Ketika bakteri memasuki tubuh sistem kekebalan tubuh akan mengirimkan sinyal kepada sel darah putih untuk menangkal infeksi pada daerah yang terinfeksi.
Ketika sel darah putih menyerang bakteri, beberapa jaringan di dekatnya mati, sehingga menciptakan lubang yang kemudian terisi oleh nanah yang merupakan kumpulan dari jaringan mati, sel darah putih dan bakteri. Lubang atau rongga ini lah yang disebut dengan abses.
Tubuh menganggap nanah sebagai limbah dan akan berusaha untuk menyingkirkannya. Tetapi ketika nanah terkumpul dalam suatu abses, tubuh akan kesulitan untuk mengeluarkannya, akibatnya abses yang terbentuk dapat menekan kulit dan jaringan yang meradang di sekitarnya, sehingga menyebabkan rasa sakit.
Abses paru adalah infeksi bakteri yang terjadi di jaringan paru-paru. Infeksi menyebabkan jaringan mati, dan akumulasi nanah di dalamnya. Abses paru biasanya sulit untuk diobati, dan pada keadaan yang parah dapat mengancam jiwa.
Apa penyebab terjadinya Abses Paru?
Banyak hal yang dapat menyebabkan terjadinya abses paru-paru, contohnya:
- Tidak bisa batuk : sebagai akibat dari penggunaan obat bius, Alkohol, narkoba dan akibat penyakit saraf.
- Kesehatan mulut yang buruk: Orang dengan penyakit gusi lebih cenderung mengalami abses.
- Sistem kekebalan tubuh Anda tidak berfungsi dengan baik: Sistem kekebalan tubuh yang buruk dapat menyebabkan kuman yang biasanya ditemukan di mulut atau tenggorokan menyebabkan infeksi paru-paru, seperti jamur atau bakteri yang menyebabkan TBC, radang tenggorokan, dan MRSA.
- Sumbatan saluran napas
- Penyebab yang ditularkan melalui sirkulasi darah: Walaupun jarang terjadi, tetapi bakteri atau gumpalan darah yang terinfeksi dari bagian tubuh Anda dapat menyebar melalui aliran darah ke paru-paru, sehingga menyebabkan abses.
Gejala Abses Paru
Gejala abses paru biasanya muncul secara perlahan selama beberapa minggu. Gejalanya meliputi:
- Nyeri dada, terutama saat bernapas
- Batuk
- Kelelahan yang ekstrim
- Demam
- Kehilangan selera makan
- Berkeringat di malam hari
- Dahak (campuran air liur dan lendir) dengan nanah yang sering terasa asam, berbau busuk, atau bercampur darah
- Penurunan berat badan
Kemungkinan komplikasi abses paru meliputi:
- Abses kronis: abses yang menetap lebih dari 6 minggu.
- Empyema: Empyema terjadi ketika abses menembus ruang antara paru-paru dan dinding dada dan mengisi rongga dengan nanah.
- Pendarahan: pendarahan jarang terjadi, tetapi terkadang abses dapat merusak pembuluh darah dan menyebabkan pendarahan yang serius.
- Fistula broncopleural: terbentuknya lubang antara saluran di paru-paru dan lapisan yang menutupinya.
Bagaimana cara mencegah terjadinya Abses Paru?
Abses paru disebabkan oleh infeksi paru yang sangat serius. Ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk menghindari terjadinya infeksi, yaitu:
- Menjaga kebersihan diri. Anda dapat melakukannya dengan sering mencuci tangan dengan sabun dan air, terutama sebelum makan.
- Menghindari tempat-tempat yang ramai ketika tubuh Anda sedang kurang sehat.
- Menjaga kebersihan mulut yang baik dapat melindungi Anda dari kuman di mulut yang dapat menyebabkan infeksi. Sikat gigi Anda setidaknya dua kali sehari dan pergi ke dokter gigi setiap enam bulan sekali.
- Jika Anda sakit, kurangi bepergian keluar rumah dan lindungi orang-orang di sekitar Anda, dengan menjaga jarak. Tinggal di rumah sampai Anda merasa lebih baik.
Bagaimana penanganan Abses Paru yang tepat?
Diagnosa Abses Paru
Abses paru biasanya didiagnosis dengan dua cara:
- Rontgen dada: pemeriksaan rontgen dada dapat menunjukkan lokasi abses berada.
- CT scan dada: pemeriksaan CT scan adalah pemeriksaan yang lebih akurat, karena dapat membedakan abses dengan kemungkinan penyakit lain yang memiliki gambaran yang mirip dengan abses.
Dokter mungkin juga menggunakan alat yang disebut bronkoskop, untuk mendapatkan sampel dahak atau jaringan paru-paru untuk tes lebih lanjut jika:
- Pengobatan dengan Antibiotik tidak berhasil.
- Adanya sumbatan pada saluran nafas Anda.
- Sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Pengobatan Abses Paru
Ada beberapa cara untuk mengobati abses paru:
- Antibiotik: Kebanyakan orang akan mendapatkan antibiotik yang diberikan melalui pembuluh darah dengan rentan waktu hingga 3-8 minggu. Penggunaan antibiotik oral dapat diberikan setelah abses membaik yang dapat dilihat melalui pemeriksaan X-ray.
- Drainase: Adalah suatu prosedur yang dilakukan dengan menggunakan jarum yang dipandu dengan USG untuk mengeluarkan cairan di dalam abses.
- Pembedahan: Pada kondisi yang sangat parah, pembedahan mungkin perlu dilakukan untuk mengangkat bagian paru-paru yang mengalami abses.
Dok, dulu ketika saya kelas 1-4 SD saya terkena flek paru2 trus sembuh sendri dok. Belakangan ini saya suka sakit di dada bagian kiri, terutama ketika saya mau tidur dan sedang duduk. Yang mau saya tanyakan dok, apakah flek paru2 itu penyakit kambuhan? dan apakah gejala yg saya alami ini berkaita...