postnasal drip.
2. Sakit Pada Wajah dan Dahi
Gejala sinusitis yang paling sering adalah rasa sakit atau nyeri di sekitar wajah di mana sinus yang meradang seperti di dahi, area antar mata, belakang hidung, kedua sisi hidung, rahang atas depan, gigi rahang atas, belakang mata, puncak kepala, atau sepanjang tengkuk.
3. Hidung Tersumbat
Pada saat yang bersamaan dengan keluarnya ingus, sinusitis juga memiliki gejala berupa hidung tersumbat. Infeksi atau peradangan akan menyebabkan pembengkakan pada rongga sinus dan hidung. Penyumbatan ini biasanya akan disertai berkurangnya penciuman dan perasa (pengecapan).
4. Sakit Kepala
Tekanan tinggi dan pembengkakan yang terjadi pada sinus secara terus menerus dapat bergema di seluruh tengkorak sehingga menyebabkan sakit kepala. Rasa sakit juga bisa muncul di tempat-tempat yang tak terduga, seperti sakit telinga, sakit gigi, dan nyeri pada rahang dan pipi. Sakit kepala akibat sinusitis sering kali lebih parah di pagi hari karena cairan telah mengumpul sepanjang malam. (Baca: Penyebab Sakit Kepala)
5. Batuk
Gejala sinusitis yang satu ini terjadi akibat ingus yang bergerak ke bagian belakang tenggorokan. Hal ini dapat menyebabkan iritasi, apabila terjadi secara berkepanjangan dan menyebabkan batuk terus-menerus dan menjengkelkan.
Batuk akibat sinusitis sangat menjengkelkan karena cenderung lebih buruk pada malam hari, sehingga mengganggu waktu tidur. Tidur dalam posisi setengah duduk dengan kepala tegak dapat membantu mengurangi frekuensi dan intensitas batuk seperti ini.
6. Sakit Tenggorokan
Gejala sinusitis berupa postnasal drip dapat menyebabkan tenggorokan meradang dan sakit. Meskipun mungkin pada awalnya hanya terasa gatal, namun jika itu berlangsung selama beberapa minggu atau lebih, lendir dapat mengiritasi dan membuat tenggorokan meradang dan sakit. (Baca : Penyebab Radang Tenggorokan)
7. Gejala Lain
- Nyeri telinga
- Mulut bau (halithosis)
- Demam bila penyebabnya infeksi
- Kelemahan
Kapan Harus ke Dokter?
Pada dasarnya, saat kita tidak yakin tentang apa yang terjadi dengan kesehatan kita, maka sebaiknya berkonsultasilah dengan dokter. Khusus pada penyakit sinusitis ini, periksakanlah diri Anda ke dokter jika Anda mengalami infeksi sinus dengan ciri-ciri dan gejala sinusitis seperti yang disebutkan di atas yang berlangsung selama berminggu-minggu dan terus datang kembali apalagi jika disertai dengan demam.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.