Angioten adalah obat yang digunakan untuk mengobati hipertensi, menurunkan risiko stroke pada penderita penyakit jantung, serta berguna untuk memperlambat kerusakan ginjal pada penderita nefropati diabetik pada diabetes mellitus tipe 2. Angioten mengandung Losartan, suatu obat yang termasuk golongan angiotensin II receptor antagonist.
Mengenai Angioten
Golongan
Hanya bisa digunakan melalui resep dokter
Kemasan
Angioten dipasarkan dengan kemasan sebagai berikut :
- dos 3 x 10 tablet 50 mg
Kandungan
setiap kemasan Angioten mengandung zat aktif sebagai berikut :
- Losartan potassium 50 mg / tablet
Mengenai Angioten
Berikut ini adalah beberapa kegunaan Angioten (Losartan) :
- Angioten (Losartan) diindikasikan untuk pengobatan hipertensi pada orang dewasa dan anak-anak usia 6 tahun atau lebih.
- Digunakan untuk mengurangi risiko stroke pada pasien dengan hipertensi dan hipertrofi ventrikel kiri.
- Untuk memperlambat kerusakan ginjal jangka panjang pada penderita diabetes melitus tipe 2 yang juga menderita tekanan darah tinggi.
Obat-obat golongan calcium channel blockers dan diuretik adalah obat lini pertama antihipertensi untuk sebagian besar pasien. Namun untuk pasien di bawah usia 55 tahun yang tidak bisa menggunakan ACE inhibitor (misal captopril), direkomendasikan menggunakan obat-obat golongan angiotensin II receptor antagonist, seperti Angioten (Losartan).
Efek Samping Angioten
Berikut adalah beberapa efek samping Angioten (Losartan) :
- Efek samping Angioten (Losartan) yang paling umum adalah kelelahan, hipoglikemia, anemia, infeksi saluran kemih, nyeri dada, lemas, diare, dan batuk.
- Obat-obat golongan angiotensin II receptor antagonist diketahui bersifat teratogenik sehingga tidak boleh diberikan pada wanita hamil.
- Efek samping lainnya adalah : asthenia, edema, nyeri perut, sakit kepala, faringitis, angina pectoris, blok AV derajat 2, CVA, hipotensi, infark miokard, dan kelainan fungsi hati.
- Efek samping lain yang lebih jarang terjadi adalah infeksi saluran nafas atas, hipotensi, pusing, selulitis, gastritis, dan mual.
Dosis Angioten
Angioten (Losartan) diberikan dengan dosis sebagai berikut :
- Dosis dewasa : 50 mg 1 x sehari, bisa ditingkatkan sampai 100 mg / hari sebagai dosis tunggal atau terbagi dalam 2 dosis jika diperlukan. Pasien dengan penurunan volume intravaskular : dosis awal, 25 mg 1 x sehari.
- Dosis anak usia ≥ 6 tahun, berat badan 20-50 kg : Awalnya, 0.7 mg / kg. Maksimal : 50 mg / hari; berat badan > 50 kg : Awalnya, 1.4 mg / kg. Maksimal : 100 mg / hari.
- Dosis lansia usia > 75 tahun awalnya, 25 mg / hari.
Nefropati diabetik pada diabetes mellitus tipe 2
- Dosis dewasa : Awalnya, 50 mg 1 x sehari, bisa ditingkatkan sampai 100 mg 1 x sehari tergantung pada respon tekanan darah.
- Dosis lansia > 75 tahun awalnya, 25 mg / hari.
- Dosis dewasa : Awalnya, 12.5 mg 1 x sehari, dapat ditingkatkan bertahap dengan interval mingguan. Pemeliharaan : 50 mg 1 x sehari. Maksimal : 150 mg 1 x sehari jika ditoleransi.
Penyesuaian dosis
- Gangguan fungsi hati ringan sampai sedang : awalnya, 25 mg 1 x sehari.
- Gangguan fungsi hati parah : Kontraindikasi.
Interaksi obat
Di bawah ini adalah interaksi Angioten (Losartan) dengan obat-obat lain jika digunakan secara bersamaan :
- Kadar plasma menurun jika digunakan bersamaan dengan fluconazole and rifampicin.
- Angioten (Losartan) bisa meningkatkan kadar lithium serum dan toksisitasnya.
