Apakah Anda menyukai alat rias wajah Anda? Apakah Anda hamil dan khawatir bahwa penggunaan kosmetik dapat membahayakan si kecil di dalam rahim Anda? Anda mungkin merasa bahwa makeup adalah suatu keharusan dimana dapat menyamarkan kondisi kulit Anda yang berjerawat karena faktor kehamilan.
Tetapi, tahukah Anda bahwa bahan kimia beracun di dalam rias wajah Anda dapat menyebabkan bahaya bagi perkembangan kognitif bayi Anda?
Standard Facial 1 Kali Di Reface Clinic
Sudah termasuk cuci wajah, peeling, ekstrak komedo, dan masker.
Bacalah artikel ini untuk mengetahui semua informasi mengenai keamanan memakai makeup selama kehamilan!
Perubahan Kulit karena Kehamilan
Perubahan hormon, vaskular, metabolik, dan imunologis selama kehamilan dapat berdampak buruk pada kesehatan kulit Anda.
Berikut adalah lima keluhan kulit yang paling umum di antara wanita hamil:
- Perubahan kulit fisiologis pada kehamilan
- Gangguan kulit unik pada kehamilan
- Tumor kulit dalam kehamilan
- Infeksi kulit
- Dermatosis dipengaruhi oleh kehamilan
Karena itu, wajar jika wanita ingin menggunakan kosmetik, untuk menutupi semua perubahan kulit ini pada kehamilan agar terlihat cantik dan merasa lebih percaya diri. Bahkan sebaliknya, memakai riasan selama kehamilan adalah rutinitas biasa bagi kebanyakan wanita.
Kosmetik dan bahan kimia dalam Kehamilan
Ada teori yang bertentangan tentang penggunaan kosmetik dan paparan bahan kimia selama kehamilan.
Teori 1:
Hydroquinone, agen pencerah kulit yang populer ini tidak menyebabkan malformasi janin.
Standard Facial 1 Kali Di Reface Clinic
Sudah termasuk cuci wajah, peeling, ekstrak komedo, dan masker.
Namun, karena memiliki tingkat penyerapan sistemik yang relatif tinggi ke dalam darah, hal terbaik yang perlu dilakukan adalah meminimalkan paparan bahan kimia selama kehamilan.
Teori 2:
Meskipun jumlah penyerapan tretinoin tergolong rendah, penggunaan topikal tretinoin dapat menyebabkan cacat lahir sesuai beberapa laporan medis.
Phthalates, bahan kimia yang ditemukan di sebagian besar produk makeup seperti lipstik, hairspray, dan cat kuku, mengganggu hormon selama kehamilan.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa paparan prenatal terhadap bahan kimia dapat menurunkan tingkat IQ pada anak.
Bayi dari ibu yang terpajan phthalate tingkat tinggi selama kehamilan memiliki risiko 78 persen lebih tinggi terkena asma pada usia 11 tahun dibandingkan dengan anak-anak lain.
Teori 3:
Aplikasi topikal klindamisin dan eritromisin untuk jerawat tidak memiliki efek teratogenik pada janin.
Mikrodermabrasi Facial 1 Kali Di Aveia Clinic
Facial berfungsi untuk mengangkat komedo, mencerahkan, mengangkat sel kulit mati, merangsang pembentukan kulit baru tanpa rasa sakit, mendinginkan, dan melembabkan kulit juga. Paket ini termasuk facial treatment dan masker, tetapi belum termasuk biaya konsultasi dokter dan obat.
Selain itu, kulit dapat menyerap dengan sedikit asam salisilat, bahan utama dalam produk anti-jerawat. Dan Dihydroxyacetone (DHA), suatu zat tambahan warna dalam produk tanning kulit diketahui merupakan bahan yang dapat mempengaruhi perkembangan bayi jika dihirup.
Sodium, kalsium, dan kalium hidroksida dalam krim obat juga tidak berbahaya saat hamil. Bahkan, tabir surya dapat melindungi kulit dari sinar UV yang berbahaya dan membantu mencegah melasma.
Oleh karena itu, sebagian besar orang merasa bahwa wanita dapat menggunakan kosmetik tanpa membahayakan kesehatan bayi yang belum lahir.
Bahan Kosmetik yang harus dihindari selama Kehamilan
Untuk keamanan Anda dalam kehamilan, waspadai bahan-bahan ini di salah satu produk kosmetik Anda dan menghindarinya sebisa mungkin.
Anda dapat berkonsultasi dengan dokter kulit Anda untuk menyarankan alternatif spesifik untuk masing-masing.
- Vitamin A: Asupan oral vitamin A dalam jumlah yang cukup dapat membantu kulit Anda. Krim dan pil yang mengandung retinoid, bentuk sintetis vitamin A, membantu melawan jerawat dan psoriasis dan mengobati gangguan kulit, penuaan dini, dan kutil. Namun, penggunaan retinoid selama kehamilan dapat mempengaruhi perkembangan janin.
- Vitamin K: Vitamin K, adalah salah satu bahan utama dalam krim pemutih kulit. Ini juga membantu pembekuan darah. Selama kehamilan, Anda cenderung mengalami pembekuan. Karena itu, disarankan untuk tidak membiarkan vitamin K dalam produk kosmetik menembus kulit dan mencapai aliran darah dan menyebabkan komplikasi janin.
- Formaldehyde: Kandungan formaldehyde seringkali ditemukan dalam bahan kutek kuku atau produk-produk rambut. Penelitian menyatakan bahwa penggunaan formaldehyde berlebih selama kandungan dapat meningkatkan risiko keguguran dan gangguan janin.
- Essential oils: Meskipun tergolong dalam minyak natural, penggunaan essential oils sebaiknya dihindari selama masa kehamilan. Konsultasikan dengan dokter Anda terlebih dahulu jika ingin menggunakan essential oils.
- Alumunium chloride: Alumumium chloride umumnya dapat ditemukan dalam produk deodoran. Kandungan yang satu ini diperdebatkan karena dapat mempengaruhi kondisi janin bila digunakan dalam konsentrasi yang tinggi.
- Centella Asiatica: Ini adalah pengobatan yang efektif untuk stretch mark. Namun, Centella Asiatica meningkatkan sensitivitas terhadap sinar matahari dan dapat menyebabkan ruam pada wanita hamil. Asupan oralnya memiliki efek seperti narkotika dan bahkan dapat menyebabkan keguguran.
Jika Anda ingin terlihat cantik dan glowy selama kehamilan dengan menggunakan kosmetik, harap ingat hal-hal berikut:
- Lindungi janin Anda yang tumbuh dengan membatasi paparan Anda terhadap bahan kimia seperti timbal dan merkuri, terutama pada trimester pertama.
- Cat kuku, pewarna rambut, kuku buatan dan rambut permanen semuanya mengandung bahan kimia berbahaya. Meskipun tidak ada bukti konklusif tentang efek buruk bahan kimia ini pada janin, sebaiknya Anda menghindari penggunaan bahan kimia selama kehamilan atau menggunakannya di kamar dengan ventilasi udara terbuka.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.