Altran adalah merek dagang asam mefenamat dan merupakan derivat asam antranilat (atau fenamate) yang termasuk dalam nonsteroidal anti-inflammatory drug (NSAID). Kandungan asam mefenamat (mefenamic acid) bekerja dengan cara menghambat kerja enzim siklooksigenase (COX). Enzim ini berfungsi untuk membantu pembentukan prostaglandin saat terjadinya luka dan menyebabkan rasa sakit dan peradangan. Dengan menghalangi kerja enzim COX, prostaglandin lebih sedikit diproduksi, yang berarti rasa sakit dan peradangan akan mereda.
Mengenai Altran
Golongan
Obat keras
Kemasan
- Dos 10x10 kapsul 250 mg
- 10x10 kaplet salut selaput 500 mg
Kandungan
- Asam mefenamat (mefenamic acid) 250 mg/kapsul
- Asam mefenamat 500 mg/kaplet
Manfaat Altran
- Kegunaan Altran adalah untuk mengobati nyeri ringan sampai sedang pada sakit gigi dan setelah cabut gigi, sakit kepala, sakit telinga, nyeri otot, nyeri sendi, demam, nyeri setelah operasi, termasuk nyeri haid. Obat ini kadang - kadang digunakan untuk mencegah migrain berkaitan dengan menstruasi (pengobatan dalam jangka pendek, tidak lebih dari 7 hari)
- Ada bukti yang mendukung penggunaan Altran untuk perimenstrual migraine headache prophylaxis, pengobatan dimulai 2 hari sebelum timbulnya menstruasi dilanjutkan selama terjadinya menstruasi.
- Asam mefenamat juga dapat digunakan untuk menghilangkan rasa sakit yang pada penyakit asam urat
Efek samping Altran
- Efek samping Altran yang relatif ringan seperti sakit kepala, gugup, dan muntah;
- Efek samping yang serius dapat berupa diare, hematemesis (muntah darah), hematuria (darah dalam urin), penglihatan kabur, ruam kulit, gatal dan bengkak, sakit tenggorokan dan demam;
- Label kemasan Altran yang beredar di Amerika Serikat diperbarui pada 2008. Perubahan tersebut mencakup peringatan akan risiko Altran pada kehamilan;
- NSAID, termasuk Altran, dapat meningkatkan risiko infark miokardial dan stroke yang bisa berakibat fatal. Risiko ini dapat meningkat jika obat digunakan dalam jangka waktu lama;
- NSAID, termasuk Altran, menyebabkan gangguan pada saluran gastrointestinal misalnya : perdarahan, ulserasi, dan perforasi lambung atau usus yang bisa berakibat fatal. Meski digunakan bersama makanan, risiko efek samping tersebut tidak akan berkurang jika dikonsumsi dalam dosis tinggi untuk waktu lama, tidak akan mengurangi efek samping ini, terlebih oleh para perokok aktif dan peminum alkohol.
- Gangguan berat pada organ hati, seperti penyakit kuning dan hepatitis, juga dilaporkan terjadi akibat pemakaian NSAID, termasuk Altran. Pemakaian Altran harus dihentikan jika tes hati yang abnormal menetap atau memburuk, gejala yang konsisten dengan penyakit hati klinis terjadi, atau manifestasi sistemik terjadi (misalnya : eosinofilia, ruam, dan lain - lain).
- Anemia juga dilaporkan terjadi pada pasien yang menggunakan NSAID, termasuk Altran. Pasien pada pengobatan jangka panjang, kadar hemoglobin dan hematokrit harus diperiksa jika mereka menunjukkan tanda-tanda gejala anemia.
- Reaksi dermatologis seperti dermatitis eksfoliatif, sindrom Stevens-Johnson, dan nekrolisis epidermal toksik, yang dapat berakibat fatal, dapat terjadi selama pemakaian NSAID termasuk Altran. Pengobatan harus dihentikan jika tanda-tanda, seperti ruam atau hipersensitivitas, muncul.
