Mendadak terbangun dari tidur karena mendapati celana yang basah dan lengket? Tak perlu bingung dan khawatir, karena pengalaman itulah yang dinamakan dengan mimpi basah.
Seorang pria yang baru pertama kali mengalami mimpi basah kerap kebingungan dengan kondisi ini. Wajar saja, karena kebanyakan orang tua di Indonesia jarang bahkan hampir tak pernah membahas mengenai masalah semacam ini karena menggangapnya tabu.
Nah, untuk itu bagi yang penasaran mengenai apa itu mimpi basah dan mengapa bisa terjadi, berikut ini penjelasannya.
Apa sih Mimpi Basah itu?
Mimpi basah (nocturnal emissions) adalah ejakulasi saat tidur yang terjadi dengan atau tanpa rangsangan tertentu. Jadi tidak selamanya mimpi basah dibarengi dengan mimpi erotis, adakalanya mimpi basah dapat terjadi begitu saja.
Mimpi basah terjadi karena proses alami tubuh dalam mengeluarkan timbunan sperma dari dalam vesikula seminalis (kantung sperma). Di saat seseorang telah memasuki fase tidur terdalam atau rapid eye movement (REM), disinilah kemudian tubuh bertindak secara alami dengan mengeluarkan timbunan sperma melalui mimpi basah.
Kapan Mimpi Basah Pertama Kali Terjadi?
Mimpi basah terjadi pertama kali ketika seseorang telah memasuki masa pubertas yakni sekitar 9-14 tahun. Pada masa ini, tubuh mulai menghasilkan hormon testosteron yang mendorong spermatogenesis, yakni suatu proses pembentukan sperma didalam testis.
Baca juga:
- 10 Tanda-Tanda Pubertas pada Laki-Laki
- 8 Tanda-Tanda Pubertas pada Perempuan
Normalnya, seorang pria dapat menghasilkan 100 juta hingga 400 juta sperma setiap harinya. Sperma ini kemudian di simpan di dalam epididimis untuk dimatangkan. Selanjutnya sperma yang telah matang akan diteruskan ke saluran vas deferens yang menghubungkan epididimis dengan kelenjar prostat.
Setelah itu, sel sperma akan bercampur dengan cairan mani di sebuah tempat yang disebut dengan ampula. Dari ampula diteruskan lagi menuju duktus ejakulatorius, yang pada akhirnya akan bermuara di uretra. Di sinilah kemudian sel mani siap di pancarkan (ejakulasi). Jika tidak digunakan maka sel sperma akan kembali diserap oleh tubuh atau dipancarkan melalui proses alami yang kita kenal dengan sebutan mimpi basah.
Apakah Normal jika Sering Mengalami Mimpi Basah?
Mimpi basah merupakan fenomena alami yang menandai kedewasaan seorang pria. Tak ada yang dapat kita lakukan untuk mengontrol atau menghentikan mimpi basah. Jika merasa sering mengalami mimpi basah maka itu merupakan hal wajar yang tak perlu dikhawatirkan. Terlebih jika masih lajang, berada di usia produktif dan jarang melakukan masturbasi.
Biasanya frekuensi mimpi basah akan semakin menurun ketika seorang pria telah memasuki usia 30 tahun ke atas, atau ketika ia telah menikah sehingga telah menemukan saluran yang tetap untuk memuaskan atau melepaskan hasrat badaniahnya.
Jadi, apabila saat ini sering mengalami mimpi basah maka tak perlu merasa khawatir atau terbebani. Jalani saja hari-hari seperti biasanya sambil memperbanyak aktivitas positif seperti berolahraga guna mengendalikan pikiran dari hal-hal negatif.
Tips Menjaga Kebersihan Diri Selepas Mimpi Basah
Untuk mengurangi ketidaknyamanan sekaligus menjaga kebersihan diri selepas mengalami mimpi basah, berikut ada beberapa tips yang dapat diterapkan, antara lain sebagai berikut:
- Segera bersihkan alat kelamin dengan air dan sabun, termasuk area di bawah kulup jika belum disunat.
- Cucilah segera pakaian dan alas tidur/sprei yang basah.
- Mandilah untuk menyegarkan dan menenangkan kembali pikiran dari hal-hal negatif atau hasrat yang mungkin masih timbul selepas mimpi basah.
Bagi yang baru pertama kali mengalami mimpi basah, tak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan orang tua atau orang lain yang dapat dipercaya. Dengan cara ini diharapkan adanya penjelasan bahwa mimpi basah merupakan tahap alami dari perkembangan tubuh yang tak perlu dikhawatirkan.
Seseorang yang masih berada di masa pubertas atau di usia produktif, biasanya memiliki hasrat memuaskan diri yang masih menggebu-gebu dan kerap sulit dikendalikan. Oleh karenanya, perbanyaklah berolahraga, ibadah dan aktivitas-aktivitas positif lainnya guna membantu mengekang hasrat negatif yang mungkin timbul.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.