- Penggunaan bersamaan dengan NSAID (asam mefenamat, natrium diclofenac, ibuprofen dll) dapat terjadi penurunan efek antihipertensi dan meningkatkan risiko gangguan ginjal.
- Peningkatan risiko hiperkalemia jika digunakan bersamaan diuretik hemat kalium (misal amilorida, triamterene, spironolactone), suplemen Kalium atau pengganti garam Kalium.
- Interaksi obat yang berpotensi fatal : Dapat meningkatkan efek nefrotoksik, hiperkalemia dan hipotensi jika digunakan bersamaan dengan aliskiren pada pasien diabetes dan gangguan ginjal (GFR <60 mL / menit).
Kontraindikasi
- Jangan menggunakan obat ini pada pasien yang memiliki riwayat hipersensitif terhadap Losartan atau obat-obat yang termasuk golongan angiotensin II receptor antagonist.
- Tidak boleh digunakan bersamaan dengan aliskiren (renin inhibitor) pada pasien diabetes.
- Kontraindikasi untuk penderita gangguan ginjal (GFR <60 mL / menit) atau penderita kerusakan hati parah.
- Tidak boleh digunakan saat hamil.
Perhatian
Hal-hal yang harus diperhatikan pasien saat menggunakan Angioten (Losartan) adalah sebagai berikut :
- Angioten (Losartan) hanya digunakan dalam pengawasan dokter, terutama pada permulaan terapi untuk antisipasi terjadinya penurunan tekanan darah yang drastis.
- Berkonsultasi dengan dokter jika anda berkeringat secara berlebihan, dehidrasi, muntah, atau diare karena dapat menyebabkan penurunan tekanan darah yang drastis akibat berkurangnya cairan tubuh.
- Jangan menghentikan pemakaian obat tanpa diketahui dokter.
- Segera hentikan pemakaian obat jika anda positif hamil, karena obat-obat yang termasuk golongan angiotensin II receptor antagonist dapat menyebabkan cedera dan kematian pada janin.
- Belum diketahui apakah Losartan ikut keluar bersama ASI. Mengingat potensi hal buruk yang mungkin terjadi, Ibu menyusui sebaiknya tidak menggunakan obat ini.
- Perubahan fungsi ginjal termasuk gagal ginjal akut dapat terjadi pada penggunaan obat-obatan yang menghambat sistem renin angiotensin. Pasien yang fungsi ginjal mungkin tergantung sebagian pada aktivitas sistem renin-angiotensin (misalnya, pasien dengan stenosis ginjal arteri, penyakit ginjal kronis, gagal jantung kongestif berat, atau deplesi volume) berisiko mengalami gagal ginjal akut saat menggunakan Angioten (Losartan). Pengamatan fungsi ginjal secara berkala sangat diperlukan. Jika terjadi penurunan fungsi ginjal yang signifikan secara klinis terapi sebaiknya dihentikan.
- Lakukan juga pengamatan kalium serum secara berkala.
- Keamanan dan efektivitas obat ini belum didirikan pada pasien anak di bawah usia 6 tahun atau pada pasien anak dengan laju filtrasi glomerulus <30 mL / menit / 1,73 m2.
- Sebaiknya jangan menggunakan suplemen yang mengandung kalium atau pengganti garam kalium selama menggunakan Angioten (Losartan).
Toleransi terhadap kehamilan
FDA (badan pengawas obat dan makanan amerika serikat) mengkategorikan Losartan kedalam kategori D dengan penjelasan sebagai berikut :
Terbukti beresiko terhadap janin manusia berdasarkan bukti-bukti empiris yang didapatkan dari investigasi, pengalaman marketing maupun studi terhadap manusia. namun jika benefit yang diperoleh dipandang lebih tinggi dari resiko yang mungkin terjadi, obat ini bisa diberikan.
Ketika anda positif hamil, hentikan penggunaan Angioten (Losartan) sesegera mungkin. Penggunaan obat yang bekerja pada sistem renin-angiotensin selama trimester kedua dan ketiga kehamilan mengurangi fungsi ginjal janin dan meningkatkan risiko kematian. Potensi efek samping neonatal meliputi hipoplasia tengkorak, anuria, hipotensi, gagal ginjal, dan kematian.