Anemia defisiensi vitamin B12 dan folat (vitamin B9) adalah suatu kondisi ketika tubuh mengalami kekurangan sel darah merah yang disebabkan oleh kurangnya kadar vitamin B12 dan B9 dalam tubuh.
Padahal vitamin B12 dan B9 memiliki fungsi penting yakni memproduksi sel darah merah yang bertugas mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Jika tubuh kekurangan kedua vitamin tersebut, maka peredaran oksigen ke seluruh tubuh pun mungkin akan mengalami masalah.
Anemia defisiensi vitamin B12 dan folat ini termasuk dalam kategori anemia megaloblastik, yaitu kondisi di mana sel darah merah tumbuh secara tidak normal dan berukuran lebih besar dari normal.
Akibat dari kondisi ini, selain tubuh mudah merasa lemas dan lelah, penderita juga dapat mengalami gangguan kesehatan dan komplikasi penyakit lain.
Baca juga: Komplikasi Akibat Anemia Defisiensi Vitamin B12 dan Folat
Gejala anemia defisiensi vitamin B12 dan folat
Ketika tubuh mengalami gejala anemia defisiensi vitamin B12 dan folat, maka akan menimbulkan gejala yang muncul secara perlahan dalam rentang waktu beberapa bulan atau beberapa tahun sehingga seringkali telat disadari jika tidak melakukan pemeriksaan.
Walaupun gejala anemia megaloblastik ini tidak terlalu terlihat saat awal munculnya gejala, namun keparahannya akan semakin bertambah seiring berjalannya waktu.
Berikut ini adalah tanda atau gejala anemia defisiensi vitamin B12 dan folat:
- Wajah terlihat pucat
- Merasa letih dan lesu sepanjang hari
- Tubuh terasa lemas dan menghambat aktivitas karena merasa tidak bertenaga
- Mudah pingsan atau kehilangan kesadaran
- Sakit kepala
- Kehilangan nafsu makan yang akan menyebabkan penurunan berat badan secara berkala
- Insomnia (sulit tidur)
- Sulit berkonsentrasi
- Kepribadian berubah secara perlahan
- Jantung sering berdebar
- Mudah bingung dan pikun
- Tinnitus atau telinga berdenging
- Lengan dan tungkai sering mengalami kesemutan dan bahkan mati rasa
- Sesak nafas
Gejala di atas merupakan gejala yang biasanya muncul jika tubuh kekurangan dua vitamin penting penghasil sel darah merah, yaitu vitamin B12 dan folat (vitamin B9). Namun, ada kalanya tubuh hanya mengalami anemia defisiensi vitamin B12 tanpa kekurangan folat (vitamin B9) yang ditandai dengan gejala seperti:
- Sulit berjalan
- Kaki dan tangan sering kebas dan merasa kesemutan
- Mual
- Diare
- Lidah menjadi halus dan lunak
Pengobatan anemia defisiensi vitamin B12 Dan folat (vitamin B9)
Anemia defisiensi B12 dan folat (vitamin B9) sebenarnya dapat ditangani dengan cara sederhana, yakni dengan meningkatkan jumlah asupan makanan yang kaya akan kedua vitamin tersebut.
Akan tetapi hal ini tergantung dari penyebab terjadinya kondisi tersebut, apakah karena kekurangan asupan nutrisi vitamin B12 dan B9 atau ada penyakit tertentu yang menjadi penyebab tubuh mengalami anemia defisiensi B12 dan folat (vitamin B9).
Baca juga: Penyebab Anemia Defisiensi Vitamin B12 dan Folat
Jika anemia defisiensi besi atau kekurangan zat besi diatasi dengan mengonsumsi makanan dan serat yang mengandung banyak zat besi agar tubuh tidak kekurangan darah dan zat besi.
Sedangkan untuk pengobatan dan penanganan anemia defisiensi vitamin B12 dan folat atau anemia megaloblastik dapat dilakukan dengan mengonsumsi makanan seperti:
- Makanan yang mengandung vitamin B12 seperti daging ayam, daging sapi, telur, dan susu
- Makanan yang mengandung vitamin B9 (folat) seperti buah terutama jeruk, alpukat, dan pisang, sayuran hijau terutama brokoli dan bayam, asparagus, kacang-kacangan, toge, dan asam lemak omega 3
Selain mengonsumsi makanan yang kaya kandungan vitamin tersebut, penderita anemia defisiensi B12 dan folat (vitamin B9) dapat mengonsumsi suplemen vitamin tetapi harus dengan resep dokter.
Suplemen vitamin ini dapat berupa suntikan atau tablet. Jika dokter sudah memberikan suplemen ini melalui suntikan pada tahap pertama, maka tahap berikutnya, dokter akan memberikan suplemen vitamin B12 dalam bentuk tablet.
Mengonsumsi suplemen folat atau biasa dikenal dengan asam folat sebenarnya hanya dilakukan hingga kadar folat dalam darah kembali normal dalam batas waktu selama 4 bulan.
Namun, jika kondisi anemia sudah cukup parah, maka penyuntikan vitamin B12 akan dilakukan setiap bulannya dan bahkan bisa berlanjut selama seumur hidup demi menjaga kadar sel darah merah cukup dalam tubuh.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.