Asam urat cukup umum dialami oleh masyarakat Indonesia, terutama pada orang dewasa dan lansia. Saking umumnya, asam urat sering kali dianggap masalah sepele karena walaupun gejalanya sering muncul, bisa cepat diatasi dengan minum obat asam urat. Anda mungkin bertanya-tanya, apakah asam urat berbahaya bagi kesehatan dalam jangka panjang? Baca terus ulasan berikut ini.
Apakah asam urat berbahaya?
Asam urat adalah penyakit yang menyerang persendian, ditandai dengan rasa nyeri dan tidak nyaman pada jari-jari kaki, pergelangan kaki, hingga lutut. Gejala-gejala tersebut umumnya dapat diatasi dengan minum obat asam urat, baik yang diresepkan dokter maupun obat asam urat alami yang ada di dapur.
Baca juga: Apakah Asam Urat Bisa Sembuh Total?
Obat asam urat bermanfaat untuk membantu menurunkan kadar asam urat dalam tubuh, sehingga gejalanya berangsur-angsur jadi lebih ringan dan tidak gampang kambuh. Karena itulah, tidak sedikit orang yang menyepelekan asam urat dan menganggap penyakit ini tidak berbahaya.
Perlu dicatat bahwa penyakit sekecil apa pun dapat berkembang menjadi parah dan membahayakan kesehatan jika dibiarkan terus-menerus, termasuk asam urat. Dengan kata lain, asam urat bisa memicu bahaya bila tidak cepat-cepat ditangani.
Ketika kadar asam urat dalam darah terus meningkat, maka semakin banyak pula kristal yang terbentuk dan menempel di persendian. Lambat laun, hal ini bisa memperparah peradangan dan kerusakan sendi dalam jangka panjang.
Apa saja bahaya asam urat yang tak diobati?
Gejala asam urat tidak boleh dibiarkan terlalu lama, apalagi kalau sering muncul dan tak kunjung hilang. Gejala asam urat yang sudah parah meliputi:
- Gejala sering muncul dan berlangsung lama. Hal ini bisa jadi pertanda peradangan sendi mulai merusak tulang keras dan tulang rawan (kartilago).
- Gejala muncul di bagian tubuh yang lain. Meski gejala asam urat muncul pertama kali di jempol kaki, asam urat yang sudah parah biasanya menimbulkan gejala di sendi tubuh yang lain, misalnya pergelangan kaki dan lutut.
- Muncul benjolan di bawah kulit. Kristal asam urat dapat menumpuk pada jaringan dan membentuk benjolan yang disebut dengan tophi. Biasanya muncul di sekitar tangan, jari, siku, dan telinga, tapi juga bisa di bagian tubuh lainnya.
- Masalah ginjal. Penumpukan kristal asam urat bisa menyebabkan kerusakan organ, termasuk pada ginjal. Komplikasi asam urat bisa memicu batu ginjal hingga gagal ginjal.
Selain menghambat aktivitas, asam urat yang tak segera diobati dapat memicu berbagai komplikasi dalam tubuh.
Berikut beragam bahaya asam urat yang dibiarkan tanpa penanganan:
1. Tophi
Tophi adalah penumpukan kristal asam urat yang menimbulkan benjolan keras di bawah kulit. Kondisi ini umumnya terjadi pada kasus asam urat yang tak ditangani dan berkembang menjadi kronis.
Tophi biasanya muncul di tangan, kaki, pergelangan tangan, pergelangan kaki, hingga telinga. Meski biasanya tidak terasa sakit, benjolan tersebut bisa terasa sangat nyeri jika asam uratnya sedang kambuh dan meradang.
2. Deformitas sendi
Deformitas sendi adalah komplikasi asam urat yang menyebabkan sendi keluar dari jalurnya. Kondisi membuat sendi-sendi tubuh terasa semakin sulit digerakkan saat asam urat sedang kambuh.
3. Batu ginjal
Semakin banyak kristal asam urat terbentuk, ginjal akan semakin kesulitan menyaring kristal-kristal tersebut dari dalam tubuh. Akibatnya, kristal asam urat terus menumpuk dan memicu batu ginjal.
4. Sakit ginjal kronis
Jika organ ginjal sudah tidak berfungsi dengan baik, maka ginjal akan semakin sulit untuk menyaring kelebihan asam urat dari tubuh. Melansir dari National Kidney Foundation, sebagian besar penderita asam urat mengalami sakit ginjal kronis (CKD).
5. Penyakit jantung koroner
Menurut studi yang dimuat dalam Journal of the American Heart Association tahun 2018, penyakit asam urat dapat memperparah masalah jantung pada penderita penyakit jantung koroner.
Para ahli menemukan bahwa penyakit asam urat dapat meningkatkan risiko kematian akibat serangan jantung atau stroke hingga 15%. Mereka menduga bahwa ini ada kaitannya dengan peningkatan stres oksidatif dan peradangan.
Menurut Dr. Neha Pagidipati, seorang ahli jantung dan asisten doses di Duke University School of Medicine di Durham, North Carilona, orang yang mengalami peradangan cukup parah berisiko lebih tinggi terkena penyakit kardiovaskuler.
"Seperti yang kita tahu bahwa asam urat juga termasuk peradangan akut. Kaitan (antara asam urat dan penyakit jantung) bisa jadi dari sana," ungkapnya.
Baca selengkapnya: Tak Segera Diobati, Asam Urat Bisa Picu 5 Komplikasi Ini
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.