Alkalosis respiratorik terjadi ketika kadar karbon dioksida dan oksigen dalam darah tidak seimbang.
Tubuh membutuhkan oksigen untuk berfungsi dengan baik. Saat Anda menarik napas, Anda akan memasukkan oksigen ke dalam paru-paru. Dan saat Anda mengeluarkan napas, Anda akan melepaskan karbon dioksida keluar dari tubuh. Biasanya, sistem pernapasan akan menjaga keseimbangan kedua gas ini.
Alkalosis respiratorik terjadi ketika Anda bernafas terlalu cepat atau terlalu dalam dan membuat kadar karbon dioksida turun terlalu rendah. Karbon dioksida umumnya bersifat asam. Sebagai akibat dari kehilangan karbon dioksida ini, pH tubuh menjadi lebih basa, kebalikan dari asam.
Ketika darah menjadi terlalu asam, asidosis respiratorik dapat terjadi.
Penyebab Alkalosis Respiratorik
Hiperventilasi biasanya merupakan penyebab dari alkalosis respiratorik. Hiperventilasi juga dikenal sebagai overbreathing. Seseorang yang hiperventilasi biasanya bernafas dengan sangat dalam atau cepat.
Penyebab Hiperventilasi
Serangan panik dan cemas adalah penyebab paling sering dari hiperventilasi. Namun, keadaan tersebut bukanlah satu-satunya penyebab. Terdapat penyebab lain yang mungkin termasuk:
- Serangan jantung
- Rasa nyeri
- Penggunaan obat-obatan
- Asma
- Demam
- Penyakit paru obstruktif kronik
- Infeksi
- Emboli paru
- Kehamilan
Jika Anda mengalami hiperventilasi (terutama untuk pertama kalinya). Segera konsultasikan kondisi tersebut ke dokter.
Tanda dan gejala Alkalosis Respiratorik
Hiperventilasi merupakan tanda bahwa alkalosis respiratorik sedang berkembang. Namun, kadar karbon dioksida yang rendah dalam darah juga memiliki sejumlah efek terhadap tubuh, termasuk:
- Pusing
- Kembung
- Mati rasa atau kejang otot di tangan dan kaki
- Ketidaknyamanan di daerah dada
- Kebingungan
- Mulut kering
- Kesemutan
- Palpitasi jantung
- Merasa sesak nafas
Cara Mencegah Alkalosis Respiratorik
Pencegahan terjadinya alkalosis respiratorik yaitu dengan cara mengatasi penyebab hiperventilasi. Penyebab yang paling sering adalah psikologis termasuk stress, panik, dan gelisah. Anda dapat menyesuaikan diri dan belajar mengendalikan penyebab-penyebab tersebut.
Melakukan terapi fisik dengan seorang terapis juga dapat membantu mencegah terjadinya alkalosis respiratorik. Begitu juga dengan latihan pernapasan, meditasi, dan olahraga secara teratur. Obat-obatan mungkin diperlukan dalam beberapa kasus.
Strategi koping yang baik untuk jenis masalah ini sangat penting. Strategi ini dapat membantu menurunkan risiko hiperventilasi dan alkalosis pernapasan yang dihasilkan.
Cara menangani Alkalosis Respiratorik
Diagnosa
Seorang dokter dapat mendiagnosis alkalosis pernapasan dengan menggunakan tes darah yang disebut tes gas darah arteri. Dokter akan mengambil sampel darah dari arteri, dan memasukkannya ke dalam mesin khusus yang kemudian akan membaca hasil kandungan asam-basa di dalam darah.
Seseorang dengan alkalosis respiratorik akan memiliki pH lebih tinggi dari 7,45 dan tingkat karbon dioksida arteri yang lebih rendah karena hilangnya karbon dioksida yang berlebih.
Pengobatan
Dokter akan merekomendasikan pengobatan untuk alkalosis respiratorik berdasarkan apa yang menyebabkan penyakit yang mendasarinya.
Jika penyebabnya terkait dengan pengaturan ventilator, seperti bernafas yang terlalu cepat, memiliki pengaturan oksigen tambahan yang terlalu tinggi, atau memasukkan volume yang terlalu besar dalam setiap napas, maka dokter dapat memodifikasi pengaturan ventilator sehingga orang tersebut dapat bernapas lebih sesuai.
Hal ini dapat membantu memperbaiki alkalosis respiratorik dengan cepat.
Pengobatan lain yang dapat dilakukan termasuk:
- pemberian obat pereda nyeri opioid atau obat anti-kecemasan untuk mengurangi hiperventilasi
- menyediakan oksigen untuk membantu menjaga seseorang dari hiperventilasi
- memperbaiki kelainan irama jantung dengan menggunakan obat-obatan atau kardioversi arus searah, yang menghasilkan sengatan listrik untuk mengatur ulang irama jantung
Karena alkalosis respiratorik biasanya tidak dapat mengancam jiwa dan tubuh akan bekerja untuk memperbaiki ketidakseimbangan tersebut, seorang dokter mungkin tidak akan mengatur meningkatan pH yang lebih tinggi dari normal secara agresif.
Sebaliknya, dokter hanya akan mengobati kondisi yang mendasarinya untuk membantu pH seseorang mencapai nilai yang normal.
Proses pemulihan alkalosis respiratorik akan tergantung pada penyebabnya. Jika Anda mengalami alkalosis respiratorik karena suatu kondisi seperti kecemasan, kondisi tersebut biasanya dapat sembuh sepenuhnya. Gejalanya dapat segera hilang segera setelah kadar karbon dioksida dalam darah kembali normal.
Dalam kasus lain, alkalosis respiratorik mungkin merupakan suatu kegawatdaruratan medis, maka prognosisnya akan tergantung pada tingkat keparahan penyebab yang mendasarinya.