Mencapai orgasme memang menjadi tujuan utama bagi pasangan yang sedang bercinta. Namun, tahukah Anda bahwa setelah melakukan hubungan seks dan mencapai orgasme, ternyata ada sejumlah hal aneh nan menyebalkan yang bisa terjadi tanpa Anda sadari. Mungkinkah Anda mengalaminya?
Hal-hal yang sering terjadi setelah orgasme
Memang, tidak semua orang yang baru saja orgasme akan merasakan hal-hal berikut ini. Entah karena tidak disadari atau memang tidak terjadi pada diri Anda.
Berikut adalah hal-hal yang sering terjadi setelah orgasme, antara lain:
1. Sedih dan menangis tiba-tiba
Berhubungan seks semestinya memberikan kepuasan dan kebahagiaan. Akan tetapi, beberapa orang justru mengalami hal sebaliknya, yakni sedih atau menangis secara tiba-tiba.
Fenomena ini disebut dengan postcoital dysphoria, yaitu kondisi dimana seseorang yang sudah orgasme tiba-tiba merasa sedih, cemas, depresi bahkan sampai menangis. Namun tak perlu khawatir, hal ini ternyata umum terjadi setelah melakukan hubungan seks.
2. Sensasi halusinasi yang tinggi
Sensasi halusinasi yang tinggi dapat dirasakan oleh wanita setelah mencapai orgasme. Halusinasi ini pun sering kali membuat wanita menjadi melayang, bahkan terasa seperti kehilangan roh yang meninggalkan tubuh.
3. Sakit kepala
Rasa bahagia setelah berhubungan seksual umumnya dapat mengurangi rasa sakit, termasuk di bagian kepala. Namun, ada juga sebagian orang yang justru mengalami sakit kepala setelah mencapai orgasme.
Belum jelas mengapa hal ini bisa terjadi. Namun, para ahli menduganya karena rasa semangat yang terlalu berlebihan saat berhubungan intim.
4. Sakit setelah berhubungan seks
Beberapa wanita mengeluhkan rasa sakit setelah berhubungan seks. Biasanya, hal ini disebabkan karena kurangnya foreplay alias pemanasan sebelum mulai bercinta.
Tidak hanya wanita, pria juga bisa mengalami hal yang sama. Rasa sakit setelah berhubungan seks biasanya dialami oleh pria yang menderita penyakit prostat kronis.
Baca Juga: 8 Trik Agar Wanita Mudah Mencapai Orgasme
5. Mengalami alergi karena berhubungan seks tanpa kondom
Uniknya, ada wanita yang mengalami reaksi alergi saat terkena sperma. Kondisi ini biasanya terjadi ketika wanita berhubungan seks dengan pasangannnya tanpa menggunakan kondom.
Alergi sperma tersebut dapat menimbulkan gejala seperti rasa gatal, bengkak, dan terbakar pada bagian tangan vagina maupun bagian bokong.
Baca Juga: Kondom dapat Menyebabkan Alergi? Ketahui Alasannya!
6. Tubuh terasa lemas secara tiba-tiba
Setelah klimaks, tubuh biasanya memang akan terasa lebih rileks. Namun dibalik rasa rileks tersebut, tubuh bisa terasa terus-terusan lemas dan tak bertenaga setelah mencapai orgasme. Hal ini terjadi karena adanya kesalahan pada otak ketika menerima sinyal saraf.
7. Mengompol
Saat sudah mencapai klimaks, ada sebagian orang yang mengompol. Hal ini bisa saja terjadi akibat inkontinensia urin, yaitu kondisi ketika seseorang kesulitan menahan air kencing. Otot-otot panggul tidak dapat menahan terjadinya kontraksi, sehingga urine keluar begitu saja dan tidak dapat ditahan.
8. Merasakan nyeri yang sangat hebat
Ketika sedang melakukan hubungan seks, mungkin Anda atau pasangan tidak akan merasakan sakit atau nyeri sama sekali. Namun setelah selesai melakukan seks dan mencapai orgasme, maka pria maupun wanita bisa merasakan nyeri yang tergolong ringan, tapi bisa juga terasa sangat hebat.
9. Rasa lelah yang luar biasa
Kondisi tubuh yang sangat lelah menjadi salah satu hal yang menyebalkan setelah mencapai klimaks atau orgasme. Rasa lelah yang dialami inilah yang membuat kebanyakan pasangan memilih untuk tidur setelah selesai bercinta.
Mencapai orgasme saat berhubungan seks tidak hanya memberikan rasa nikmat yang hanya sementara saja. Akan tetapi, ada juga beberapa efek samping aneh nan menyebalkan seperti fenomena-fenomena di atas. Bila hal tersebut terus-terusan terjadi, segera konsultasikan ke dokter.
Baca Juga: Apakah Seks Saat Menopause Tetap Bisa Orgasme?
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.