Alfalfa ( medicago sativa ) merupakan sejenis tanaman herbal yang dapat digunakan untuk menangani asma, arthritis, diabetes, diuresis, kolesterol tinggi, indigestion, dan thrombocytopic purpura secara alami.
Sebagai tumbuhan dengan banyak kandungan vitamin dan mineral, Alfalfa dapat menjadi solusi untuk beberapa masalah kesehatan Anda. Vitamin A, C, E, dan K, didampingi dengan mineral seperti kalsium, potassium, fosfor, dan besi juga dimiliki oleh tanaman herbal ini.
Tanaman herbal ini bekerja secara natural dalam meluruhkan lemak didalam tubuh Anda, khususnya kolesterol dan triglyscerides sembari mengurangi penyerapan kolesterol dalam tubuh.
Manfaat penggunaan Alfalfa
Mengkonsumi Alfalfa sebagai sarana pengobatan alternatif tentunya memiliki manfaat bagi tubuh Anda. Tanaman ini dikenali karena banyaknya vitamin dan mineral yang dapat diperoleh dari tubuh, seperti vitamin A, C, E, dan K, serta kandungan kalsium, potassium, fosfor, dan besinya.
Mengingat banyaknya kandungan gizi Alfalfa, tanaman ini juga memiliki manfaat lain seperti menangani :
- Masalah ginjal
- Permasalahan saluran kencing dan prostat
- Menopause
- Asthma
- Arthritis
- Rheumatoid arthritis
- Osteoporosis
- Diabetes
- Indigestion
- Thrombocytopenic purpura
Mengkonsumsi Alfalfa juga dipercaya sebagai solusi natural bagi Anda yang memiliki permasalahan ginjal, saluran kencing, prostat, dan kolesterol yang merujuk pada penambahan berat badan Anda.
Dosis penggunaan Alfalfa
Dalam menentukan dosis yang paling tepat bagi penggunaan Alfalfa, diperlukan pertimbangan dari beberapa faktor seperti umur, kesehatan, dan kondisi lain yang dimiliki oleh tubuh Anda.
Dosis yang dapat kami rekomendasikan sebagai panduan umum mengkonsumsi herbal ini ialah :
- 2 tablet ( 1 gram per tablet ) Cholestaid® diminum sebanyak 3x sehari selama 2 bulan yang dilanjutkan dengan pengurangan dosis menjadi 1 tablet sebanyak 3x setiap harinya.
- Untuk menyeduh Alfalfa yang sudah dikeringkan, direkomendasikan untuk menggunakan 5 - 10 gram Alfalfa sebanyak 3x sehari
- Untuk Anda yang mengidap hyperlipidemia, dosis yang direkomendasikan ialah 40 gram biji tanaman ini yang sudah dipanaskan, dimakan 3x sehari bersamaan dengan makanan.
Perlu diingat bahwa penggunaan obat herbal belum tentu aman. Oleh karena itu mintalah saran dari dokter maupun perawat disekitar Anda sebagai panduan profesional dalam mengkonsumsi herbal ini.
Hindari penggunaan Alfalfa kepada ibu hamil dan juga ibu yang sedang dalam tahap menyusui buah hatinya karena disinyalir berbahaya kepada mereka. Untuk anak-anak belum ada penelitian lebih lanjut mengenai efeknya seacra lebih lanjut kepada mereka.
Jika Anda menemukan herbal ini dalam bentuk suplemen, pastikan untuk membaca panduan dalam mengkonsumsinya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Efek samping penggunaan Alfalfa
Alfalfa jika digunakan secara tepat dan melalui pengawasan medis yang benar tentu saja akan memberi efek baik bagi tubuh Anda. Meskipun begitu, tetap ada efek samping yang dapat terjadi akibat satu alasan atau lain.
Beberapa efek samping yang biasa timbul akibat pengkonsumsian Alfalfa meliputi :
- Sensitif terhadap sinar matahari
- Penurunan level gula darah
- Hypoglycemia pada pasien yang mengidap diabetes
- Kekurangan sel darah merah, sel darah putih, dan platelet dalam tubuh
Pengkonsumsian Alfalfa yang berlebihan juga dikaitkan dengan munculnya penyakit lupus dan pancytopenia pada tubuh.
Perhatian dan peringatan
Perlu Anda ingat kembali bahwa penggunaan herbal ini tanpa pengawasan profesional dapat membawa efek buruk terhadap kondisi tubuh Anda. Oleh karena itu, carilah ahli maupun profesionnal sebagai pembimbing dalam pengkonsumsian herbal ini.
Pasien yang memiliki kondisi hormon yang sensitif seperti kanker payudara, kanker ovarium, kanker uterine, endometriosis, atau uterine fibroids untuk menghindari pengkonsumsian produk dari tanaman ini.
Sangat disarankan bagi Anda yang menderita penyakit dengan kelainan autoimun seperti lupus, sclerosis, dan rheumatoid arthritis untuk menghindari pengkonsumsian herbal ini.
Gunakan produk-produk yang mengandung Alfalfa secara bijak, dan pertimbangkanlah efek samping yang dapat terjadi.
Alfalfa memiliki interaksi terhadap obat-obatan seperti berikut :
- Anamu
- Chlorpromazine
- Danshen
- Devil’s claw
- Mestranol
- Obat-obatan yang mengandung immunosuppresant
- Obat-obatan dengan maksud kontrasepsi
- Panax ginseng
- Siberian ginseng
- Fenugreek
- Guar gum
- Aktivitas vitamin E
Hindari pengkonsumsian Alfalfa jika Anda akan menjalani operasi, karena dapat memicu adanya pendarahan.
Disinyalir bagian diatas tanah dari tanaman ini lebih aman daripada bebijiannya.
Serta setelah penggunaan dari herbal Alfalfa, jika terjadi perburukan kondisi dari penyakit yang Anda alami. Segera konsultasikan kembali dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang lebih lanjut. Semoga bermanfaat.