Ada 2 tipe diabetes melitus, yakni tipe 1 dimana tubuh tidak dapat memproduksi hormon yang bertugas untuk mengurangi kadar gula darah dalam tubuh yang dikenal dengan nama hormon insulin dan tipe 2 yang mana tubuh dapat memproduksi hormon insulin, tetapi kelenjar penghasil hormon yang disebut pankreas, mengalami disfungi karena tingginya kadar gula seseorang akibat gaya hidup yang kurang sehat.
Gaya hidup seseorang yang terus menerus mengkonsumsi makanan makanan yang tinggi gula dapat merusak kelenjar pankreas, sehingga selain tubuh tidak lagi bisa menghasilkan hormon insulin tubuh tidak “peka” terhadap hormon insulin.
Oleh karena itu, pengobatan ke2 tipe diabetes melitus ini agak berbeda. Pengobatan diabetes tipe 1 dapat dilakukan dengan memberikan suntikan hormon insulin. Sedangkan untuk diabetes tipe 2, pengobatannya adalah dengan mengurangi kadar gula dalam darah.
Pada diabetes tipe 2 sebenarnya pengobatannya dapat dilakukan hanya dengan merubah pola hidup menjadi lebih sehat. Tetapi hal tersebut sangat sulit dilakukan, oleh karena itu pengobatan pada diabetes tipe 2 sangat beragam.
Ada 8 organ yang menjadi target sasaran dalam pengobatan diabetes melitus tipe 2, salah satunya tentu saja adalah organ pankreas itu sendiri. Obat Alogliptin adalah obat yang dapat merangsang pankreas untuk memproduksi hormon insulin.
Sehingga obat ini membantu menurunkan kadar gula darah. Untuk lebih jelasnya mengenai informasi obat ini, mari disimak artikel ini lebih lanjut.
Mengenai Alogliptin
Golongan:
Obat resep
Kemasan:
Tablet
Kandungan:
Obat antidiabetes
Dosis obat Alogliptin
Penggunaan Alogliptin tergantung dari resep dokter. Dokter akan menyesuaikan berapa dosisnya dan lamanya Anda meminum obat ini tergantung pada kondisi kesehatan Anda dan kondisi diabetes melitus yang Anda derita. Yang perlu Anda ketahui adalah obat ini biasanya digunakan bersamaan dengan obat antidiabetes lainnya dalam mengontrol kadar gula darah.
Bentuk sediaan oral (tablet):
Dosis umum yang biasa diberikan untuk mengobati diabetes tipe 2:
- Orang dewasa — Pada awalnya, satu tablet (baik alogliptin 12,5 miligram [mg] plus metformin 500 mg atau alogliptin 12,5 mg plus metformin 1000 mg) dua kali sehari. Dokter Anda dapat menyesuaikan dosis Anda sesuai kebutuhan. Namun, dosisnya biasanya tidak lebih dari alogliptin 25 mg plus metformin 2000 mg per hari.
- Anak-anak — Penggunaan dan dosis harus ditentukan oleh dokter Anda.
Jika Anda lupa untuk minum obat, segera minum sesaat setelah Anda ingat. Namun, jika sudah hampir waktunya untuk dosis berikutnya, lewati dosis yang terlewat dan kembali ke jadwal pemberian dosis rutin Anda. Jangan minum obat dengan dosis ganda.
Apa saja efek samping yang ditimbulkan dari penggunaan obat Alogliptin
Sebelum berbicara mengenai efek samping, ada 2 hal utama yang perlu Anda ingat sebelum memulai mengkonsumsi obat ini. Yang pertama Anda harus menggunakan obat ini sesuai dengan resep dokter. Yang kedua Anda tidak dapat mengharapkan obat ini dapat bekerja sebagaimana mestinya jika tidak dibantu dengan pola makan yang baik.
Dalam kondisi tertentu, mengkonsumsi obat penurun gula darah dapat menyebabkan suatu kondisi yang disebut asidosis laktat. Gejala-gejala asidosis laktat sangat parah dan muncul secara tiba-tiba.
