Kali ini saya akan membahas tentang beberapa fungi yang biasa digunakan sebagai metode pengobatan tradisional. Agaricus Mushroom (agaricus subrufescens) merupakan jenis jamur yang biasa tumbuh di dataran Brazil dan dibudayakan di Jepang untuk kepentingan medis.
Anda dapat mengenali jamur ini dengan beberapa nama lain yang ia miliki, seperti :
- Brazil Mushroom
- Champignon Agaric
- Kawariharatake
- Himematsutake
- Sun Mushroom
Jamur ini dapat dikenali dengan warna merah muda yang ada disekitar bagian atas jamur yang perlahan-lahan akan berubah menjadi agak kecoklatan seiring dengan matangnya jamur ini.
Agaricus Mushroom dikenal dengan fungsinya dalam menangani kanker, diabetes tipe 2, kolestrol tinggi, pengerasan saluran arteri, penyakit disekitar liver, kekacauan yang ada pada aliran darah, dan masalah pencernaan.
Jamur ini memiliki properti antioxidan, anticarcinogen, dan immunostimulant yang dapat diperoleh ketika dikonsumsi.
Selain fungsi medisnya, bahkan ada beberapa daerah di Jepang yang menggunakan Agaricus Mushroom sebagai bahan pembuat teh.
Manfaat penggunaan Agaricus Mushroom
Bagi Anda yang menderita diabetes tipe 2, pengkonsumsian Agaricus Mushroom dipercaya dapat membantu meringankan penyakit yang Anda alami. Salah satu manfaat utama pengkonsumsian jamur ini ialah mengurangi resistansi insulin dalam tubuh.
Mengurangi resistansi insulin akan membantu hormon pasien dalam menyerap gula kedalam darah dan dipergunakan menjadi energi.
Beberapa manfaat lain yang dapat Anda peroleh setelah pengkonsumsian jamur ini berupa :
- Mengurangi efek samping bagi pasien yang menjalani kemoterapi
- Menangani kolestrol tinggi
- Arteriosclerosis
- Hepatitis kronis
- Gangguan pencernaan
- Stress
- Mencegah osteoporosis
- Mencegah maag
- Menguatkan sistem imun
Penyakit yang sudah dijelaskan diatas ditangani oleh Agaricus Mushroom dengan kandungan antioxidant, anticarcinogen, dan immunostimulant yang dapat diperoleh setelah pengkonsumsian.
Dosis penggunaan Agaricus Mushroom
Dosis yang dapat kami rekomendasikan bagi Anda yang mengalami diabet tipe 2 ialah 500 miligram yang dikonsumsi sebanyak 3 kali sehari.
Selain untuk menangani diabet, Anda dapat mengikuti panduan yang tertera pada suplemen yang telah Anda beli.
Hindari penggunaan Agaricus Mushroom kepada anak, ibu hamil, dan juga ibu yang sedang dalam tahap menyusui buah hatinya. Karena belum ada bukti penelitian lebih lanjut tentang efeknya terhadap mereka.
Efek samping penggunaan Agaricus Mushroom
Melalui pengawasan medis yang tepat pengkonsumsian jamur ini tentunya dapat membawa efek positif bagi Anda yang mengkonsumsinya. Namun, tetap ada efek samping yang masih dapat timbul akibat satu alasan atau yang lain.
Pengkonsumsian secara oral dinilai sebagai metode yang cukup aman dan sesuai. Meskipun begitu, reaksi alergi tetap dapat muncul.
Beberapa efek yang dapat Anda rasakan meliputi :
Hepatotoxicity dapat dialami bagi para wanita yang sedang menjalani kemoterapi dalam proses penyembuhan kanker ovarium dan payudara. Hepatotoxicity merupakan kondisi dimana adanya zat kimia yang memperburuk liver Anda.
Perhatian dan peringatan
Bagi Anda yang akan menjalani operasi dalam waktu dekat, hentikan pengkonsumsian Agaricus Mushroom 2 minggu sebelum operasi dilangsungkan. Karena pengkonsumsian Agaricus Mushroom dapat mengganggu level gula darah.
Serta setelah penggunaan dari Agaricus Mushroom, jika terjadi perburukan kondisi dari penyakit yang Anda alami. Segera konsultasikan kembali dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang lebih lanjut. Semoga bermanfaat.