Gatal pada penis dapat terasa sangat mengganggu, bahkan dapat membuat Anda merasa canggung ketika mengalaminya di saat yang tidak tepat. Umumnya, gatal pada penis bukan kondisi yang serius dan perlu terlalu dikhawatirkan.
Namun, bukan berarti bisa disepelekan. Sebab, rasa gatal yang muncul bisa pula disebabkan oleh penyakit tertentu yang memerlukan pengobatan, seperti reaksi alergi, kudis, infeksi jamur, hingga karena adanya gesekan pada kulit.
Kenapa penis bisa gatal?
Penis yang gatal dapat ditangani berdasarkan faktor penyebabnya. Beberapa penyebab umum timbulnya rasa gatal di penis antara lain:
- Kandidiasis atau Infeksi Jamur
Kandidiasis adalah infeksi jamur yang paling sering timbul pada kemaluan perempuan. Namun, pria juga tidak luput dari infeksi jamur ini.
Jamur Candida sering menginfeksi kepala penis sehingga menyebabkan gatal yang dirasakan di bawah kulit (pada pria yang belum disunat) atau di ujung penis. Gejala kandidiasis pada penis antara lain adalah:
- Timbul rasa panas dan ruam kemerahan
- Penis mengalami pembengkakan
- Sakit saat buang air kecil dan melakukan hubungan seksual
- Timbul bau atau aroma yang tidak sedap
- Keluarnya cairan kental dari balik kulup
- Kesulitan saat menarik kembali kulit kulup penis
Infeksi jamur resikonya dapat meningkat pada mereka yang sering mengenakan pakaian ketat,obesitas, pengidap HIV, diabetes, melakukan hubungan seksual dengan orang yang sedang mengalami infeksi jamur, mereka yang sedang mengalami penurunan sistem kekebalan tubuh (karena sakit ataupun efek obat),dan mereka yang sedang melakukan pengobatan dengan kortikosteroid.
- Infeksi menular seksual
Gatal bisa jadi merupakan pertanda adanya infeksi menular seksual.
Jika disebabkan oleh gonore, ciri lain yang muncul antara lain frekuensi buang air kecil yang cukup sering, keluarnya nanah (tetesan cairan) dari penis berwarna putih, kuning, krem atau kehijau-hijauan, bengkak dan kemerahan pada bukaan penis.
Apabila disebabkan oleh herpes genital gejalanya yaitu munculnya benjolan merah kecil atau lenting putih kecil, kemudian tumbuh luka yang terbentuk setelah lenting pecah.
Klamidia dan Sifilis juga termasuk infeksi menular seksual yang memiliki gejala gatal pada area kelamin.
Namun, selain penyebab yang telah dijelaskan di atas, ada penyebab lainnya yang menimbulkan gatal pada penis, seperti:
- Kudis
- Infeksi bakteri
- Kandungan dalam sabun mandi
- Smegma atau kotoran penis
- Gangguan kulit seperti scabies, psoriasis, lichen, dan eksim
- Kadar gula darah dalam tubuh yang tinggi.
Mengatasi penis yang gatal
Penis gatal karena infeksi jamur ringan biasanya dapat ditangani dengan obat-obatan yang dijual bebas, seperti ketoconazole, miconazole, dan clotrimazole.
Namun jika gatal terjadi lebih dari dua minggu dan disertai dengan gejala-gejala lain, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Tips-tips berikut berguna untuk mencegah gatal terjadi pada penis dan area sekitar penis. Berikut tips yang dapat Anda lakukan:
- Bersihkan penis dengan baik, termasuk bagian di bawah kulit bagi yang tidak disunat. Anda bisa mencuci penis dengan air yang hangat atau sabun yang memiliki bahan ringan dan tanpa pewangi.
- Jaga daerah kelamin tetap kering. Kuman, terutama jamur, dapat berkembang biak dengan baik pada kondisi yang lembab.
- Gunakan pakaian dalam yang nyaman, mudah menyerap keringat, dan tidak terlalu ketat.
- Ganti pakaian dalam setidaknya sekali sehari.
- Keringkan daerah kelamin setelah mandi atau berenang.
- Hindari penggunaan handuk bersama-sama dengan orang lain.
- Hindari hubungan seksual yang tidak aman, gunakan kondom jika perlu.
- Mengkonsumsi air minum yang cukup setiap hari.
Menjaga kebersihan tubuh secara rutin dilengkapi dengan perubahan pola hidup sehat umumnya dapat membantu mencegah keluhan gatal pada penis.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.