Anakonidin Syrup adalah obat yang digunakan untuk mengobati gejala flu seperti, hidung tersumbat, bersin, pilek disertai batuk. Anakonidin Syrup mengandung dextromethorphan (obat penekan batuk dari kelas morphinan), glyceryl guaiacolate (obat yang termasuk ekspektoran), pseudoephedrine (obat amina simpatomimetik, dalam sediaan obat ini bertindak sebagai nasal dekongestan), dan chlorpheniramine maleate (obat alergi golongan antihistamin generasi pertama).Berikut ini adalah informasi lengkap obat Anakonidin Syrup yang disertai tautan merk-merk obat lain dengan nama generik yang sama.
pabrik
Konimex
golongan
Bisa diperoleh tanpa resep dokter di apotek atau toko obat berijin resmi.
kemasan
Anakonidin Syrup dipasarkan dengan kemasan sebagai berikut :
- Botol 30 dan 60ml syrup rasa cherry
kandungan
Tiap sendok takar (5 mL) Anakonidin Syrup mengandung zat aktif (nama generik) sebagai berikut :
- Dextromethrophan HBr 5 mg
- Guaifenesin 25 mg
- Pseudoephedrine HCl 7.5 mg
- Chlorpheniramine Maleate 0.5 mg
Sekilas tentang zat aktif (nama generik)
Dextromethorphan adalah obat yang termasuk kelas morphinan yang memiliki efek sebagai penenang, disosiatif dan stimulan. Obat ini digunakan sebagai obat penekan batuk, terutama batuk karena iritasi tenggorokan dan bronkial ringan.guaiphenesin atau glyceryl guaiacolate adalah obat yang termasuk ekspektoran, yaitu obat yang berfungsi mengeluarkan dahak dari saluran pernafasan terutama pada infeksi saluran pernafasan akut. Obat ini bekerja dengan cara meningkatkan volume dan mengurangi viskositas mukus dari trakea dan bronkus, sehingga mempermudah pengeluaran dahak dari jalan nafas lewat mekanisme batuk.Pseudoephedrine adalah obat yang digunakan sebagai nasal dekongestan, stimulan, dan sebagai wakefulness promoting agent. Obat ini termasuk obat simpatomimetik dari kelas phenethylamine dan amfetamin. Obat ini biasanya digunakan dalam bentuk garamnya yaitu pseudoephedrine hydrochloride.Chlorpheniramine maleate/chlorphenamine/chlortrimeton/CTM adalah obat yang termasuk golongan alkilamina antihistamin generasi pertama. Obat ini digunakan untuk mengobati gejala alergi seperti rhinitis dan urtikaria. Dibandingkan dengan antihistamin generasi pertama lainnya, chlorpheniramine maleate memiliki efek sedatif yang relatif lemah.
Indikasi
Kegunaan Anakonidin Syrup adalah untuk mengobati gejala flu seperti, hidung tersumbat, bersin, pilek disertai batuk pada anak-anak.
Penyakit/Kondisi terkait
- Batuk
- Batuk Kronis
Kontraindikasi
- Jangan diberikan untuk pasien yang memiliki riwayat hipersensitif terhadap salah satu komponen obat ini.
- Pasien yang memiliki kepekaan terhadap obat simpatomimetik lain seperti, efedrin, fenilefrin juga dikontraindikasikan menggunakan obat ini.
- Kontraindikasi juga bagi pasien yang sedang menggunakan obat-obat golongan monoamine oksidase (MAO) inhibitors, karena bisa meningkatkan tekanan darah.
- Obat-obat yang mengandung pseudoephedrine sebaiknya tidak digunakan untuk pasien : diabetes mellitus, penyakit jantung, hipertensi berat, penyakit arteri koroner berat, hipertrofi prostat, hipertiroid, dan closed angle galucoma.
