Baru-baru ini, WHO merilis pedoman baru mengenai pentingnya aktivitas fisik untuk anak-anak di bawah usia lima tahun agar dapat menjalani proses pertumbuhan yang sehat. Direkomendasikan pula bagi pada orang tua untuk tidak membiarkan bayi di bawah satu tahun “akrab” dengan layar gadget.
Pentingnya aktivitas fisik yang cukup tinggi dan kualitas tidur yang baik pada anak dapat membantu meningkatkan kesehatan fisik dan mental anak. Selain itu, dapat membantu mencegah obesitas dan penyakit terkait di kemudian hari.
Obesitas sendiri menjadi salah satu ancaman kesehatan yang meningkat, di mana saat ini terdapat 80% remaja yang tidak cukup aktif bergerak secara fisik sehingga diperlukan adanya perubahan dari kebiasaan yang tidak aktif menjadi lebih aktif secara fisik.
Kebiasaan ini perlu dimulai sejak usia awal pertumbuhan demi kesehatan anak di masa depan karena anak usia dini merupakan periode penting bagi perkembangan gaya hidup anak ke depan dan akan membentuk kebiasaan pada masa remaja hingga dewasa.
Dalam waktu 24 jam sehari terdapat berbagai kegiatan atau aktivitas fisik yang dapat Anda lakukan bersama dengan anak, di antaranya membacakan buku cerita atau dongeng, menggambar atau mencoret-coret, bernyanyi, dan bermain teka-teki yang juga baik bagi perkembangan anak.
Lagipula dengan adanya aktivitas fisik yang dilakukan dapat membuat anak Anda lebih mudah tidur karena energi yang dimiliki sudah cukup terkuras. Baca juga: Cara membuat anak cepat tidur
Lalu, apakah Anda sebagai orang tua telah memberikan contoh dan panduan yang tepat bagi anak demi perkembangannya? Berikut ini rekomendasi aktivitas fisik dan jumlah waktu tidur yang disarankan oleh WHO.
Berikut rekomendasi dari WHO:
Bayi dengan usia kurang dari 1 tahun
Aktivitas fisik yang dapat dilakukan bagi bayi dengan usia kurang dari 1 tahun antara lain melalui permainan atraktif yang berbasis di lantai atau membiarkan anak Anda berada dalam posisi tengkurap dan bergerak sekitar 30 menit. Aktivitas ini juga dapat membantu menguatkan otot leher, kepala, dan tangan anak.
Jangan menahan anak lebih dari 1 jam di kereta bayi, kursi tinggi, ataupun dalam gendongan. Selain itu, Anda pun tidak disarankan untuk memberikan gadget pada anak, tetapi sebagai alternatifnya, Anda dapat bercerita dan membacakan buku.
Untuk waktu tidur, bayi dengan usia kurang dari 1 tahun disarankan tidur selama 14-17 jam (0–3 bulan) atau 12–16 jam (4–11 bulan), termasuk tidur siang.
Anak-anak usia 1-2 tahun
Pada anak-anak usia 1-2 tahun setidaknya melakukan berbagai aktivitas fisik baik intesitas sedang maupun tinggi di antaranya berguling, merangkak, tengkurap, dan menggenggam selama 180 menit atau 3 jam yang dapat dibagi sepanjang hari.
Untuk anak usia 1 tahun, penggunaan layar untuk menonton TV atau video serta bermain game komputer tidak dianjurkan. Bagi anak usia 2 tahun, batasi waktu penggunaan layar gadget tidak boleh lebih dari 1 jam.
Untuk waktu tidur, anak usia 1-2 tahun disarankan memiliki waktu tidur selama 11-14 jam, termasuk tidur siang. Selain itu, anak usia 1-2 tahun sudah perlu dibiasakan untuk tidur dan bangun secara teratur.
Anak-anak usia 3-4 tahun
Pada anak-anak usia 3-4 tahun setidaknya perlu melakukan berbagai aktivitas fisik selama 180 menit per hari dan 60 menit di antaranya melakukan aktivitas fisik dengan intesitas sedang maupun tinggi yang dapat dibagi sepanjang hari.
Jika anak sudah bisa berjalan maka Anda dapat mencoba mengajaknya bermain bola dengan mengajarinya melempar, menangkap, dan menendang bola, berlari, ataupun berenang. Pada usia 3-4 tahun pun, penggunaan layar untuk menonton TV atau video serta bermain game komputer disarankan tidak melebihi waktu 1 jam.
Untuk waktu tidur, anak usia 3-4 tahun disarankan memiliki waktu tidur selama 10-13 jam, termasuk tidur siang. Selain itu, anak usia 3-4 tahun sudah perlu dibiasakan untuk tidur dan bangun secara teratur.
Manfaat aktivitas fisik bagi perkembangan anak
Berikut ini beberapa manfaat kegiatan fisik untuk anak-anak adalah:
- Mengembangkan jaringan tulang, otot, dan sendi yang sehat
- Mengembangkan sistem kardiovaskular yang sehat, baik jantung maupun paru-paru
- Mengembangkan sistem kesadaran, termasuk sistem koordinasi dan kontrol gerakan
- Menjaga berat badan yang ideal
Selain manfaat di atas, aktivitas fisik juga dikaitkan dengan manfaat psikologis pada perkembanga anak dengan meningkatkan kontrol mereka terhadap gejala kecemasan dan depresi. Demikian pula, partisipasi dalam kegiatan fisik dapat membantu dalam pengembangan sosial anak dengan memberikan peluang untuk ekspresi diri, membangun kepercayaan diri, interaksi sosial dan integrasi dengan orang lain.
Selain mengikuti panduan dari WHO, untuk memperingati Hari Anak Nasional yang diperingati setiap tanggal 23 Juli, kebiasaan sehat ini juga dapat membuat anak menjadi lebih mudah menerapkan pola perilaku sehat lainnya, seperti menghindari penggunaan tembakau (rokok), alkohol, dan narkoba, serta diperkirakan aktivitas fisik tersebut dapat menunjang peningkatan prestasi dan kinerja akademik yang lebih tinggi di sekolah.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.