Rheumatoid arthritis (RA) dan fibromyalgia adalah dua kondisi berbeda dengan beberapa gejala yang sama, termasuk:
- rasa sakit yang mungkin terasa seperti sakit tumpul
- gangguan tidur
- kelelahan
- perasaan depresi dan kecemasan
Penyebab kondisi ini sangat berbeda. RA adalah gangguan autoimun yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang persendiannya.
Fibromyalgia adalah gangguan yang ditandai dengan nyeri muskuloskeletal dan gejala kelelahan, sulit tidur, dan masalah dengan memori dan suasana hati.
Perkembangan RA dan fibromyalgia sangat berbeda. Fibromyalgia biasanya menyebabkan rasa sakit terus-menerus yang dapat memburuk dengan kurang tidur dan stres. Di sisi lain, RA dapat memanas dan memburuk tanpa pengobatan.
Bicarakan dengan dokter Anda mengenai gejala yang dialami.
Bagaimana gejalanya berbeda?
Walaupun kedua kondisi memiliki gejala yang sama, penyebab serta cara orang mengalami kondisi ini dapat berbeda.
1. Rasa sakit
Rasa sakit sering terjadi pada setiap kondisi, tetapi faktor pemicunya tidak sama. Salah satu perbedaan terbesar antara RA dan fibromyalgia adalah peradangan. Nyeri fibromyalgia terjadi bukan karena peradangan.
Pada RA, peradangan sendi adalah salah satu gejala utama. Orang dengan RA sering memperhatikan bahwa nyeri persendian muncul di kedua sisi tubuh mereka.
Misalnya, jika Anda memiliki persendian yang menyakitkan di pergelangan tangan kanan, Anda juga mungkin mengalami rasa sakit yang sesuai di pergelangan tangan kiri Anda.
Penderita fibromyalgia sering mengalami nyeri punggung bawah, dan tidak jarang mengalami gejala-gejala ini:
- sakit kepala
- nyeri sendi
- spam otot
- perasaan geli
Peneliti juga menemukan bahwa penderita RA menunjukkan penurunan rasa sakit setelah berolahraga. Meskipun hasilnya tidak signifikan dengan penderita fibromyalgia.
2. Gangguan tidur dan kelelahan
Kedua kondisi tersebut dapat menyebabkan gangguan tidur dan kelelahan. Tetapi masalah tidur pada orang dengan fibromyalgia cenderung lebih parah.
Pada kondisi RA, kelelahan juga bisa disebabkan oleh peradangan dan anemia. Anemia, atau kurangnya sel darah merah, mempengaruhi hingga 70 persen penderita RA.
Studi lain menemukan bahwa gangguan kurang tidur mempengaruhi wanita dengan fibromyalgia lebih banyak daripada wanita dengan RA.
3. Depresi dan kecemasan
Perasaan depresi dan kecemasan adalah gejala umum dari fibromyalgia dan RA. Perasaan ini dapat mempengaruhi kualitas hidup Anda.
Gejala-gejala
Sementara RA dan fibromyalgia dapat memiliki banyak gejala yang sama, masing-masing kondisi juga memiliki serangkaian gejala yang unik.
Gejala Khas Rheumatoid Arthritis (RA)
Dengan RA, gejalanya sering muncul, atau datang dan pergi, secara berkala. Gejala-gejala RA yang umum termasuk:
- nyeri sendi, nyeri tekan, dan kekakuan
- merah, sendi bengkak di tangan atau kaki
- peningkatan keparahan gejala secara mendadak
- peradangan
Peradangan dapat mempengaruhi bagian lain dari tubuh Anda sebagai berikut:
- mata: kekeringan, sensitivitas terhadap cahaya, dan gangguan penglihatan
- mulut: kering, iritasi, atau infeksi pada gusi
- kulit: benjolan kecil di sekitar area tulang
- paru-paru: sesak napas
- pembuluh darah: kerusakan organ, kulit, atau saraf
- darah: anemia
Gejala Khas Fibromyalgia
Gejala-gejala fibromyalgia menyerupai gejala dari banyak kondisi lainnya. Tetapi rasa sakit pada fibromyalgia tersebar luas dan cenderung terjadi pada titik-titik tertentu.
Titik-titik ini terletak pada:
- belakang kepala
- area tulang selangka
- punggung atas
- siku
- pantat
- lutut
Anda mungkin juga memiliki:
- masalah dengan memori, sering disebut kabut kabut
- sakit kepala
- nyeri haid
- sindrom kaki gelisah
- sensitivitas terhadap suhu, suara keras, atau lampu terang
- mati rasa atau kesemutan
- sindrom iritasi usus besar
Nyeri fibromyalgia dapat muncul di persendian dan otot, tetapi fibromyalgia tidak merusak persendian Anda sebagaimana dengan penyakit artritis. Kondisi ini juga tidak merusak otot atau jaringan lunak lainnya.
Diagnosis
Dokter menggunakan teknik yang berbeda untuk mendiagnosis RA dan fibromyalgia.
Diagnosis RA
Tidak ada tes tunggal untuk RA. Karena itu, dokter akan melakukan riwayat medis lengkap dan pemeriksaan fisik. Beberapa tes lainnya juga akan dilakukan untuk membantu memastikan diagnosis RA, termasuk:
- ulasan tentang riwayat kesehatan dan keluarga Anda
- pemeriksaan fisik untuk mencari nyeri sendi, pembengkakan, dan nyeri
- tes darah untuk mencari peradangan
- tes auto-antibodi untuk antibodi faktor reumatoid, yang dikombinasikan dengan tes antibodi anti-CCP dapat meningkatkan kemungkinan diagnosis RA yang akurat
- tes pencitraan, seperti ultrasound, untuk mencari kerusakan sendi atau peradangan
Jika tidak diobati, gejala RA dapat menyebabkan kerusakan sendi jangka panjang. Kasus RA yang serius bahkan dapat menyebabkan kerusakan pada organ utama, termasuk jantung Anda.
Diagnosis fibromyalgia
Diagnosis fibromyalgia sulit untuk ditegakan. Meskipun mungkin ada tanda dan gejala yang jelas, tidak ada satu tes atau pemeriksaan yang dapat menentukan apakah Anda memiliki fibromyalgia.
Salah satu cara terbaik bagi dokter untuk membantu mendiagnosis fibromyalgia adalah dengan mengesampingkan kondisi lain.
Tidak ada obat untuk fibromyalgia, tetapi ada pilihan perawatan yang dapat meningkatkan kualitas hidup, termasuk perubahan gaya hidup dan obat-obatan.
Dapatkah gejala RA dan fibromyalgia menjadi tanda kondisi lain?
Nyeri sendi, kelelahan, dan nyeri otot juga bisa merupakan gejala dari kondisi lain. Beberapa di antaranya adalah:
- lupus, penyakit autoimun yang menyebabkan kerusakan pada bagian tubuh mana pun
- penyakit Sjogren, gangguan sistem kekebalan tubuh yang juga memiliki gejala mata dan mulut kering
- hipotiroidisme, kadar hormon tiroid yang rendah yang menyebabkan rasa sakit di seluruh tubuh
- multiple sclerosis, kelainan sistem kekebalan yang menyerang sistem saraf pusat
- sleep apnea, tidur tidak teratur yang menyebabkan kelelahan
Bicarakan dengan dokter tentang semua gejala yang dialami agar dapat ditentukan diagnosis yang tepat dan akurat.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.