Efek samping Anakonidin Syrup
Secara umum Anakonidin Syrup bisa ditoleransi dengan baik oleh sebagian besar orang, selama diberikan pada dosis yang dianjurkan. Berikut adalah beberapa efek samping Anakonidin Syrup yang mungkin terjadi :
- Efek samping yang paling umum adalah mulut, hidung, dan tenggorokan kering.
- Efek samping pada saluran pencernaan misalnya mengurangi nafsu makan, mual, dan muntah.
- Obat-obat golongan simpatomimetik bisa menyebabkan efek samping seperti ketakutan, kegelisahan, tremor, insomnia, kebingungan, iritabilitas dan keadaan psikotik.
- Efek samping lainnya seperti nyeri anginal, bradikardia refleks, takikardia dan aritmia jantung, palpitasi dan serangan jantung, perdarahan serebral dan edema paru.
- Penggunaan pseudoephedrine bisa menyebabkan efek samping berupa retensi urin pada pria. Pembesaran prostat bisa menjadi faktor predisposisi yang penting.
- Obat ini juga menyebabkan efek samping berupa sakit kepala, mengantuk, vertigo, gangguan psikomotor, aritmia, takikardi, mulut kering, palpitasi, dan retensi urin.
- Jika digunakan dengan dosis yang besar, dextromethorphan berpotensi menyebabkan kejang epilepsi.
Perhatian
Hal-hal yang harus diperhatikan selama menggunakan obat Anakonidin Syrup adalah sebagai berikut :
- Jangan menggunakan obat Anakonidin Syrup melampaui dosis yang dianjurkan.
- Pemakaian Anakonidin Syrup harus dihentikan jika tanda-tanda awal reaksi alergi seperti ruam, gatal, sakit tenggorokan, demam, arthralgia, pucat, atau tanda-tanda lainnya muncul, karena jika terjadi bisa berakibat fatal.
- Orang-orang yang punya resiko terkena hipertensi atau stroke, misalnya orang yang kelebihan berat badan (obesitas), dan orang usia lanjut, harus hati-hati menggunakan obat ini.
- penderita disfungsi ginjal, hati, memiliki penyakit glaukoma, hipertrofi prostat, hipertiroid, harus hati-hati menggunakan obat ini.
- Hati-hati menggunakan obat Anakonidin Syrup pada pasien dengan gangguan fungsi hati dan ginjal.
- Pasien yang rentan mengalami kecemasan atau panik berlebihan, harus hati-hati menggunakan obat yang mengandung pseudoephedrine karena obat ini berefek stimulan yang umumnya mempunyai efek samping kecemasan dan kepanikan.
- Hentikan terapi jika anda mengalami kesulitan tidur/insomnia, palpitasi atau pusing.
- Meskipun pseudoephedrine hampir tidak memiliki efek penekanan pada pasien normotensif, Anakonidin Syrup harus digunakan dengan hati-hati pada pasien yang memakai agen antihipertensi, antidepresan trisiklik atau agen simpatomimetik lainnya, misalnya dekongestan, penekan nafsu makan dan psikostimulan seperti amfetamin.
- Tidak dianjurkan untuk anak-anak <2 tahun, wanita hamil, ibu menyusui kecuali dengan saran dokter.
- Obat Anakonidin Syrup menyebabkan kantuk. jangan mengemudikan kendaraan atau menyalakan mesin selama menggunakan obat ini.
Penggunaan Anakonidin Syrup untuk ibu hamil
FDA (badan pengawas obat dan makanan amerika serikat) mengkategorikan pseudoephedrine dan dextromethorphan kedalam kategori C dengan penjelasan sebagai berikut :
Penelitian pada reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada manusia, namun jika potensi keuntungan dapat dijamin, penggunaan obat pada ibu hamil dapat dilakukan meskipun potensi resiko sangat besar.
