Ini adalah review terhadap obat dengan merk Alchlor. Di bagian akhir review ini juga disertakan tautan untuk mengetahui merk obat-obat lain dengan kandungan yang sama dengan Alchlor.
Mengenai Alchlor
Golongan
obat keras
Kemasan
dos 240 kapsul; 60 ml syrup
Kandungan
Kloramfenikol 250 mg/kapsul; 125 mg/5 ml syrup
Manfaat alchlor
Alchlor (chloramphenicol) digunakan untuk demam tifus, paratifus, infeksi Salmonella sp sp, H.influenzae, terutama infeksi meningeal, Rickettsia, Lympogranulloma psitatacosis, bakteri gram negatif penyebab bakteria meningitis, infeksi kuman yang resisten terhadap antibiotik lain, tidak untuk hepatobilier dan gonorrhoea. Digunakan juga sebagai terapi kolera dengan merusak vibrio (kuman penyebab kolera) dan mengurangi diare.
Efek Samping alchlor
Efek samping yang paling serius dari alchlor (chloramphenicol) adalah anemia aplastik, meskipun jarang tetapi secara umum sangat fatal bila terjadi. Alchlor (chloramphenicol) juga menyebabkan tertekannya sumsum tulang belakang selama pemakaian, dan bisa menyebabkan leukemia (kanker darah atau kanker sumsum tulang) pada pemakaian dalam jangka waktu lama. Pemberian secara Intravena bisa menyebabkan sindrom abu-abu pada bayi baru dilahirkan ataupun bayi prematur. Efek lain alchlor (kloramfenikol) adalah hipersensitivitas, ruam,urtikaria, mual, muntah, diare, sakit kepala dan super infeksi.
Dosis alchlor
Alchlor (kloramfenikol) diberikan dengan dosis : dewasa, anak dan bayi> 2 minggu : 50 mg/kg BB/hari dalam 3-4 dosis; bayi dibawah 2 minggu : 25 mg/kg BB/hari dalam 4-6 dosis; bayi prematur: 25 mg/kg BB/hari dalam2 dosis
Interaksi obat
Alchlor (kloramfenikol) berinteraksi dengan obat-obat seperti : dikumarol, fenitoin,tolbutamid,fenobarbital, warfarin, obat golongan benzodiazepine, zidovudine.
Kontraindikasi
Alchlor (chloramphenicol) dikontraindikasikan terhadap pasien yang hipersensitf terhadap alchlor (chloramphenicol) dan derivatnya. Sebaiknya tidak diberikan kepada pasien dengan gangguan fungsi ginjal dan hati. Jangan menggunakan alchlor (chloramphenicol) untuk pengobatan influenza, batuk pilek dan faringitis.
Perhatian
Alchlor (kloramfenikol) terdeteksi ikut keluar bersama ASI, sehingga jika memungkinkan pemakaian alchlor (kloramfenikol) selama menyusui sebaiknya dihindari. Hati-hati memberikan alchlor (chloramphenicol) kepada wanita hamil, pasien dengan fungsi ginjal yang buruk, neonatus, dan bayi prematur. Pemakaian dengan jangka waktu lama perlu dilakukan pemeriksaan hematologik berkala. Hati-hati terhadap kemungkinan super infeksi dengan jamur dan bakteri.
Toleransi terhadap kehamilan
Studi pada reproduksi hewan telah menunjukkan kloramfenikol memberikan efek buruk pada janin. Tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada manusia, namun jika potensi manfaat penggunaan obat lebih tinggi pemberian pada ibu hamil dapat diberikan meski terdapat potensi resiko