Gejala asidosis laktat termasuk ketidaknyamanan perut, penurunan nafsu makan, diare, napas pendek, perasaan tidak nyaman, nyeri otot atau kram, dan kantuk yang tidak biasa, kelelahan, atau kelemahan atau bahkan pingsan dan menurunnya kesadaran. Jika gejala asidosis laktik terjadi, Anda harus segera mendapatkan bantuan medis ke rumah sakit.
Pankreatitis (pembengkakan dan peradangan pankreas) dapat terjadi saat Anda menggunakan obat ini. Segera periksakan ke dokter Anda segera jika Anda mengalami sakit perut mendadak dan berat, menggigil, sembelit, mual, muntah, kehilangan nafsu makan, demam, atau kepala terasa pusing.
Jika Anda merasa berat badan Anda naik secara cepat, sering mengalami sesak nafas, nyeri dada, kelelahan atau mengalami kelemahan ekstrim, pernapasan tidak teratur, denyut jantung tidak teratur, atau mengalami pembengkakan pada tangan, pergelangan tangan, pergelangan kaki, atau kaki, segera periksa dengan dokter Anda. Kondisi ini mungkin merupakan suatu gejala Anda mengalami gangguan jantung.
Obat ini dapat menyebabkan reaksi alergi yang serius, termasuk anafilaksis, angioedema, atau kondisi kulit tertentu (misalnya, sindrom Stevens-Johnson). Reaksi-reaksi ini dapat mengancam jiwa dan membutuhkan pertolongan medis segera.
Hubungi dokter Anda segera jika Anda memiliki ruam, gatal, melepuh, terkelupas, demam atau kedinginan, kesulitan bernapas atau menelan, atau pembengkakan tangan, wajah, mulut, atau tenggorokan saat Anda menggunakan ini obat.
Obat ini juga dapat menyebabkan gangguan pada fungsi hati, Segera periksa ke dokter Anda segera jika Anda mengalami rasa sakit di perut bagian atas, feses yang berwarna abu abu, urin gelap, kehilangan nafsu makan, mual, muntah, atau mata atau kulit kuning.
Minum obat ini setelah makan, karena menggunakan obat penurun gula darah sebelum makan dapat menyebabkan kadar gula darah yang terlalu rendah. Gejala gula darah rendah termasuk kecemasan, perubahan perilaku mirip seperti seseorang yang mabuk, penglihatan kabur, keringat dingin, kebingungan, dingin, kulit pucat, kesulitan berpikir, mengantuk, rasa lapar berlebihan, detak jantung cepat, sakit kepala yang berlanjut, mual, kegugupan, mimpi buruk , tidur gelisah, gemetar, bicara cadel, atau kelelahan atau kelemahan yang tidak biasa. Atau pada kondisi yang ekstrim dapat menyebakan gangguan kesadaran dan pingsan.
Obat ini dapat menyebabkan nyeri sendi yang parah. Hubungi dokter Anda segera jika Anda mengalami nyeri sendi yang parah saat menggunakan obat ini.
Gunakan obat ini sesuai dengan petunjuk dokter,dan konsultasikan semua masalah kesehatan Anda dengan dokter Anda. Obat ini dapat berinteraksi dengan penyakit Anda dan pengobatan Anda yang lain, oleh karena itu jangan menggunakan obat ini sembarangan.
Penggunaan Alogliptin pada wanita hamil
Alogliptin termasuk ke dalam obat-obatan kategori B, dimana penelitian pada hewan menunjukan hasil yang aman. Tetapi belum ada penelitan pada manusia yang membuktikan bahwa obat ini 100% aman dikonsumsi oleh ibu hamil dan janinnya. Jika Anda hamil, Anda harus berkonsultasi dengan dokter untuk memilih pengobatan diabetes Anda.
Interaksi Obat
Obat ini dapat berinteraksi dengan obat-obatan lainnya, termasuk:
- Sulfonilurea
- Insulin
- Thiazolidinedione