Aluminium hydroxide, Al(OH)3 adalah senyawa anorganik yang digunakan sebagai antasida. Antasida digunakan untuk menetralkan atau mengikat asam lambung. Senyawa ini bereaksi dengan asam berlebih di dalam lambung sehingga bisa meringankan gejala luka lambung, mulas, maag, atau gangguan saluran cerna lainnya.
Senyawa ini juga bisa digunakan sebagai tambahan dalam beberapa vaksin, misalnya vaksin anthrax. Karena kemampuan untuk menyerap protein dengan baik, senyawa ini mampu menstabilkan vaksin dengan cara mencegah protein vaksin mengalami pengendapan atau menempel di dinding kemasan selama penyimpanan.
Efek samping Aluminium hydroxide adalah konstipasi. Untuk mengatasi hal ini biasanya dikombinasikan dengan Magnesium hydroxide atau Magnesium carbonate yang memiliki efek pencahar untuk keseimbangan. Senyawa ini juga bisa digunakan untuk mengontrol kadar fosfat dalam darah pada pasien gagal ginjal. Beberapa studi epidemiologi telah menemukan keterkaitan antara penggunaan aluminium dengan gangguan neurologis seperti penyakit Alzheimer.
Manfaat Aluminium hydroxide
Kegunaan Aluminium hydroxide adalah untuk mengobati gangguan pada saluran pencernaan yang disebabkan oleh peningkatan asam lambung, seperti mulas, sakit perut, maag, atau gangguan pencernaan yang terkait asam lambung lainnya. Aluminium hydroxide juga digunakan untuk mengurangi kadar fosfat pada orang dengan kondisi ginjal tertentu.
Dosis Aluminium hydroxide
Berikut adalah pengaturan dosis Aluminium hydroxide, yaitu:
- 1-2 tablet, dikunyah atau dibiarkan larut perlahan di dalam mulut.
- 1 -2 sendok takar (5-10ml)
- Obat digunakan saat perut kosong, yaitu di antara waktu makan dan sebelum tidur.
- Dosis lainnya adalah 3 x 1 tablet dikunyah sebelum makan.
Efek samping Aluminium hydroxide
Beberapa efek samping Aluminium hydroxide yang mungkin terjadi saat digunakan sebagai antasida adalah:
- Pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal dan gangguan eliminasi aluminium kadang terjadi akumulasi aluminium dan efek keracunan.
- Selama penggunaan jangka panjang, akumulasi aluminium bisa terjadi dan menumpuk di tulang, sendi, dan otak. Oleh karnea itu penggunaan obat-obat yang mengandung Aluminium hydroxide dibatasi paling lama 2 minggu, kecuali disarankan oleh dokter atas dasar pertimbangan tertentu.
- Efek samping pada saluran pencernaan adalah efek samping yang sering terjadi. Efek samping yang terjadi biasanya adalah sembelit/konstipasi . Oleh karena itu, Aluminium hydroxide dikombinasikan dengan obat antasida lain sehingga dosis yang lebih rendah dapat digunakan untuk mengimbangi efek konstipasi.
- Pada penggunaan jangka panjang bisa menyebabkan hypophosphatemia (kadar ion fosfat menurun dalam darah). Efek samping ini biasanya diperparah oleh pengaturan pola makan yang buruk. Kekurangan ion fosfat dapat mengakibatkan kelemahan otot, rhabdomyolysis, hemolisis, dan ensefalopati.
- Efek samping otot dan tulang adalah terjadinya osteomalacia. Osteomalacia adalah tulang tidak dapat mengeras sehingga mudah patah atau bengkok.
- Penumpukan aluminium juga dapat terjadi di jaringan sendi, sehingga bisa menyebabkan kerusakan sendi.
- Penderita gagal ginjal yang menggunakan Aluminium hydroxide dalam jangka waktu panjang bisa mengalami encephalopathy. Encephalopathy adalah kelainan struktur dan fungsi otak.
- Jangan digunakan untuk orang-orang yang mempunyai riwayat hipersensitif terhadap senyawa ini.
Penggunaan Aluminium hydroxide oleh wanita hamil
FDA di Amerika Serikat (setara BPOM Indonesia) mengkategorikan Dimethicone kedalam kategori A dengan penjelasan sebagai berikut :
Studi pada manusia yang memadai dan terkendali dengan baik tidak menunjukkan risiko pada janin pada trimester pertama kehamilan (dan tidak ada bukti risiko pada trimester kemudian).
Artinya, obat ini dapat digunakan sesuai takaran dosis dan petunjuk dari dokter selama kehamilan.
Penggunaan Aluminium hydroxide oleh ibu menyusui
Belum ada data yang tersedia untuk rujukan keamanan penggunaan obat ini oleh ibu menyusui.