Dosis Altran
Altran diberikan dengan dosis :
- Dosis lazim dewasa untuk nyeri: 500 mg secara oral selanjutnya 250 mg setiap 6 jam sesuai kebutuhan, tidak melebihi 7 hari;
- Dosis lazim dewasa untuk dismenore: 500 mg secara oral selanjutnya 250 mg setiap 6 jam dimulai saat timbulnya menstruasi;
- Dosis lazim usia 14-18 tahun: 500 mg secara oral diikuti oleh 250 mg setiap 6 jam sesuai kebutuhan, tidak melebihi 7 hari;
- Penyesuaian dosis: dosis yang lebih rendah harus dipertimbangkan pada orang tua, ibu hamil, menyusui.
Interaksi Altran
- Antikoagulan (misalnya, warfarin), aspirin, kortikosteroid (misalnya prednisone), heparin, atau selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI) (misalnya, fluoxetine) karena obat - obat ini meningkatkan resiko perdarahan lambung
- Magnesium hidroksida (misalnya, antasida) atau probenesid karena obat - obat ini meningkatkan efek samping Altran
- Siklosporin, lithium, methotrexate, kuinolon (misalnya, ciprofloxacin), atau sulfonilurea (misalnya, glipizide) karena efek samping obat - obat ini meningkat jika diberikan bersamaan dengan Altran
- Angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor (misalnya, enalapril) atau diuretik (misalnya, furosemide, hydrochlorothiazide) karena efektivitas obat - obat ini menurun jika diberikan bersama Altran
Perhatian
- Altran sebaiknya dikonsumsi setelah atau saat makan;
- Jangan menggunakan Altran pada pasien yang memiliki fungsi hati dan ginjal yang buruk, sedang atau pernah memiliki sakit jantung;
- Jika pasien menderita hipertensi, tekanan darah harus dipantau selama pengobatan;
- Karena NSAID dapat menyebabkan retensi cairan dan edema, perhatian harus diberikan pada pasien dengan gagal jantung atau yang sudah pernah mengalami retensi cairan;
- Pasien harus cukup terhidrasi (cukup cairan) sebelum menggunakan Altran;
- Altran dapat menyebabkan pusing atau kantuk, dan akan lebih buruk jika pasien mengonsumsi alkohol. Jangan mengemudi atau menyalakan mesin selama pemakaian obat ini;
- Keamanan dan kemanjuran pada anak-anak usia di bawah 14 tahun belum diketahui;
- Penggunaan pada pasien lanjut usia harus lebih hati-hati karena mereka lebih sensitif terhadap efek obat ini, terutama perdarahan perut dan masalah ginjal;
- Altran ditemukan dalam ASI. Jangan menyusui saat menggunakan obat ini;
- Jangan menggunakan Altran untuk pasien yang memiliki riwayat alergi terhadap Altran, aspirin atau NSAID lainnya (misalnya, ibuprofen, celecoxib);
- Pasien yang akan atau telah menjalani operasi by-pass jantung sebaiknya jangan menggunakan Altran;
- Obat ini juga dikontraindikasikan untuk pasien yang memiliki masalah ginjal, hati, pasien yang menderita asma, urtikaria, atau radang/tukak pada lambung atau usus;
- Pasien yang sedang hamil terutama di 3 bulan terakhir, sebaiknya tidak menggunakan Altran.
Toleransi terhadap kehamilan
Badan Pengawas Makanan dan Obat-obatan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Asam mefenamat (mefenamic acid) kedalam kategori C dengan penjelasan sebagai berikut:
Penelitian pada reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada manusia. Jika potensi keuntungan dapat dijamin, penggunaan obat pada ibu hamil dapat dilakukan meski potensi risiko sangat besar.
Hasil studi pada hewan tidak selalu bisa dijadikan ukuran aman atau tidaknya penggunaan obat pada manusia. Karena penelitian secara klinis yang terkendali dengan baik belum dilakukan, penggunaan obat-obat yang mengandung asam mefenamat untuk ibu hamil harus dikonsultasikan dengan dokter. Toleransi kehamilan akan memasuki KATEGORI D saat trimester ketiga kehamilan atau menjelang persalinan.