Hasil studi pada hewan tidak selalu bisa dijadikan ukuran keamanan penggunaan obat pada manusia. Oleh karena penelitian secara klinis yang terkendali dengan baik belum dilakukan, penggunaan obat-obat yang mengandung pseudoephedrine atau dextromethorphan untuk ibu hamil harus dikonsultasikan dengan dokter.
interaksi obat
Berikut adalah interaksi obat Anakonidin Syrup jika digunakan bersamaan dengan dengan obat-obat lain :
- Dextromethorphan bisa mempotensiasi obat golongan depresan sistem saraf lain.
- Penggunaan bersamaan dengan agen simpatomimetik lainnya, misalnya dekongestan, antidepresan trisiklik, penekan nafsu makan dan psikostimulan seperti amfetamin atau dengan MAOI yang mengganggu katabolisme amin simpatomimetik, kadang-kadang dapat menyebabkan krisis hipertensi.
- Pseudoephedrine dapat membalikkan tindakan hipotensi dari obat-obatan yang mengganggu aktivitas simpatik, termasuk agen bretylium, bethanidine, guanethidine, debrisoquine, methyldopa dan α- dan β-adrenergic-blocking agents.
- Peningkatan risiko hipertensi dan aritmia jika diberikan dengan glikosida jantung, kuinidin atau TCA.
- Peningkatan risiko efek vasokonstriktor jika diberikan dengan alkaloid ergot atau oksitosin.
Dosis Anakonidin Syrup
Obat Anakonidin Syrup diberikan dengan dosis sebagai berikut :
- Dosis anak usia 2–5 tahun : sehari 3 x 1 sendok takar (5 ml).
- Dosis anak usia 6–12 tahun : sehari 3 x 2 sendok takar (10 ml).
Ringkasan hal-hal penting terkait obat Anakonidin Syrup
- Buang semua sisa obat Anakonidin Syrup yang tidak terpakai saat kedaluwarsa atau bila tidak lagi dibutuhkan. Jangan minum obat ini setelah tanggal kedaluwarsa pada label telah berlalu. Obat yang sudah kedaluwarsa dapat menyebabkan sindrom berbahaya yang mengakibatkan kerusakan pada ginjal.
- Gunakan obat Anakonidin Syrup sesuai dengan aturan. Jangan minum obat ini dalam jumlah yang lebih besar atau lebih kecil atau lebih lama dari yang dianjurkan.
- Jangan berbagi obat dengan orang lain, meskipun mereka memiliki gejala penyakit yang sama dengan Anda.
- Penggunaan obat ini untuk penderita epilepsi dan pasien yang berisiko kejang, pasien yang mengalami gangguan hati dan ginjal, pasien lansia, ibu hamil dan ibu menyusui harus dilakukan secara hati-hati.
- Obat ini dapat mengganggu kemampuan untuk melakukan aktivitas yang memerlukan kewaspadaan tinggi (misalnya mengemudi atau mengoperasikan mesin berat).
- Alkohol dan obat penenang lain dapat meningkatkan ngantuk.
- Simpan obat pada suhu ruangan. Hindarkan dari kelembaban dan panas.
Baca juga
- Cara Mengobati Batuk Pada Bayi Dan Anak
- Tips Memilih Obat Batuk Sesuai Gejala, Penyebab, dan Usia
- Perbedaan Batuk Alergi dengan Batuk Flu dan Pilek
- Tips Pengobatan Flu Singapura Pada Anak
- Merk multivitamin anak untuk membantu proses penyembuhan
Terkait
- Merk-merk obat dengan kandungan zat aktif pseudoephedrine
- Merk-merk obat dengan kandungan zat aktif Dextromethorphan
- Merk-merk obat dengan kandungan guaiphenesin
Dalam pemilihan obat, manfaat yang diperoleh harus dipastikan lebih besar daripada risiko yang mungkin dialami pasien. Oleh karena itu, penggunaan obat Anakonidin Syrup harus sesuai dengan yang dianjurkan.