Setiap pasangan memiliki pandangan berbeda terhadap berapa jumlah buah hati yang diinginkan. Ada yang menginginkan satu anak, dua anak, bahkan ada pula yang beranggapan banyak anak banyak rejeki. Nah, bagi Anda yang hendak membatasi jumlah anak yang dimiliki, sebaiknya menggunakan alat KB.
Terdapat beragam jenis alat KB yang tersedia seperti pil KB, suntik KB, implan KB, hingga IUD. Tentunya, setiap wanita memiliki pertimbangan sendiri untuk memilih jenis KB yang akan digunakan. Nah, berikut ini adalah pandangan mengenai jenis KB yang efektif dan tidak efektif menurut pakar.
Sebenarnya, tiap alat KB bagus untuk mencegah terjadinya kehamilan jangka panjang baik pil KB, suntik KB, implan KB, hingga IUD. Namun, menurut data yang diperoleh, saat ini alat KB berupa pil dan suntik KB memiliki tingkat kegagalan yang tinggi dibandingkan dengan KB implan dan IUD.
Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya konsistensi terhadap pemakaian yang harus teratur. Pada pemakaian alat KB berupa pil, wanita dituntut untuk selalu mengkonsumsi secara teratur setiap hari di waktu yang sama sejak pertama kali meminumnya.
Begitupula dengan KB suntik yang harus tepat waktu setiap satu atau tiga bulan sekali. Jadi, mau tidak mau, wanita yang memilih KB pil dan suntik harus lebih disiplin demi tujuannya.
Kegagalan memakai KB
Menurut data yang diperoleh WHO atau World Health Organization, tingkat kegagalan pemakai pil KB sebesar 90 dari 1000 orang sedangkan untuk KB suntik yaitu 60 dari 1000 orang.
Berbeda dengan KB implan yang memiliki kegagalan cuma 0.5 persen atau 5 dari 1000 orang. Angka ini jauh lebih efektif daripada penggunaan KB IUD yang memiliki tingkat kegagalan sebesar 8.5 orang dari 1000 pemakai.
Lebih lanjut, KB implan yang terbilang efektif ini memiliki dua jenis yang dapat dipilih oleh wanita diantaranya impan dua atau satu batang. Tentunya kedua jenis implan tersebut memiliki keefektifan dalam mengentalkan lendir pada bibir rahim sehingga mencegah sperma masuk dalam rahim dan membuahi sel telur.
Namun, jika dibandingkan, implan satu batang memiliki keefektifan jauh lebih tinggi daripada implan dua. Dengan demikian, kemungkinan sperma dapat masuk lebih kecil. Disamping itu, proses pemakaiannya juga mudah karena jumlah batangnya semakin kecil.
Selain alat KB di atas, kondom juga efektif untuk mencegah kehamilan. Namun, pemakai juga harus rutin memakainya ketika berhubungan seksual. Sebaliknya, ketika pemakai lupa untuk menggunakannya, metode kondom bisa jadi tidak efektif mencegah kehamilan.
Kembali lagi, keefektifan tersebut tergantung oleh pemakainya. Bahkan, jumlah pasangan yang menggunakan metode kontrasepsi berupa konsistensi untuk tidak berhubungan seksual akan benar-benar efektif mencegah kehamilan.
Ragam metode KB
Berikut ini data metode kontrasepsi beserta keefektifannya. Metode kontrasepsi birth control patch atau koyo KB, pil KB, dan cincin vagina menunjukkan pasangan yang akan hamil sebesar 8 dari 100 orang.
Angka ini terbilang efektif mencegah kehamilan namun tidak menjamin melindungi penyakit kelamin. Metode kontrasepsi kondom wanita, menghitung kalender, spermisida, dan ejakulasi di luar menunjukkan hasil kurang efektif terhadap pencegahan kehamilan.
Sedangkan, metode yang sangat efektif mencegah kehamilan yaitu kontrasepsi darurat dan IUD, namun tidak menjamin perlindungan terhadap penularan penyakit.
Itulah data keefektifan dan ketidakefektifan alat kontrasepsi bagi pasangan.
Bagi Anda yang hendak menggunakan alat kontrasepsi, disarankan untuk mengenali terlebih dulu setiap penggunaan metode tersebut, biaya yang dibutuhkan, hingga kondisi kesehatannya akibat penggunaan obat-obatan yang mungkin mempengaruhi kinerja alat KB.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.