Diuretik merupakan istilah yang digunakan untuk merujuk pada suatu kondisi, sifat atau penyebab naiknya laju urinasi. Diuretik ialah obat yang dapat menambah kecepatan pembentukan urin.
Istilah diuresis mempunyai dua pengertian, pertama menunjukan adanya penambahan volume urin yang diproduksi dan yang kedua menunjukan jumlah pengeluaran (kehilangan) zat-zat terlarut dan air.
Fungsi utama diuretika adalah untuk memobilisasi cairan edema, yang berarti mengubah keseimbangan cairan sedemikian rupa sehingga volume cairan ekstrasel kembali menjadi normal.
Diuretik dibagi menjadi beberapa jenis, seperti thiazide, diuretik loop, diueretik hemat kalium, diuretik osmotik dan penghambat karbonat anhidrase. Namun pada artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai salah satu obat golongan diuretik hemat kalium seperti Amiloride.
Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai kegunaa, dosis dan efek samping obat Amiloride. Selamat membaca.
Mengenai Amiloride
Golongan:
Obat resep
Kemasan:
Tablet
Kandungan:
Kegunaan obat Amiloride
Amiloride merupakan obat diuretik hemat kalium yang mencegah tubuh dari penyerapan garam yang terlalu banyak dan menjaga tubuh dari kekurangan kadar potassium. Obat ini biasa diindikasikan untuk perawatan Hipokalemia pada gagal jantung kongestif, Hipokalemia pada hipertensi dan kondisi lainnya. Amiloride jarang diberikan sebagai obat tunggal. Dibandingkan dengan thiazid, obat ini hanya mempruryai efek diuretik dan antihipertensi lemah.
Amiloride merupakan diuretik hemat kalium yang mempunyai efek lemah terhadap natriuretik, diuretik dan antihipertensi. Jika diberikan bersama-sama dengan thiazid atau diuretik kuat, obat Amiloride terbukti dapat menurunkan ekskresi magnesium yang terjadi pada pemberian thiazid atatdiuretik kuat.
Amiloride tidak dimetabolisme oleh hati, tetapi diekskresi dalam bentuk yang tidak diubah oleh ginjal. Karena amiloride tidak dimetabolisme oleh hati, maka akumulasi obat tidak terjadi pada pasien dengan disfungsi hati, tetapi akumulasi dapat terjadi jika terjadi sindroma hepatorenal.
Kontraindikasi penggunaan Amiloride
- Penderita alergi pada obat amiloride, hydrochlorothiazide, golongan sulfa
- Wanita hamil
- Hipotensi
- Gangguan fungsi ginjal
- Tidak boleh diberikan pada pasien yang mendapat spironolactone, triamterene, garam pengganti yang mengandung kalium dan diet yang kaya akan kalium
Dosis obat Amiloride
Obat Amilorde merupakan obat yang diberikan berdasarkan resep dari dokter. Obat ini jarang diberikan sebagai obat tunggal. Berikut dosis obat Amilorid yang biasa diberikan:
- Pada pasien dengan ACE inhibitor
Dosis awal: 2.5 mg melalui mulut (per oral), 1 kali sehari. Dosis maksimum: 20 mg/hari
- Pada pasien tanpa ACE inhibitor:
Dosis awal: 5-10 mg melalui mulut (per roal), 1 kali sehari. Dosis maksimum: 20 mg/hari
Efek obat Amiloride umumnya mulai tampak pada 2 jam setelah pemberian dosis oral. Efeknya terhadap ekskresi elektrolit mencapai puncaknya antara 6-10 jam dan menetap sampai kira-kira 24 jam. Kadar puncak plasma dicapai dalam wakru 3-4 jam dan waktu paruh plasma bervariasi antara 6-9 jam. Efek terhadap elektrolit meningkat sampai kira-kira l5 mg.
Efek samping obat Amiloride
Berikut adalah daftar efek samping yang mungkin dapat terjadi dalam obat-obat yang mengandung Amiloride:
- Mual
- Diare
- Nafsu makan menurun
- Nyeri perut
- Pusing dan sakit kepala
- Lemas
Konsultasi pada dokter Anda jika Anda melihat efek samping seperti yang telah disebutkan diatas, terutama jika efek samping tidak hilang. Jika Anda memerhatikan efek samping lain yang tidak ada diatas, hubungi dokter atau layanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Perhatian dan peringatan penggunaan Amiloride
Berikut beberapa hal yang perlu Anda perhatikan dan Anda ingat saat mengkonsumsi obat Amiloride:
- Obat Amiloride dapat menyebabkan pusing, untuk itu berhati-hatilah saat berkendara atau mengoperasikan mesin.
- Hindari penggunaan obat ini pada pasien dengan hiperkalemia atau kerusakan ginjal akut.
- Gunakan dengan hati-hati pada pasien yang memiliki risiko meningkat dalam mengembangkan hiperkalemia (misalnya, Diabetes Mellitus pada orang yang lebih tua, pada pasien dengan kerusakan hati atau ginjal).
- Obat Amiloride harus diberikan bersamaan dengan makanan.
- Gunakan obat dosis rendah selama 1 minggu dan periksa serum K (kalsium) dan Cr setelah 5-7 hari terapi dan tetapkan dosis sesuai kebutuhan.
- Jangan mengonsumsi lebih dari dosis resep yang diberikan. Mengonsumsi lebih banyak obat tidak akan memperbaiki gejala Anda, namun dapat menyebabkan keracunan atau efek samping serius.
Jika obat Amiloride diberikan bersama-sama dengan penghambat enzim konversi angiotensin, maka risiko timbulnya hiperkalemia akan meningkat. Diureik dapat menurunkan bersihan litium ginjal, sehingga meningkatkan risiko keracunan litium. Pada pasien-pasien tertentu, pemberian obat NSAIDs dapat menurunkan efek diuretik, natriuretik dan antihipertensif oleh diuretik kuat, diuretik hemat kaliumdanthiazid.
Monitor secara rutin kondisi kesehatan Anda guna melihat efek dari obat yang Anda konsumsi. Segera konsultasikan ke dokter jika setelah mengkonsumsi obat ini tidak ada perbaikan pada kondisi kesehatan Anda, atau terjadi perburukan. Semoga bermanfaat.