Jika Anda mengalami gejala seperti gatal-gatal, timbul ruam pada kulit, sakit perut, hidung tersumbat atau bahkan tidak bisa bernapas setelah makan sereal, roti, mie atau pasta, Anda mungkin memiliki alergi gandum, suatu kondisi yang mempengaruhi jutaan orang Amerika.
Di Indonesia sendiri gandum termasuk ke dalam alergen yang sering menyebabkan alergi bersamaan dengan makanan laut, susu dan kacang-kacangan.
Alergi gandum paling sering terjadi pada anak-anak usia tiga tahun. Gejala reaksi alergi gandum dapat berkisar dari ringan, seperti gatal-gatal, hingga berat, seperti anafilaksis (syok). Reaksi alergi tidak dapat diprediksi, dan bahkan jumlah gandum yang sangat kecil dapat menyebabkan gejala alergi.
Apa itu Alergi Gandum?
Alergi gandum terjadi ketika sistem kekebalan tubuh Anda memiliki reaksi abnormal terhadap salah satu protein yang terkandung di dalam gandum. Ketika seseorang dengan alergi gandum bersentuhan dengan gandum, tubuh mereka menganggap gandum sebagai ancaman.
Tubuh mengirimkan antibodi untuk menyerangnya. Respons imun ini dapat menyebabkan banyak gejala, beberapa di antaranya berpotensi mengancam jiwa.
Gandum mengandung beberapa protein berbeda yang memiliki efek yang berpotensi menimbulkan alergi. Contohnya kandungan albumin dalam gandum dan globulin.
Menurut pengetahuan saat ini, reaksi alergi gandum primer dipicu ketika alergen bersentuhan dengan mukosa usus. Oleh karena itu anak-anak paling sering mengalami alergi gandum melalui makanan yang dikonsumsinya.
Selain dari makanan, alergi juga bisa dipicu saat seseorang bernapas dan menghirup partikel tepung gandum. Kondisi ini paling sering terjadi pada pegawai pabrik roti gandum. Asma akibat tepung gandum adalah salah satu penyakit pernapasan pada tempat kerja yang paling umum terjadi terutama pada pekerja toko roti.
Orang-orang dengan alergi ini menderita rinitis alergi dan / atau gejala asma tetapi biasanya dapat mentolerir gandum dalam makanan. Kondisi ini juga dapat dipicu oleh debu dari bahan kue lainnya, seperti rye atau kedelai.
Meskipun alergi gandum sulit dibedakan dengan penyakit celiac, keduanya adalah kondisi terpisah yang didiagnosis secara berbeda dan memiliki gejala yang berbeda. Penyakit celiac menyebabkan respons imun abnormal terhadap gluten, yang merupakan salah satu protein yang ditemukan dalam gandum.
Penyakit celiac mungkin tidak menyebabkan gejala langsung, tetapi menyebabkan kerusakan jangka panjang pada usus seseorang. Kondisi lain yang disebut sensitivitas gluten non-celiac menyebabkan masalah pencernaan pada orang yang tidak memiliki penyakit celiac atau alergi gandum.
Gejala apa saja yang dapat ditimbulkan dari alergi gandum?
Alergi gandum dapat menyebabkan reaksi ringan atau berat di berbagai organ. Jika saluran pencernaan terpengaruh maka sakit perut, muntah atau diare dapat terjadi. Mukosa (lapisan permukaan) di dalam rongga mulut dan tenggorokan bisa mulai membengkak beberapa menit hingga beberapa jam setelah terpapar.
Kulit juga dapat memperlihatkan reaksi alergi. Selain menyebabkan gatal-gatal, alergi gandum juga bisa memicu atau memperburuk eksim. Selain itu, saluran udara juga dapat terpengaruh, dengan reaksi mulai dari rinitis alergi hingga gejala asma.
Reaksi yang parah juga dapat terjadi, termasuk syok anafilaktik disertai kesulitan bernapas dan kegagalan sirkulasi.
Bagaimana cara mengetahui bahwa Anda menderita alergi gandum?
Langkah pertama seorang dokter dalam mendiagnosis apakah Anda memiliki alergi terhadap gandum, adalah menanyakan hubungan antara pola munculnya gejala dan kebiasaan makan Anda. Beberapa pasien disarankan untuk mencatat makanan apa saja yang dikonsumsi sebelum munculnya gejala alergi.
Jika dicurigai adanya alergi, tes kulit dan / atau tes darah dilakukan untuk memastikannya. Tes-tes ini mengungkapkan disposisi alergi terhadap zat-zat tertentu tetapi tidak memberikan bukti adanya alergi yang sebenarnya. Untuk alasan ini, prosedur diagnostik tambahan, seperti tes provokasi dapat dilakukan untuk memastikan.
Tes tersebut dilakukan dengan memberikan sejumlah kecil protein gandum di bawah pengawasan medis. Hasilnya mengkonfirmasi apakah gandum memicu reaksi alergi atau tidak.
Jika Dokter mencurigai Anda menderita alergi gandum, maka tes darah akan dilakukan untuk mengetahui keberadaan antibodi terhadap omega-5 gliadin, alergen utama yang terlibat pada alergi gandum.
Apa yang dapat Anda lakukan untuk menghindari terjadinya reaksi alergi?
Gejala alergi gandum dapat dihindari sepenuhnya dengan menjalani gaya hidup bebas gandum. Selalu baca label makanan dan ajukan pertanyaan tentang kandungan bahan makanan sebelum makan makanan yang tidak Anda siapkan sendiri.
Gandum adalah produk biji-bijian yang paling umum. Anda masih bisa makan berbagai macam makanan, tetapi Anda harus mencari alternatif karbohidrat selain gandum. Carilah biji-bijian lain seperti bayam, barley, jagung, oat, quinoa, beras, rye, dan tapioka.
Anda dapat menggunakan tepung yang tidak mengandung gandum untuk membuat kue atau makanan lain yang terbuat dari gandum. Bereksperimenlah dengan campuran berbeda untuk menciptakan suatu makanan yang akan memberi Anda tekstur yang Anda inginkan.
Dokter saya mau share soal anak saya, anak saya tuh kalau makan telur mukanya langsung merah ky yg alergi…bagaimana ya dok spy anak saya tidak alergi sama telur dan makanan lainnya? Satu lagi dok, sebenarnya apa yg menyebabkan tubuh alergi terhadap sesuatu (makanan, cuaca, dsb)? tks mohon penjela...