Olahraga setiap hari minimal 30 menit sangat disarankan oleh banyak pakar ahli kesehatan. Anda dapat memilih olahraga di dalam maupun luar ruangan. Olahraga luar ruangan sangat dianjurkan karena menawarkan oksigen alami dan lingkungan yang sangat segar, terutama jika Anda berolahraga di pagi hari.
Selain itu, olahraga di luar ruangan menawarkan sinar matahari yang sangat baik untuk tubuh.
Namun, benarkah olahraga di bawah terik sinar matahari baik untuk tubuh? Berikut penjelasannya.
Bolehkah olahraga di bawah terik sinar matahari?
Meski sinar matahari baik untuk tubuh, namun tidak setiap waktu dapat digunakan untuk berolahraga. Sinar matahari di siang bolong memiliki efek membakar kulit hingga kandungan ultravioletnya yang tidak baik untuk kesehatan kulit.
Meski begitu, banyak orang yang justru memilih olahraga di siang bolong agar lebih banyak mengeluarkan keringat. Mereka bahkan menggunakan jaket tebal untuk meningkatkan sensasi berkeringat.
Padahal, cara ini justru tidak dianjurkan karena akan membuat tubuh lembab dan panas. Keringat yang dikeluarkan juga tidak dapat menguap dengan optimal. Akibatnya panas dari dalam tubuh justru tidak dapat keluar dan dapat mengakibatkan dehidrasi maupun serangan stroke.
Ketika seseorang melakukan olahraga di bawah terik sinar matahari, tubuh akan lebih cepat kehilangan cairan tubuh sehingga menimbulkan dehidrasi. Dehidrasi yang dibiarkan akan meningkatkan risiko mengalami kram.
Kram sendiri dapat terjadi ketika tubuh kekurangan elektrolit karena dehidrasi.Selain itu, risiko stroke juga mengincar seseorang yang berolahraga di bawah terik sinar matahari hingga suhu tubuhnya mencapai 40 derajat Celcius.
Ketika suhu tubuh meningkat drastis, sistem saraf pusat dapat pecah sewaktu-waktu karena tubuh mengeluarkan tenaga terlalu besar. Untuk menghindari hal ini, ada beberapa hal yang sebaiknya Anda lakukan. Berikut penjelasannya.
Panduan olahraga aman di luar ruangan saat cuaca panas
1. Pertimbangkan suhu udara
Olahraga di bawah sinar matahari sangat baik untuk pembentukan vitamin D di dalam tubuh. Vitamin D sendiri sangat baik untuk pembentukan dan menjaga kesehatan tulang. Untuk mendapatkan manfaat sinar matahari yang maksimal, sebaiknya lakukan olahraga luar ruangan sebelum jam 10 pagi.
Jika Anda ingin olahraga di luar ruangan setelah jam 10 pagi, pertimbangkan suhu udara di luar. Idealnya, Anda berolahraga di lingkungan dengan suhu di bawah 40 derajat Celcius dengan persentase kelembaban 40 sampai 60 persen.
Namun, agar lebih aman sebaiknya olahraga di luar ruangan ketika suhu masih di bawah 30 derajat Celcius agar tubuh tidak mudah dehidrasi.
2. Gunakan pakaian longgar
Panas yang dihasilkan oleh tubuh akibat olahraga di siang hari harus langsung dilepaskan ke lingkungan agar tubuh tidak mengalami kenaikan suhu drastis. Oleh sebab itu gunakan pakaian yang longgar dan tipis serta mudah menyerap keringat selama Anda berolahraga.
Hal ini supaya tubuh mendapatkan aliran udara segar dari luar sehingga keringat dapat berevaporasi.
3. Aklimatisasi
Aklimatisasi merupakan usaha untuk membiasakan tubuh terhadap suhu udara panas di luar ruangan. Hal ini diperlukan agar tubuh tidak kaget terhadap perubahan suhu mendadak di luar ruangan.
Untuk melakukan aklimatisasi sangat mudah, Anda hanya perlu membiasakan diri olahraga di dalam ruangan selama beberapa saat tanpa AC atau kipas angin agar tubuh terbiasa dengan suhu panas.
4. Minum air putih
Konsumsi air putih secukupnya sebelum, saat maupun setelah olahraga. Sebaiknya konsumsi air putih setengah liter sebelum berolahraga, kira-kira 4 jam sebelumnya. Setelah itu, minum lagi sebanyak 150 sampai 250 ml selama 15 menit sebelum olahraga.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.